"Eoh.. Jina !" Aera mencoba tersenyum santai agar tidak terlihat seperti orang yang telah tertangkap basah menyembunyikan rahasia besar.
Jina melangkahkan kakinya sedikit menjinjit, kepalanya ia dongakkan sedikit dengan matanya yang ia bulatkan seraya menatap mobil yang telah menghilang dari tatapannya.
"Aish !" Ucap Jina, menatap Aera dengan mata yang disipitkan.
"Siapa itu? kenapa mirip sekali dengan Oppaku?" tanyanya lagi menyenggol Aera dengan sikunya.
Tentu saja akting Aera tetap ia lanjutkan. Aera tertawa keras, seolah-olah menganggap Jina sedang berhalusinasi.
"Kalau saja yang mengantarku itu adalah Jimin. Akan aku beberkan ke seluruh dunia ! Atau aku tidak akan kuliah, lebih baik jalan-jalan dengannya" ucap Aera yang kini berakting menahan tawanya.
Jina seperti sedang berpikir, ada benarnya juga kata Aera. Kalau saja Jimin sedang bersamanya, pasti dia akan gila, tidak akan bisa menahan rasa bahagianya. Jina cukup tau bagaimana tergila-gilanya Aera pada Bangtan terutama Jimin, bahkan saat Jina bermain ke Rumah Aera. Dia benar-benar takjub melihat setiap sisi kamarnya penuh dengan foto Jimin yang disponsori oleh yorapjm. Jina sebenarnya cukup iri, karena Aera selalu lebih cepat mempunyai koleksi foto terbaru Jimin dari yorapjm. Sedangkan dirinya, beberapa hari kemudian mendapatkan foto itu karena yorapjm baru menguploadnya.
"Lihatlah wajahmu ! berdoalah agar aku bisa semobil dengan Jimin, lalu akan aku ajak dia berselfie ria untuk memamerkanmya padamu Jina. Ah~ andai saja jadi kenyataan, aku tidak perlu lagi mengambil foto-fotonya dari master-nim" ucap Aera seraya berjalan meninggalkan Jina.
"Ah Jina-ya ! aku jadi menghalu pagi-pagi" ucapnya lagi dengan kekehannya. Iya, tentu saja hanya akting. Di dalam dirinya, degup jantungnya sedang berpacu tidak menentu. Untung saja aktingnya bisa ia jalankan dengan sempurna. Bagaimana tidak, menjadi seorang masternim memang harus mempunyai talenta untuk berakting, apalagi kalau memang ingin menutup rapat identitasnya. Kalau saja Aera tidak bisa berakting, mungkin kedok asli yorapjm sudah banyak dikenal banyak orang. Intinya, Aera hebat menyembunyikan sesuatu, sekalipun sesuatu yang sepele dan sudah lama.
Jina memperbesar langkahya untuk mengejar Aera.
"Kau tau siapa wanita yang sedang datting dengan Jimin ? anehnya, wanita itu disebut sasaeng awalnya. Namun, baru-baru ini tersebar lagi foto Jimin sedang bergandengan dengan wanita itu. Ish ! siapa ya wanita itu ?! aku belum terima kalau Jimin akan datting"
Aera menahan langkahnya dan pada detik yang sama jantungnya seperti mendapat tekanan yang kuat. Aera menoleh Jina, pelan. Ia sama sekali tidak tau berita mengenai foto mereka yang sedang bergandengan. Memang setelah mereka dekat, tepatnya setelah Jimin sudah diizinkan untuk menikahi Aera, dirinya sudah tidak mengikuti info terbaru lagi mengenai Jimin. Semua itu karena Aera belum siap mengetahui berita-berita tentang dirinya dan Jimin.
"Eoh iya ! Aku juga melihatnya. Hm.. tapi itu sepertinya bukan Jimin. Belum jelas siapa lelaki itu, dia juga pakai masker" jelas Aera, kemudian berjalan kembali menuju kelasnya.
_
_
Aera : Oppa, sepertinya nanti aku akan naik angkutan umum saja.
Aera mengirim pesan itu pada Jimin. Hatinya mulai cemas, rasanya ingin sekali menyudahi perkuliahannya yang bahkan belum ia mulai hari ini.
drt... drt.. drt
Aera menatap nama pada layar ponselnya. Lalu berlari sedikit menuju tempat yang sedikit sepi, dan mengangkatnya dengan hati-hati.
"Yeoboseyo" suaranya sedikit ia kecilkan agar tidak ada yang mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HITCH ✔️
Fanfic♡TOLONG DIFOLLOW SEBELUM MEMBACA:)♡ RATE : MATURE [CERITA SUDAH TAMAT] [DALAM TAHAP REVISI] "Menyerahlah sekarang, karena aku tidak akan pernah melepaskanmu jika malam ini kau tidak memutuskan pergi dariku." -Park Jimin "Tidak! Aku tidak akan menye...