Yay sebentar lagi sudah mau tamatt ni hihihi jangan lupa di vote guys🖤 dikomen juga biar aku semakin semangat ngelanjutin nya🌻❤ Instagram Viraasm_
Rumah Nindya yang biasanya sepi hari ini sangat ramai, Setelah Ashar ada beberapa orang datang untuk memasang dekorasi. Nindya tidak kenal istirahat ia meneliti semuanya mulai dari perkerjaan kecil, Nindya sudah tidak bertemu Bagus beberapa hari ini. Vidio Call pun tidak, dekorasi yang Nindya pilih sangat sederhana namun elegan. Warna Putih dipadukan dengan bunga-bunga dan sebagia berwarna Nute. Ada Nama Bagus dan Nindya di sana, Nindya tidak memilih akad duduk di kursi melainkan duduk lesehan karena akan memakan waktu jika setelah pengajian harus menyusun kursi.
Kamar Nindya pun di dekorasi sama seperti ruang tengah, Bunda dan Ayah tidur di kamar Adista sedangkan Adista dan Anisa tidur di rumah Ibu angkat Bagus di sebelah. Abang,Mbak Hanum dan beberapa Sanak Saudara Nindya Tidur di Hotel tempat acara resepsi malam Bagus dan Nindya. Karena tidak bisa bertemu bagus, Nindya selalu menelpon Mamah Bagus untuk bertanya.
Saat sedang sibuk-sibuknya, Abang dan mbak Hanum datang "loh kok calon manten nya masih sibuk?" tegur mbak hanum saat Nindya menyaliminya "tinggal ini aja kok mbak, Bajunya muat kan mbak?"
"muat kok nggak kebesaraan, nggak juga kekecilan. pas-pas aja tadi malam mbak coba" Putra datang dengan plastik kecil berisi pentol "Lah beli dimana ha..ha sempet-sempetnya itu loh" Hanum mengambil Alih "ada tadi mamang-mamang lewat, ayah sama Bunda mana Neng?"
Hanum menyuapi Nindya "keluar bentar tadi bilang ayah, Baru aja si keluar" Anisa datang dari dapur langsung histeris memeluk Hanum "Mbak Cantik ku, kangen banget ih" Hanum dan putra baru saja tiba semalam dan ini pertama kalinya mereka datang kerumah Nindya "Mahal ni bayaran pramugari buat libur" Goda Hanum "Katanya kamu mau nyusul Nindy dek bulan depan" Anisa langsung bembelo kaget "Idihh nyusul ma sape? Mana ada calon nya cenah"
Mereka tertawa "oke tak bilang Dhani nanti, ini mbak pramugarinya nggak mau dinikahin" Anisa terkejut saat mendengar nama itu "Bang Putra tau dari mana?" Hanum tertawa "ya kenal lah, siapa sih yang abang nggak tau ha..ha"
Sementara menunggu Dekor selesai Mereka masih bersenda gurau, Adista masih Dinas karena tidak mengambil cuti. Mungkin jam 4 lewat barulah adista sampai rumah, untuk pengajian besok Nindya dan Bagus telah mengundang anak yatim piatu. Mengundang para letting dan beberapa orang yang Ayah Nindya Dan papah Bagus kenal. Akad Nikah pun hanya letting, keluarga dan orang-orang terdekat saja yang mereka undang.
Tidak usah besar yang penting doanya, Di tempat lain yaitu rumah Bagus. Mamah dan Beberapa keluarga Bagus sibuk menyiapkan Hantaran yang sudah di beli dari jauh-jauh hari. Kebetulan Bagus mempunyai saudara yang ahli dalam bidang dekor men dekor. Bagus bingung apa yang harus ia lakukan karena ia tidak bisa mendatangi Nindya atau pun menelpon Wanita itu.
Sesekali Bagus menghafalkan Bacaan Akad Nikah, takut-takut jika ia akan mengulang nya. papah Bagus sudah banyak menasehati anak lelakinya satu-satunya ini. Mulai dari menjadi suami yang baik sampai bagaimana harus bersikap kepada sang istri. Papah sangat percaya kepada anak laki-lakinya ini. Karena Bagus tidak pernah memberikan kecewa kepada orang tua nya. Pernah sekali saat ia dinyatakan gugur tes Calon Tamtama. Tetapi setelah itu ia memberi hadiah yang sangat besar berupa kabar bahwa ia dinyatakan lulus menjadi Taruna Akmil hingga di lantik menjadi Perwira Remaja.
"Bajunya udah siap semua ya kan?" Tanya Mamah Bagus "Sudah mah tenang aja, Sebelum dibagiin Nindya udah ngecek semuanya"
"Alhamdullilah dapat Mantu yang baik, udah kenal lama" Bagus Terkekeh "Undangan udah kesebar semua kan Gus?" Papah Bagus menanyakan lagi "Udah pah. papah perasaan dari kemaren nanya nya itu mulu ha..ha"
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Cinta (Akan ada revisi cerita)
Romansa#1 Akmil dari 286 Cerita 09032020 #1 Nindya Dari 43 Cerita 09032020 #2 Bintara Dari 28 Cerita 09032020 #1 Kowad Dari 50 Cerita 09052020 Part 1 Bukan dia yang menunggu di puncak yang pantas untuk di perjuangkan, melainkan dia yang tetap menunggu wala...