28. Pedang Pora

5.1K 242 0
                                    





Akhirnya semua kegiatan acara telah selesai, Tinggal menunggu Acara pedang Pora yang dilaksanakan sehari setelah Akad Nikah. Acara repsesi di adakan di Salah satu Hotel besar Di daerah Jakarta. Tema warna dalam acara repsesi ini adalah Nute, Pempelai wanita memakai gaun mewah Berwarna Nute sedangkan Putra memakai Baju Pakaian Dinas Upacara 1 dengan atribut lengkap.

Nindya dan Anisa Memakai gaun yang sama lagi namun berbeda di rok, Nindya dengan rok ngembang sedangkan Anisa Rok span. Nindya tidak terbiasa memakai Span yang membuat dirinya sulit berjalan. Saat pembuatan Baju Nindya meminta buat untuk Anisa juga.

Semua telah bersiap di posisinya, Nindya duduk bersama Anisa di pintu masuk menjadi penerima Tamu dan beberapa orang Saudara Nindya duduk di depan Meja menulis buku tamu. Beberapa tamu yang tak lain adalah anggota ayahnya sesekali menanyakan Dinas Nindya.

Nindya melihat Laras datang dengan seorang lelaki dan anak kecil yang di gendong oleh lelaki tersebut, Nindya tersenyum saat Laras mulai mendekat "Makin cantik aja Nindya, Dinas dimana sekarang?" Dari Mana laras tau dirinya seorang Tentara "makasih ras he..he, Dinas di Yogyakarta Ras. Ini Siapa?" Tanya Nindya to the point.

"Oh ini, Suami sama Anak aku" Suami Laras Memberikan Tangan nya untuk di jabat "Farhan" Nindya membalas sopan "Nindya, Kalau anak kecil ini siapa namanya?" Tanya Nindya mencubit pipi Anak kecil berumur 2 tahun tersebut "Azka Tante, Bilang ke tantenya" Anak kecil itu tersenyum malu lalu memeluk kembali Farhan.

Mereka masuk, tersisa Nindya dan Anisa lagi "Udah pada nikah aja perasaan orang-orang" Ujar Nindya "Lah kan lo bentar lagi Nin"

"Tau ah puyeng gue Nis, Bagus udah nyampe belum ya"

Ponsel mereka sengaja di tinggal karena susah jika tenteng-tenteng sana sini, Ada saja Kamera jika ingin berfoto. Acara pedang pora telah selesai, Para peserta pedang Pora terlihat sedang menuju ke meja makan. Ada yang membawa pacarnya, Nindya melihat itu tersenyum.

Tiba-tiba saja Seorang lelaki membawa pedang mendekat ke arah Anisa dan Nindya "Permisi mba Bisa minta nomor Whatsapp nya?" Ujarnya Didepan Anisa, Nindya melihat name tag lelaki itu. Anisa memberinya dengan mengetik sendiri di ponsel lelaki tersebut "Adeknya Letda Putra ya mba nya?" Tanya lelaki itu basa basi "Iya Mas".

Nindya menyenggol pundak Anisa saat lelaki tersebut pergi "Asoy deh, nggak percuma gue paksa lo Nis ha..ha" Anisa mengedikan Bahunya "Apasih, emang kalau minta nomor kenapa?" Tanya Anisa sok Acuh "berarti dia tertarik sama lo bego" Jawab Nindya yang pastinya Anisa tau itu

Mereka melihat-lihat ke sekeliling, tamu terus berdatangan. Dari Anggota hingga para perwira-perwira tinggi, Nindya sengaja duduk jauh Agar tidak terlalu banyak yang menanyakan tentang Dinasnya karena ia tidak terlalu mau mengumbar.

"Letting Cantek kuu" Ujar seorang wanita berambut pendek tiba-tiba menghampiri Nindya "Eh ya ampun Diska, Makin cantek saje lah" Nindya menirukan Logat wanita itu "Oh jelas lah, Dari jauh tadi saya tengok kok kaya letting saya ini eh ternyata bener letting pemikat hati senior ha..ha" Nindya tertawa "jangan buka kartu let, Sama siapa ni?" Nindya melihat lelaki di samping wanita itu "Calon saya ini, letting abang kau" Mereka berjabat tangan, "Undangan harus sampe jogja ya let"

"Siap-siap, pasti itu. Dateng ya, acaranya insyaallah di bikin di magelang kok"

"Yah lumayan lah, Insyaallah kalau nggak ada kerjaan saya datang. yang penting undangan dulu nyampe rumah"

"ha..ha oke, ayo let saliman dulu mau balik cepet"

"Iyaiya, hati-hati let"

Hampir saja Nindya pingsan saat melihat Bagus datang bersama kedua orang tuanya, Bagus mengunakan kemeja yang sangat pas di tubuh atletis nya. Ia berjalan di belakang orang tua, Nindya menghampiri mereka untuk bersaliman.

Karena Cinta (Akan ada revisi cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang