Teriknya Matahari Siang Ini membuat siapa saja malas untuk melakukan aktivitas di luar rumah, tetapi Nindya malah jalan kaki dengan santai di pinggir jalan menuju Kodam. Nindya hanya seorang Diri, Adista sedang cuti pulang kampung dan Nindya tidak bisa mengunakan Motor KLX milik Adista.
Pikir Nindya Dari Asrama Ke Kodam tidak lah jauh, Maka dari itu Nindya tidak menggunakan Ojek Online atau Menebeng ke Letting atau Abang-kaka Lettingnya. Ternyata, hampir setengah Jam Nindya berjalan Tidak jua ia nyampe. Lucu memang seorang Kowad mengunakan Pakaian Loreng nya dan membawa ransel miliknya jalan sendirian di pinggir jalan ditengah panas nya hari.
Nindya semakin Semangat Berjalan saat melihat Sebuah Mobil dinas berbelok di depan sana, Mungkin Besok dan seterusnya ia akan Memesan Ojek Online atau menebeng saja.
Tiba-tiba sebuah mobil hitam berhenti di depan Nindya, Nindya menautkan Alisnya bingung mobil siapa yang berhenti didepan nya. Seorang lelaki mengunakan baju yang sama dengan Nindya Turun, Dengan spontan Nindya Memberi Hormat lalu dibalas hormat "Mau kemana?" Nindya Berusaha terlihat santai walau hatinya berbunga-bunga "Siap, Mau ke kantor bang. petunjuk bang" Tak lama seorang wanita berhijab turun, Nindya menoleh lalu tersenyum sopan "Ayo bareng saya aja, saya mau ke kodam sekalian"
"Siap, ijin Bang nggak usah. saya jalan aja, sudah dekat kok He..he" Mendengar Nindya menolak Wanita berhijab itupun tersenyum "Ayo mas, panas" Ajak wanita itu, Nindya meremas saku celana nya saat mendengar Kata Mas "Ayo nggak apa-apa, panas sekali loh harinya ini"
"Siap, Ijin bang nggak apa-apa deluan aja" Bagus memutar otak Agar Nindya ikut bersama nya "perintah saya loh, ayo ikut aja" Mau tidak mau Nindya menerima ajakan Bagus, sedangkan Suci sudah masuk terlebih dahulu.
Nindya duduk dibelakang, Matanya terus memandang ke luar jendela. Antara senang dan Tak enak hati, Senang karena bisa satu mobil bersama Bagus. Sesekali Nindya melirik ke arah Bagus "Kemaren siapa yang menang?" Bagus membuka suara "Siap, Dari Kudam bang juara satu" Jawab Nindya seadanya
"oh iya ya, halah anggota saya malah bolanya nyosor ke saya" Ucap Bagus lalu terkekeh "Kamu kena Bola?" Nindya Terdiam, ahh iya dirinya hanya menumpang "Iya kemaren si beberapa hari yang lalu" Suara Bagus terdengar biasa tanpa minat untuk membalas
Akhirnya Mobil Hitam itu memasuki gerbang Kodam, lalu berhenti di depan Kantor Jasmani Militer "Siap, Ijin bang Terimakasih Tumpangan nya" Nindya Segera turun, Sebelum Mobil itu pergi Nindya memberikan hormat terlebih dahulu.
Lalu berbalik Menuju kantornya dengan langkah gontai, Ia takut kalau hubungan Bagus dan Suci berhenti karena nya. Ia Sedih karena Bagus telah memiliki suci, dan ia merasa senang karena semua pikiran tentang Bagus yang telah menikah itu tidak benar adanya.
Takdir kadang begitu indah, kadang membuat cemas. tetapi kita cukup menjalani nya saja bagaimana kedepan nya kelak.
-------
Bagus Dan Suci sedang di perjalanan Menuju Kost Adinda teman Suci, sepanjang perjalanan Suci Hanya diam karena Kesal. Bagaimana ia tidak kesal, Bagus memaksa Nindya untuk ikut bersama mereka dan Bagus tidak cerita bahwa wajah nya terkena Bola voli kalau tidak di depan Nindya seperti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Cinta (Akan ada revisi cerita)
Любовные романы#1 Akmil dari 286 Cerita 09032020 #1 Nindya Dari 43 Cerita 09032020 #2 Bintara Dari 28 Cerita 09032020 #1 Kowad Dari 50 Cerita 09052020 Part 1 Bukan dia yang menunggu di puncak yang pantas untuk di perjuangkan, melainkan dia yang tetap menunggu wala...