Prolog

20K 521 4
                                    


Akhirnya Setelah Beberapa Jam Semua orang sibuk menurunkan barang yang ada di dalam Truck , kini beberapa orang sibuk membereskan rumah besar berwarna hijau tersebut. Rumah itu adalah rumah dinas DanDen POM (Komandan Detasemen Polisi Militer), Terlihat beberapa orang ibu-ibu mondar mandir Membantu Merapikan barang-barang yang baru masuk.

Didalam Ruangan lain Terlihat seorang gadis cantik yang sibuk merapikan Kamar yang akan ia tempati, sesekali ia menyeka keringatnya karena gerah. tetapi saat gadis itu berdiri ia melihat pantulan dirinya dikaca besar, Ternyata terdapat bercak merah di pinggir celana yang sedang ia pakai dan kebetulan Celana itu berwarna putih.

Gadis itu semakin bingung karena benda yang ia cari tidak ada, tidak mungkin ia keluar dengan keadaan begitu. setelah menelpon sang bunda, tak lama wanita paruh baya itu datang dengan wajah bingung.

"Kenapa si Neng?" Tanya sang Bunda

Gadis itu menunjukan yang membuatnya terkejut "Ini bun, terus Pembalut Nindy ketinggalan dirumah lama" Ucapnya dengan wajah pasrah.

Bunda hanya menggelengkan kepala "ada aja si neng, kamu ganti pake rok dulu terus keluar. nanti bunda tanya dulu siapa yang bisa nemenin kamu ke swalayan"

"Bun, masa Nindy ikut beli. Minta tolong aja bun sama siapa gitu"

"Itu kan barang kamu cuma kamu yang paham, orang-orang pada sibuk juga. cepat keluar bunda tunggu"

"Bun Minta Tolong Bang Putra aja" ucapnya memelas

"Abang lagi keluar sama om hamid, ayo ah neng bunda sibuk ini"

Dengan Amat sangat Terpaksa Gadis bernama Nindya itu Keluar walau ada rasa tidak enak, dan bukan main terkejut nya beberapa orang yang ada disitu melihat kecantikan Nindya. Sesekali Nindya Menyapa Ibu-Ibu yang sedang membantu Bundanya Beres-Beres. Dilihatnya sang Bunda sedang berbicara dengan Seorang ibu-ibu dan Seorang Lelaki.

"Sini neng cepat" Suruh Bunda

Dengan Malas Nindy Mendekat kepada Bundanya, Nindy Melirik lelaki yang Berada di Depan sang bunda.

"Neng ini anaknya tante Heru, Neng Beli Pem...."

"Bundaa..." Potong Nindya karena Malu

Bunda dan Tante heru pun Terkekeh melihat tingkah Nindya " Yaudah Intinya neng belanjanya sama Bagus ya, oiya Bagus juga bakal jadi teman baru neng di sekolah baru nanti"

Bagus hanya tersenyum, sedangkan Nindy tersenyum sangat amat tipis. Ini kali ke 3 Nindy pindah sekolah setelah sebelumnya di Sumatera dan di tangerang,pada akhirnya ia kembali ke kota kelahiran nya. Mungkin disini juga Nindya akan menghabiskan masa remaja nya.



=========


Jadi aku baru aja baca semua isi dari cerita ini, ternyata banyak banget typo dan beberapa kurang jelas jadi aku memutuskan untuk me Revisi. Walaupun sudah Aku revisi, Aku tetap minta saran kalian kalau didalam cerita aku ini ada kesalahan.

Makasih untuk kalian Readers Setia aku, Jangan lupa Vote dan komen ya!

Karena Cinta (Akan ada revisi cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang