43| Rest In Peace

4.2K 406 142
                                    

Annyeong!
Makasih ya kalian yg udah sabar2 nunggu aku update. Maaf lama ya:')
💜

Jangan lupa VOMENT hehehe


Selamat Membaca
• • • •

Eun Mi masih berdiri tegak di sisi jalan. Langkahnya membeku seolah tersihir kutukan atas kebejatannya sendiri.

Kejadian beberapa menit yang lalu masih melekat baik dalam benaknya, bagaimana sebuah mobil dari ujung jalan melaju dan menerobos ke sisi kanan, berusaha menabrak Aera seperti rencana awalnya. Namun ia tidak menyangka bahwa seorang lelaki paruh baya berteriak dan mendorong Aera, dia menggantikan posisinya sebagai target rencana mereka. Lelaki paruh baya itu menghancurkan rencana mereka. Aera terhempas pada batu besar, sedangkan lelaki itu terlempar jauh akibat tabrakan dengan kecepatan tinggi.

Sempat merasa kesal penuh amarah menyaksikan gagalnya rencana yang sudah lama ia tata. Bahkan saat itu, Eun Mi ingin mengambil paksa mobil keluarga Aera yang terparkir di tepi jalan, lalu menginjak gas penuh kearah Aera untuk mempercepat kematian. Namun semakin mendekat ke titik kecelakaan, Eun Mi semakin terkesiap, kakinya semakin melemah, degup jantung tidak teratur.

"Eun Mi-yaa.. put-ri-ku.."

Vokal itu menghamburkan lamunannya, dan pada detik itu semua kenyataan menimpa dirinya. Partner kencannya besok, telah terkapar penuh darah karena ulahnya sendiri.

Tersadar dari lamunannya, Eun Mi pun berlari secepat mungkin untuk menggapai tubuh lemah penuh darah lelaki itu, wajahnya hampir sulit dikenali karena sebagian hancur akibat hantaman keras serta seretan dari aspal. Eun Mi tercabik, memaki dalam hati kenapa harus seperti ini. Hingga akhirnya dia mendekap dan bersatu dengan darah lelaki itu, tangisnya pun pecah penuh penyesalan.

"A-a-ap-pa.. ap-pa!!!! Appa ke-kenapa k-kau ada di sini? Ke-kenapa k-k-kau? APPA!!!" Eun Mi bergetar hebat. Mendadak ia pening dengan keadaan yang sangat membingungkan, tidak tau harus berkata apa.

"APPA KENAPA KAU D-DISINI, APPA?! AAAAAAH! APPA KUMOHON!!!"

Kyung Ji belum menjawab, napasnya bahkan sudah terputus-putus. Hanya air mata yang menjawabnya, serta satu tangannya yang merogoh saku celana, lalu memberikan satu benda ke tangan Eun Mi.

"Appa jangan!! A-aku tidak mau seperti ini! Kenapa kau ada bersamanya? Appa kumohon, katakan padaku bahwa besok kita akan berlibur bersama!"

Dan lagi, Eun Mi sangat membenci takdir. Kenapa semua lelaki tercintanya akan berpihak kepada Aera? Apa hubungan ayahnya dan Aera? Mengapa mereka bisa bersama?

Ada banyak pertanyaan di dalam benak Eun Mi. Namun semuanya terkalahkan oleh keinginannya agar ayahnya kembali sehat.

"A-aku.. i-ingin menebus dosaku.. pada putraku. Kurasa, ini cukup." Kyung Ji menjeda ucapannya. Bibirnya bergetar hebat serta air mata tulusnya perlahan membasahi pipi yang penuh darah.

"Eun Mi-yaa.. pergilah.. selamatkan.. dirimu.."

Eun Mi menelan ludahnya sendiri, perkataan ayahnya seolah tahu bahwa dia adalah dalang dari hal mengerikan ini. Yang membuat dirinya semakin terpukul, ayahnya masih melindungi dirinya bahkan saat di ujung ajalnya sekalipun.

"Bukan ini yang ku mau, sungguh bukan ini, appa! Seharusnya bukan dirimu!"

Kalimat putus asa itu membuat Allina melotot seraya berdiri dari jarak yang agak jauh, karena memang posisi Kyung Ji sangat terhempas jauh dari Aera. Allina seolah dikuasai emosi, rasa sakit yang mendalam membuatnya ingin menjambak habis rambut Eun Mi.

HITCH ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang