Akhirnya Hari yang ditunggu-tunggu oleh adista dan Nindya datang juga. Pagi ini mereka mulai pindah ke asrama, tidak terlalu banyak barang yang mereka bawa jadi tidak memenuhi mobil Noel. Setelah berpamitan Akhirnya mereka berangkat menuju Asrama, Noel membawa anggota nya untuk meminta tolong.
Asrama yang akan Adista dan Nindya tempati terbilang masih baru, Jadi masih sangat Bersih dan terawat. Asrama ini cocok sekali untuk pengantin Baru yang baru masuk asrama. Setelah sampai di depan pagar Noel dan Anggotanya langsung mengangkat semua barang-barang Nindya dan Adista.
Halamannya tidak begitu besar Namun cukup untuk Parkir satu mobil, Pagar kayu yang tidak begitu tinggi Tapi tertata rapi. Mungkin setelah ini Mereka akan Belanja kurang lebih nya peralatan yang ada di rumah baru, karena selama di mes mereka hanya mengunakan barang-barang di mes.
Nindya sudah mencicil-cicil sedikit, seperti Horden dan alat masak. Nindya mengangkat Koper nya masuk kedalam Kamar, Hanya ada dua Kamar. Nindya di kamar pertama dan Adista di Kamar kedua.
Noel membuka pintu belakang untuk melihat, ternyata Hanya ada tembok pembatas asrama belakang dan jemuran baju. Noel melihat Tetangga kiri kanan,ada yang sedang menjemur baju.
Nindya menyusul kebelakang "Kenapa?" Tanya Nindya, lalu ikut melihat-lihat.
Noel tersenyum "nggak apa-apa, mau liat-liat aja. apalagi yang mau kamu beli biar aku antar?" Noel Menatap Nindya yang sedang memikirkan sesuatu.
Nindya berpikir sejenak "Apa ya, Kayanya bahan makanan, karpet, mau beli pembersih kamar mandi juga ah jadi ntar habis aku bersih-bersih sekalian kamar mandi" Jawab Nindya Lalu Masuk kedalam dan disusul oleh Noel.
Adista sedang Memasang Springbad Miliknya "Dis mau beli apa lagi ya?" Tanya Nindya, Adista berhenti dari aktivitasnya.
Adista menoleh "nggak ada lagi, paling Bahan makanan ya" Jawab Adista, Nindya mengangguk lalu melirik Noel.
Akhirnya Nindya Dan Noel berangkat ke Swalayan terdekat, Sedangkan Adista memilih tinggal. Awalnya Nindya ingin kepasar agar lebih murah, Namun Noel ingin ke Swalayan saja dengan iming-iming bahwa ia yang akan membelikan.
Nindya hanya saja ingin ke pasar agar dapat barang dengan harga Lebih murah, tetapi Noel memaksanya agar ke swalayan. Biasa lah Noel keturunan dari keluarga Mampu jadi ia tidak pernah sama sekali kepasar kecuali saat Ada bakti sosial itu pun saat dirinya masih di akmil.
Nindya pun sama, Ia dari keluarga mampu tetapi Bundanya selalu mengajarkan Untuk menjadi apa adanya dan bisa beradaptasi dimana pun berada. Tidak harus memilih tempat untuk berbelanja. tetapi Noel sangat memaksa jadilah mereka tetap pergi ke swalayan.
Sesampainya di Swalayan Noel Dan Nindya turun bersama, Noel Dengan topi menutupi kepalanya Membukakan Pintu untuk Nindya. Nindya terlihat seperti pembatu Noel, Noel menggunakan Atasan Kaos dan celana joger lalu memakai Snikers sedangkan Nindya Hanya memakai long dress yang bermotif batik terlihat seperti daster lalu memakai Sendal jepit kesayangan nya.
Nindya melirik Noel, lalu ia mengedikan Bahu acuh. Siapa perduli, penampilan tidak masalah selama kita akan membayar bukan mencuri. banyak orang diluar sana pakaian rapi tapi tidak tau kenyataan nya bagaimana. Hidup semestinya saja, Pikir Nindya.
Noel Mengambil Troli, Lalu mendorongnya di belakang Nindya. Nindya mulai memilih-milih barang mana yang akan ia beli, dulu saat belanja dengan sang Bunda Nindya selalu marah karena lama memilih harga yang pas dengan kualitas. Namun Sekarang ia merasakan Apa yang Bunda rasakan.
![](https://img.wattpad.com/cover/206320108-288-k8200.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Cinta (Akan ada revisi cerita)
Romansa#1 Akmil dari 286 Cerita 09032020 #1 Nindya Dari 43 Cerita 09032020 #2 Bintara Dari 28 Cerita 09032020 #1 Kowad Dari 50 Cerita 09052020 Part 1 Bukan dia yang menunggu di puncak yang pantas untuk di perjuangkan, melainkan dia yang tetap menunggu wala...