19. Mencoba Mengerti

3.9K 210 10
                                    





Senin ini jadwal Nindya dan adista sangat padat karena ada kegiatan di kantor, berhubung sekarang adalah jam makan siang Nindya dan Adista pulang untuk istirahat dan makan.

Nindya sengaja Bangun pagi sekali untuk masak agar tidak belanja diluar, Walaupun Nindya masih memikirkan Bagus dan Noel tapi ia tidak ingin masalah pribadinya menggangu aktivitas kerjanya.

Adista duduk di depan tv sambil memakan udang balado buatan Nindya dan sayur kangkung. Sedangkan Nindya menjemur beberapa lembar pakaian yang tidak sempat ia jemur tadi pagi.

"Dis kaos kaki lo kok cuma satu si?" tanya Nindya setelah menjemur dan mengambil piring makan

"Tau ah Nin, pusing gue tiap habis beli pasti hilang. ntar beli lagi aja gue" Jelas Adista dengan wajah lelah nya.

"besok masak apa ya gue?" Nindya mendekat di samping Adista "ayam goreng sama sayur bening aja nin, kan masi ada ayam di kulkas"

Baru 2 suap Nindya makan, Terdengar suara ketukan pintu. Nindya dan Adista menoleh, Nindya berdiri mengintip sedikit siapa yang datang. Dahi Nindya berkerut, Nindya tidak tau siapa Tamu mereka tersebut.

"Siapa Nin?" Tanya adista penasaraan "nggak tau, nggak kenal gue. temen lo bukan?" Adista bangkit dan ikut mengintip "Bukan-bukan, nggak kenal juga gue" Mereka terkekeh pelan "Buka aja deh manatau penting, kek anak sd di tinggal orang tua aja kita ngintip-ngintip" Nindya bangkit lalu membuka pintu.

Terdapat 2 orang wanita berhijab, Nindya tersenyum sopan "Ada apa ya mba?" Nindya ingat sekarang siapa salah satu dari mereka.

"Saya Suci, Ini adinda teman saya" Wanita bernama suci tersebut mengulurkan tangan nya, lalu di sambut sopan oleh Nindya "Nindya, ada perlu apa ya mba? Mba yang di mall waktu itu ya?" Adista memberi kode untuk menyuruh mereka berdua masuk "masuk dulu masuk" Kedua wanita itu melepas sendal mereka "iya, permisi ya"

Makanan Nindya sudah di bawa kebelakang oleh Adista, Adista membuat minum di belakang sedangkan Nindya menyuruh mereka masuk "Maaf ya duduk di bawah, soalnya kita cuma berdua di rumah he..he"

"Iya nggak papa kok, kita sebentar aja" Nindya ikut duduk di hadapan mereka "Ada apa ya mba?" Tanya Nindya langsung.

wanita bernama suci itu mengulum Bibirnya lalu menarik nafasnya "Maaf sebelum nya Nindya, aku lancang datang kerumah tapi aku ngerasa harus ngomong ini sama kamu. aku tunangan bagus" Suci menatap mata Nindya dalam sedangkan Nindya terkejut lalu merubah posisi duduknya "Aku mau ngomong sama kamu, semenjak kejadian kemaren. Pas Bagus ngeliat kamu, Bagus sudah mulai berubah. awalnya aku bingung, kamu siapa karena Bagus nggak pernah sama sekali ngomong tentang kamu ke aku. Aku mohon kalau nanti Bagus datang lagi buat ketemu kamu, biarin dia sama aku Nin. aku nggak tau apa cerita kalian di masa lalu tapi yang aku tau, aku cuma nemenin Bagus dari Nol sampai sekarang dan aku harap sampai tahun depan di mana kami bakal pengajuan" Suci berusaha mencari cerita Bohong, agar menyakinkan Nindya tetap menjauh dari Bagus.

Nindya meremas celana PDL nya tak tahan, ia menahan semuanya. "Saya potong ya mba karena sebentar lagi saya mau balik ke kantor, Saya nggak pernah punya cerita apapun sama Bagus di masa lalu. Maka dari itu saya tidak pernah mencari Bagus dan ingin menemui Bagus. saya hanya temen SMA Bagus, sudah nggak lebih dan gak kurang" Setelah itu Adista datang membawa 2gelas teh hangat "Minum mba" Tawar Adista lalu ikut duduk di samping Nindya "Iya makasih" Jawab suci dan Teman nya.

" Saya nggak ngerti maksud mba ke sini apa, ntah mba mau memperingati saya atau bagaimana yang pasti saya sama sekali tidak berniat bertemu atau mencari Bagus kembali. Silahkan tanya teman saya ini kalau nggak percaya, saya dinas di Sana -sini dan saya tidak berniat untuk cari tau dimana Bagus dan Kalau pun Nanti Bagus datang lagi buat mencari saya. insyaallah saya akan menghindar, saya wanita dan saya mengerti perasaan mba" jelas Nindya lagi.

Karena Cinta (Akan ada revisi cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang