3. Warung Mba Uci

5.2K 251 0
                                    



"Mba uci ooo mba uci, assalamualaikum" Teriak Nindya saat sampai di depan warung makan di depan gang asrama nya.

Lama Nindya berdiri akhirnya yang di panggil pun keluar "ehh Nindy, Ada apa Nin?" Tanya Mba uci, Gadis cantik bertubuh tinggi itu

"akhirnya, Mau Makan Mba" Gadis itu langsung mendekat ke Meja Etalase makanan "Mau Makan Apa?" Yang ditanya bingung sambil melihat-lihat ke dalam Etalase makanan, Pasalnya Nindya bingung hendak makan apa. disana ada ayam goreng, sayur bening, tahu tempe bacem, ikan nila goreng. 

"Apa ya mba, hmm itu deh ayam goreng sama nasi aja. tapi mba nasi nya jangan banyak-banyak nanti gak habis mubazir"

Dengan Telaten mba uci menyiapkan pesanan Nindya "Tumben banget Nin makan diluar?" Mba uci menyerahkan makanan nya ke meja yang di tempati Nindya.

"Soalnya bunda nggak masak mba, sibuk kegiatan nanti sore. Mba air mineral aja mba satu"

"Oalah, Btw kok sendiri aja Nindy? Bagus mana biasa kek ban sepeda, berdua terus he..he" Nindya Memutar bola matanya malas namun masih terlihat biasa saja.

"Nggak tau mba,Nyantol sama Laras Kali" jawab Nindya asal

Mba uci mengambil tempat di depan Nindya "Lah nggak cemburu nindya si bagus pacaran sama laras"

Sial!! Nindya tersedak hingga tenggorokan nya perih "Uhuuukk...uhukkk,mba uci kok lawak banget si. Bagus kan udah kaya abangnya Nindya masa Nindya pacaran sama abang sendiri" Alibinya.

"ha...ha..., Habisin ya, nanti kalo mau nambah panggil aja mba"

Mba uci pergi kebelakang ntah mau ngapain, Warung ini sangat sepi karena masih jam dinas. Disaat jam istirahat makan pasti warung ini ramai nya bukan main, apalagi para remaja-remaja yang ingin bertemu mba uci.

siapa yang tidak jatuh hati melihat wanita secantik mba uci,wajahnya nan cantik tanpa noda setitik pun. hijab yang tidak pernah lepas membuat para Remaja ingin menghalal kan nya.

Bang Putra saja jatuh hati saat pertama kali bertemu mba uci tetapi sampai kini mba uci tidak tahu bahwa seorang Putra anak Dari komanda DenPOM dan Taruna AkMil itu menyukainya. Mba uci bukan hanya wanita penjaga warung ibunya, mba uci juga Mahasiswi di universitas Surapati.

Disela-sela makan nya Nindya mendengar ada suara kaki yang mendekat, tetapi suara itu tidak mendekat ke arah Nindya melainkan hanya lewat  menuju Etalase makanan. Nindya memperhatikan gerakan orang tersebut, orang itu hanya mengambil mangkok dan sayur bening Ntah buat apa sayur itu karena bodo amat Nindya melanjutkan makan nya.

Tidak lama orang itu mendekat ke arah Nindya sambil membawa mangkok berisi sayur  dan ditaruhnya mangkok itu di samping piring makan Nindya. Sedangkan Nindya terdiam sejenak memperhatikan Orang itu yang menarik kursi disamping Nindya pas "Apa lo?" Tegur Nindya kesal.

"Lo harus makan sayur biar nggak lemes-lemesan dan malas-malasan" Jelas orang itu yang tidak lain adalah Bagus.

Bagus menuang setengah mangkok sayur ke piring makan Nindya "Habisin cepet, gue pengen pulang ni gerah" Setelah menuang setengah mangkok sayur Bagus Menyenderkan dirinya di kursi tepat di samping Nindya.

"ihhhh kok lo nyebelin banget si, pulang aja sana lo gue nggak butuh"

Walaupun tidak begitu suka sayur tetapi Nindya tetap memakan nya sedikit demi sedikit "Helehh sok nggak butuh, nanti gue pergi lo cariin" Nindya tidak mau menjawab.

Ia tetap fokus pada makanan nya, sedangkan Bagus Menatap Nindya dengan saksama. Gadis yang baru kemaren bertemu dengan nya, Gadis dengan segala keanehan nya tetapi sekarang Gadis itu Tumbuh dengan sangat cepat menjadi gadis dewasa yang bertingkah kekanak-kanakan.

Karena Cinta (Akan ada revisi cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang