16. Rahasia Suci

4K 223 2
                                    





Suci Menunggu seseorang di Depan Toilet Bandara Kuala Namu, Medan. Lama ia menunggu akhirnya seorang pramugari cantik keluar "Permisi mba" Sapa Suci Sopan.

Merasa Dirinya terpanggil Pramugari itu berhenti dan tersenyum "Iya ada apa ya?" Tanya Pramugari itu yang tak lain adalah Anisa.

"Bisa minta waktunya sebentar mba?" Anisa tersenyum sopan "Boleh, lima menit aja ya mba" 

Suci mengangguk "Mba Nindya? hmm, Temen lama Mas Bagus" Lama Anisa mencerna ucapan Suci, karena bingung "Ohha..ha bukan-bukan, saya Anisa. teman lamanya Bagus dan Nindya" Jawab Anisa Sopan "Hmm, kalau boleh tau mba siapa ya? kok tau Nindya dan Bagus" Suci memberikan tangan nya untuk berjabatan "Oh iya kenalin, Suci. Pacarnya Bagus, Kalau boleh tau Nindya sekarang dimana ya?"

Karena lelah berdiri Anisa mengajak Suci duduk di kursi panjang yang ada di depan Toilet, Anisa bingung bukan main. Pacar bagus? Bagus dan laras? "Nindya sekarang udah jadi Tentara seperti Bagus" Deg, tiba-tiba saja Suci terdiam "kalau boleh tau dinas dimana ya?" Tanya Suci takut-takut

"saya kurang tau ya dimana yang saya tau di semarang, dimana gitu. pokoknya bagian Olahraga-olahraga nya tentara gitu" Jelas Anisa Bingung

Mendengar Jawaban Anisa, Suci semakin Takut jika tiba-tiba saja Bagus bertemu dengan Nindya dan meninggalkan nya "Tapi kata Bagus Nindya udah Nikah ya?" Suci meyakinkan, agar ia tidak terlalu merasa takut.

Anisa yang mendengar itu pun semakin bingung "Nikah? Ha..ha, mereka memang lucu. Bagus Cuma tau cerita dari mulut ke mulut, sedangkan Nindya sama sekali nggak mau dengarin cerita Tentang Bagus yang sudah nggak ada kabar setelah Nindya ke bandung. Saya juga kaget pas mba bilang pacarnya Bagus, soalnya Nindya bilang Bagus sudah Nikah sama Laras" Suci tersenyum Hambar.

"Oh gitu Ya, Laras? Mba Laras kalau nggak salah Nikah sama Sepupunya Bagus. Sekarang udah punya Anak satu" Jelas Suci pelan, Anisa diam "Jadi Nindya salah info, Ya semoga mereka bisa ketemu lain waktu walaupun sekarang Bagus sudah punya mba. Lagi pula Bagus cuma nganggap Nindya Adek kok nggak lebih"

"He..he iya Bagus juga bilang gitu, Makasih dan maaf ya mba udah ganggu waktunya. saya cuma penasaraan aja, soalnya saya tadi liat mba sama Bagus lagi ngobrol berdua" Anisa tersenyum paham "iya nggak apa-apa kok, yaudah mba saya mau langsung takut ditungguin sama yang lain. Semoga ketemu lain kali ya"

Suci Masih duduk di kursi itu sambil memegang ponsel nya, ia membuka Lockscreen handpone nya melihat foto dirinya dan Bagus. Ia takut kehilangan Bagus sangat Takut, ia sudah merasa sangat nyaman dengan Bagus. Suci Bingung harus Bagaimana, Karena Nindya adalah Cinta pertama Bagus dan ia sangat takut bila suatu saat Bagus bertemu dengan Nindya dan meninggalkan nya.

Apalagi Saat mendengar Nindya berada satu kota bersama Bagus dan Satu profesi bersama Bagus, yang bisa ia lakukan sekarang adalah Berdoa dan mencari cara agar semua yang baru saja ia dengar Bagus tidak akan mendengarnya apalagi bertemu dengan Nindya sampai Suci dan Bagus sudah di atas puncak bersama.




------




Sesampainya Di hotel Suci tidak ikut bersama rekan nya untuk Makan siang, ia memilih untuk tetap di Hotel. Setelah menganti pakaian dan merapikan semua barang yang ia bawa, Suci kembali ke atas Kasur.

Karena Cinta (Akan ada revisi cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang