3Tahun Berlalu....
3Tahun terasa cepat berlalu, Akhir dari perjalanan panjang semua pelajar adalah 12 tahun wajib belajar dan Nindya telah melewati semua itu. Hari Ini pukul 10:34, Nindya akan Menerima surat penentuan hasil dari 3 tahun dirinya berada di Bangku Putih abu-abu.
ia tidak sendiri selama 3 tahun ini, Ada Bagus yang telah menjadi Sahabat, musuh, Keluarga, abang untuk Nindya Setelah abang putra nya di nyatakan lulus di Akademi Militer Magelang. Walaupun dirinya dan Bagus tidak selalu akur tetapi Nindya merasa sangat senang memiliki teman seperti bagus.
Bagus yang selalu menjaga nya, membantunya disaat susah, yang selalu mengerti Nindya. Nindya sudah menganggap Bagus seperti Abangnya sendiri, apalagi setelah motor kesayangan Abang nya di berikan kepada Bagus.
Bagus Memarkirkan Motor KLX Hitam itu di parkiran sekolah "Nin kekantin dulu yok" ajak Bagus
Nindya Berpikir sejenak setelah turun dari motor yang sangat ia benci itu karna pinggang nya selalu sakit "Nggak ah lo aja, gue mau ke kelas. Bentar lagi pengumuman" Tolak Nindya berlalu pergi.
Tidak menyerah Bagus kembali Memohon "Gue belum sarapan Nin, bentar aja Kenapa si" Pinta Bagus lagi dengan muka memelas.
Nindya Membulatkan matanya kesal "Rese banget si lo, ke kantin sendiri kan bisa atau sama Reno kan bisa Gus" Nindya Berucap dengan Nada Tinggi, tetapi terdengar biasa saja ditelinga Bagus "ahhh elah lo, cepetan" Akhirnya rayuan bagus berhasil, Dengan langkah panjang ia meninggalkan Bagus.
Bagus tau Nindya Tidak akan menolak nya walaupun awalannya Pasti cekcok tetapi tetap saja Nindya mengikuti mau Bagus. Bagus mengejar Nindya lalu merangkul pundak Nindy, sesekali mengodanya.
Nindy mengambil tempat di depan Gerobak bakso langganan mereka selama 3 tahun ini, Bagus hanya memesan 1 karna Nindy pasti sudah sarapan. Tidak lama Reno dan kawan-kawan datang ikut memesan dan duduk di meja yang sama.
"Baru kali ini gue deg-degan banget,kaya mau nembak Tasya" Ucap Fikri sambil Mencucuk bakso.
Reno duduk di samping Nindya dengan wajah Senang "Nin, Anisa mana kok nggak keliatan si dari tadi" Tanya Reno.
"Belum datang lah, kalau udah datang pasti disamping gue" Jawab Nindya ketus.
"selow aja Nin, Gue cuma Nanya cuy"
Fikri dan Bima duduk berhadapan menuangkan sambal dang kecap ke Bakso didepan mereka "Lama banget si pengumumannya kan gue nggak sabar pengen coret-coret" Tambah Reno.
Nindya Memutar bola matanya "Dilarang Corat Coret" cetus Nindya
"Yaelah Nin kok lo jadi kek Bagus si, ini itu nggak boleh. Ini tuh kebahagian kita di akhir Masa putih Abu-abu"
Bagus telah selesai memakan Baksonya "Kaya Mau Mati Ntar Aja" Bagus melempar tisu ke arah reno.
Nindya terkekeh mendengar ucapan Bagus "Mampus lo, Gue si lebih Milih makan di traktir Bagus dari pada coret-coret"
Bagus yang mendegar itu Langsung membulatkan matanya sempurna "Iya gue traktir tapi tahun depan, jajan aja masih minta gaya-gayaan mau traktir lo"
Tidak lama setelah itu Anisa datang bersama Laras, Reno yang melihat Anisa langsung tersenyum lebar. Anisa datang dengan rambut berantakan sedangkan Laras selalu terlihat cantik dengan rambut pendek nya. Seperti ucapan Anisa kemaren, ia benar-benar Memotong Baju nya hingga terlihat menggantung dan roknya dibuat span.
Sedangkan Laras tetap biasa saja dengan baju seragam seperti Nindya dan lain nya. Nindya menggeleng, ternyata ceramahnya semalam hanya lewat saja di telinga sahabatnya yang paling cantik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Cinta (Akan ada revisi cerita)
Romance#1 Akmil dari 286 Cerita 09032020 #1 Nindya Dari 43 Cerita 09032020 #2 Bintara Dari 28 Cerita 09032020 #1 Kowad Dari 50 Cerita 09052020 Part 1 Bukan dia yang menunggu di puncak yang pantas untuk di perjuangkan, melainkan dia yang tetap menunggu wala...