10| Dark Night

8.5K 470 116
                                    


Selamat berhalu!!!

🔞🔞🔞

"Ke rumahku dulu ya sebelum pulang." ucapnya disela-sela napas yang tersengal. Kemudian Jimin mengecup lagi sekilas ranum Aera sebelum beranjak menuju mobil.

Aera yang ditinggalkan saat ini, masih merasakan sisa-sisa kenikmatan yang baru saja berakhir. Kemudian pribadi itu kembali menelaah kalimat terakhir Jimin sebelum beranjak pergi. Dadanya sedikit sesak karena pemikirannya yang sudah kemana-mana saat Jimin mengajak mampir ke rumahnya. Namun, sedetik kemudian ia menepis pemikiran nakalnya. Bisa jadi ajakan ini untuk memperkenalkan rumah milik calon suaminya, jadi dia bisa memilih akan tinggal di rumahnya atau di rumah Jimin setelah menikah. Iya, pasti seperti itu.

Aera yang telah mengakhiri pemikirannya segera menghampiri Jimin yang sudah tidak terlihat di ujung sana. Aera berlari sedikit cepat bersama box Chimmy di genggamannya.

****

Mereka diam. Tidak saling berbicara. Aneh, padahal baru saja tadi Jimin sukses membuat Aera untuk memperlihatkan betapa dirinya sudah menggilai Jimin. Tapi sekarang, Jimin diam bahkan tidak melirik kearahnya sama sekali. Hanya fokus pada jalan. Aera bertanya-tanya pada dirinya sendiri, dia takut jika tadi melakukan kesalahan sehingga membuat Jimin tidak selera dengannya. Lalu kenapa harus mengajaknya ke rumah kalau tidak selera?

Aera melirik Jimin sekilas, wajah lelaki itu datar, sesekali matanya hanya diarahkan pada kaca spion. Kalau sudah begini, diam dan menurut saja adalah salah satu perlakuan yang tepat sepertinya.

Alih-alih memikirkan hal buruk yang belum tentu terjadi, Aera mencoba untuk menikmati pemandangan di luar jendela. Sejujurnya Aera benar-benar tidak tau Jimin mempunyai rumah, yang ia tahu hanyalah Jimin pernah membeli sebuah Apartement yang harganya mencapai 65 miliyar, berita itu sempat menjadi topik terhangat di kalangan Army.

Hampir menghabiskan waktu satu jam, akhirnya mereka sampai di sebuah kawasan yang cukup sepi, namun banyak sekali rumah-rumah mewah berjejer disetiap sisinya. Ada banyak taman bunga berukuran mini di sepanjang jalan. Lampu-lampu taman mulai dihidupkan karena gelap mulai menyapa.

Hingga pada akhirnya mereka sampai di depan pintu gerbang yang tidak terlalu tinggi, tidak seperti rumah Aera, pintu gerbangnya menjulang ke atas hingga rumahnya tidak terlihat dari luar. Saat pintu gerbang rumah Jimin terbuka, Aera langsung jatuh hati pada rumah yang benar-benar rapi, rumah ini berbentuk geometris, dimana bangunannya seperti tergabung dari kubus-kubus.

Sebenarnya, Aera itu tinggal di rumah yang lebih megah dibanding ini, halamannya luas, gerbangnya tinggi. Tapi tetap saja, itu adalah rumah kedua orangtuanya, gadis itu tidak ikut serta saat pembelian rumah, dia hanya ikut tinggal. Sehingga, saat melihat rumah Jimin, hatinya langsung berkata padanya bahwa rumah seperti inilah yang ia impikan. Sangat hangat suasananya, seperti pribadi pemiliknya.

 Sangat hangat suasananya, seperti pribadi pemiliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HITCH ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang