♡TOLONG DIFOLLOW SEBELUM MEMBACA:)♡
RATE : MATURE
[CERITA SUDAH TAMAT]
[DALAM TAHAP REVISI]
"Menyerahlah sekarang, karena aku tidak akan pernah melepaskanmu jika malam ini kau tidak memutuskan pergi dariku."
-Park Jimin
"Tidak! Aku tidak akan menye...
Guys! Yang masih hobi baca tanpa vote apa masih belum terketuk ya hatinya?:( Suka sedih liat kalian yang masih sider. Padahal kalau lagi mood bisa jadi aku update 2 kali seminggu lagi🥺
Tapi yaudah kalau masih ragu buat vote. Tetep aku mau bilang makasih banyak yak udah baca cerita ini💜
Makasih juga utk pembaca2 lama maupun baru yg masih setia dan selalu dukung cerita ini💜
Tenang, tinggal sedikit lagi kok!
Ah, iya, guys! Aku tu updatenya tiap kamis malam, biasanya jam 10 malam gitu updatenya😂 ini buat kalian2 yang masih bingung jadwal update aku. Rajin-rajin liat ig @yoonanayaa karena aku suka update disanaaa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oke, ayo kita mulai.
Tim yang maunya nyuruh Aera Jimin cerai, coba bersatu!
Waktu demi waktu berlalu, meninggalkan segala harapan yang dulu selalu Jimin doakan. Kini keduanya saling membisu, seolah tidak mengenal satu sama lain. Sudah masuk satu setengah tahun, keduanya masih berstatus suami istri, namun terasa begitu sangat asing.
Bukan hal mudah untuk Jimin menghapus segala harapannya. Bahkan setelah kejadian malam itu, saat Jimin berkata pada Aera bahwa dia akan pergi. Sebenarnya dia masih melakukan usaha untuk menarik Aera kembali. Walau terbilang tidak seberani biasanya, seperti hanya sesekali menelpon Aera yang berakhir pada panggilan tidak terjawab, juga mencari kesempatan untuk menghampiri Aera saat mereka bertemu di backstage--sebelum konser maupun setelah konser, namun pada akhirnya Aera tetap menolak dirinya. Aera bahkan enggan menatap sepasang mata memohon milik Jimin. Lantas, bukankah tak masalah jika pada akhirnya dia memutuskan untuk pergi agar segala kepedihan ini tak kunjung larut?
