31. Masak Sendiri

4.6K 238 1
                                    

Jangan Lupa Vote dan Komen! Instagram Viraams_






Pagi-pagi sekali Nindya telah siap dengan pakaian dinas dan Rantang yang ia siapkan di meja makan. Sambil menunggu Adista bersiap Nindya menyempatkan Menelpon Orang rumah untuk menanyakan Kabar.

Bagus berpesan kepada Nindya ingin Makan Sayu bening, Jadilah setelah sholat subuh Nindya kepasar di temani Oleh Adista.

Adista Keluar dengan ransel nya, lalu duduk tepat di depan Nindya memasang Kaos kaki hitam miliknya "Pake Motor aja lah?" Nindya melihat tangan nya "Yaudah serah, lo nggak makan?"

"Ntar aja ah, siang banget ni. Belum ke rumah sakit" Jam menunjukan jam 6 kurang tapi Adista dan Nindya harus bergegas karena harus ke rumah sakit terlebih dahulu.

Adista keluar terlebih dahulu memakai sepatu "Nin, Kunci nya di atas meja" Ujar Adista sedikit berteriak agar Nindya mendengar.

Nindya keluar dengan rantang di tangan dan kunci, Adista terlebih dahulu mengeluarkan Motornya. Sementara Nindya mengunci Pintu, Dua orang Kowad itu berangkat mengendarai Motor KLX milik Adista.

Sepanjang perjalan mereka lebih memilih diam, kadang beberapa orang melihat mereka saat lewat. Bagaimana tidak, seorang wanita, Tentara, cantik lewat mengunakan motor milik lelaki.

Mengunakan Motor tidak memakan waktu banyak, karena melewati jalan-jalan tikus. Adista membelok kan motornya ke parkiran Kesdam, setelah merasa pas Nindya turun terlebih dahulu lalu melepaskan helm nya.

"Ayo" Ajak Nindya, Adista meletakan helm nya lalu jalan bersama Nindya "Gue kira, kena di jas bakal santai kaya di pantai" Nindya terkekeh mendengar keluhan Adista "Namanya juga kerjaan, mana ada yang santai walaupun cuma duduk nulis"

Jendela Kamar Bagus sudah terbuka berarti ada anggotanya di dalam, Nindya membuka pintu itu lalu disusul Adista "Aku nggak bisa lama ya, Mau apel soalnya" Nindya menyalimi Bagus "iya nggak apa-apa"

Adista Membantu merapikan Makanan Bagus "Beli dimana ni, kayanya enak" Adista dan Nindya langsung saling tatap "Enak aja beli, gue masak sendiri" cetus Nindya "Loh kok ngegas sih mba, kan saya cuma nanya" Adista terkekeh.

"ya habis, orang aku subuh-subuh kepasar. Masak, Ini aku sama Adista aja nggak sempat makan" Bagus Terkekeh "Makan disini aja?"

"nggak usah Bang, kita Mau Apel juga" Jawab Adista "Makasih udah Mau di repotin" Nindya tersenyum menatap Bagus "Mas Doni Nitip ya, nanti jam Makan siang saya balik lagi"

"Oke mba" Nindya menyalimi Bagus, Sedangkan Adista telah keluar terlebih dahulu .

"Jangan ngebut bilang ke Adista, Hati-hati bawa calon istri orang" Nindya terkekeh lalu keluar

Tidak Lama di perjalanan Akhirnya Nindya dan Adista telah sampai di Kantor. Untung mereka sempat mengikuti Apel Pagi. Setelah Bubar semua kembali ke posisi nya, Nindya dan Adista meletak an Tas mereka di ruangan "Nanti cari rute ya San Nindy, buat pelari" Perintah seorang lelaki paruh baya

"Siap pak, 10kilo dan 15 kan pak?"

"Iya, jalan luar aja semua. nggak usah lewat dalam"

"Siap-siap" Nindya Duduk membuka laptop kerjanya lalu membuka Google Maps

Adista baru saja keluar ntah kemana, dengan mahir tangan Nindya mengetik di atas keyboard. Sebelum mengikuti tes Menjadi anggota TNI, Nindya terlebih dahulu mengikuti kursus-kursus seperti Komputer. Makanya di antara anggota lain Nindya lah paling Mahir mengunakan komputer atau Laptop.

Karena Cinta (Akan ada revisi cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang