18. Menghindar

4.1K 220 2
                                    




Akhirnya Setelah Kegiatan begitu banyak Nindya dan Adista bisa menikmati waktu luang dengan berbelanja ke Mall. Nindya dan Adista sengaja Bangun pagi untuk bersih-bersih dan mencuci pakaian numpuk agar sepulang nya mereka dari jalan-jalan rumah sudah bersih dan mereka bisa istirahat dengan tenang.

Kebetulan Mobil milik mba Letting mereka yang dititipkan dirumah karena sedang cuti keluar kota, Nikmat sekali Libur mereka kali ini. Untuk Mobil bagian Nindya yang menyetir sedangkan Motor selalu Adista, Mereka sedang dalam perjalanan menuju Mall.

"Beli mobil napa Nin" Ucap Adista "hah, ha..ha, lo kira beli mobil kek beli roti" Adista ikut tertawa "Gini kan enak Nin, hujan nggak kehujan. nggak telat ke kantor. kalau panas udah kek orang kedingan cuy pake jaket pake sarung tangan ha..ha" Nindya memutar bola matanya "ntar tunggu gue dapat sebongkah berlian, gue beli lima sekaligus"

Adista Tertawa "Eh minggu depan ada lomba voli kan ya?" Tanya Adista.

"Lah mana gue tau, bukan nya lo yang ikut rapat kemaren perasaan"

"Eh iya ha..ha kok lupa gue"

"ihh, cape deh Dis. Parkir dimana ni?" Tanya Nindya saat Mobil putih itu memasuki halaman Mall.

"yang sana aja tu biar deket pintu" Adista menunjuk parkiran yang kosong dan tepat di depan pintu mall.

Mereka turun bersamaan, Adista selalu memakai celana Robek-robeknya dan Kaos yang di masukan sedangkan Nindya selalu memakai Dress dibawah lutut. Nindya selalu tidak mau ribet dan Adista lebih ke tomboy, tempat pertama yang mereka kunjungi adalah toko-toko baju sambil menunggu lapar lalu makan siang.

Lama mereka mengelilingi pusat perbelanjaan akhirnya mereka berhenti di salah satu restoran cepat saji yang berada di dalam mall, Nindya membeli banyak baju dan beberapa make up sedangkan adista hanya membeli beberapa atasan dan celana jeans. Setelah memesan Nindya dan Adista berbincang-bincang sambil memainkan ponsel.

"Nin, setelah kemaren bagus kerumah lo udah nggak pernah liat dia lagi?" Nindya awalnya fokus ke ponsel lalu menatap Adista "nggak, dan gue harap nggak akan ketemu lagi. semoga aja dia berangkat satgas juga" Jawab Nindya lalu kembali fokus ke ponselnya.

"kenapa si nin?ketemu barang sepuluh menit nggak ada salah nya kali. kalian saling cerita dan jelasin semua yang terjadi, dari pada gini" Nindya meletakan handpone nya ke dalam tas "untuk sekarang lebih baik kaya gini Dis, dari pada ketemu tapi ya percuma juga" setelah itu makanan yang mereka pesan pun datang "udah ah nggak usah bahas dia lagi, makan ni makan. eh gue ke toilet bentar" Nindya berdiri menuju toilet, ternyata hanya ada beberapa toilet saja Nindya menunggu sambil berkaca.

Nindya jadi teringat perkataan Adista, apakah bisa ia bertemu Bagus walau hanya sepuluh menit. tidak, tidak akan bisa ia terlalu rindu bagus waktu sepuluh menit tidak akan cukup untuk Nindya. Nindya menarik nafasnya panjang "lama banget si, pada ngapain coba" ucap Nindya karena belum ada yang keluar satu pun. Lama Nindya menunggu ada seorang wanita masuk lalu membasuh tangan nya, Nindya hanya melirik sekilas lalu fokus pada pintu toilet yang terbuka.

Saat Nindya Keluar toilet ternyata Wanita tadi masih berada di depan cermin memakai parfum lalu keluar, Nindya terkejut saat melihat ponsel wanita itu tertinggal. Nindya mengambil ponsel itu lalu mengejar Wanita berhijab tersebut "mba..mba" panggil Nindya, yang di panggil pun menoleh "eh iya ada apa ya?" tanya wanita itu.

Nindya memberikan ponsel itu, tetapi saat ingin memberikan ponsel tersebut Nindya tidak sengaja menyentuh salah satu tombol di samping dan membuat handpone tersebut hidup seketika jatung Nindya seperti berhenti berdetak "ini mba hand...pone...nya" dia Bagus dan wanita itu? Bagus mengenakan pakaiaan Akmil? wanita tersebut tersenyum ramah "Yampun, makasih mba he..he makasih ya mba" lalu wanita itu pergi dan Nindya masih diam ditempat.

Karena Cinta (Akan ada revisi cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang