Inikah ego ?

10 0 0
                                    

Dua minggu yang lalu , ku blokir whatsapp mu . Bukan tanpa sehab kulakukan itu. Setelah melihat kau pergi di hari libur melalu story whatsapp mu.

Aku tak marah jika kau melepas penatmu, namun yang kau lakukan kali ini adalah pergi dengan seorang laki².

Apa kau tau perasaanku saat kubuka story mu ? Benar hancur seketika itu juga makin hancur , sebelumnya memang telah hancur . Tapi aku merasakan sakit yang teramat.

Tak lama setelahnya ku balas storymu dengan kalimat , "lagi ada acara ya ?"
Tak kau hiraukan pesan ku . Kau malah membuat story baru . Ku tanya kembali yang hatiku rasakan .
"Kamu pergi dengan mantannya ... ?"

Ketika itu pesan ku langsung kau jawab ,

"Iya kenapa oh ?

Gapapa , cuma 5 tahun kamu anggap enteng .

Makasih ya , maaf ya aku ga sesempurna dia .

Aku block ya ..

Thankyou

Emang harus di block ?
Cuma temen ko

Dulu kamu jg waktu pergi dengan .... Kamu bilang cuma temen , tp km ada perasaan.
Kamu dah seneng , aku jg harus seneng . Kesehatan mentalku jauh lebih berarti , dan aku mempunyai cara sendiri. "

Belum sempat dia menjawab pesan itu , kuakhiri hubungan kita dalam whatsapp dengan cara memblokir kontaknya. Memang dia sempat berkata bahwa dia cape dengan semuanya dan aku meng iyakan itu. Tapi aku mengatakan cape karena sifatnya sendiri . Ia terlalu mudah menjatuhkan hati dengan orang lain . Tanpa melihat bahwa aku disini masih butuh penjelasan darimu . Aku memang laki² labil seperti yang kamu katakan . Aku selalu berfikir demikian , tapi aku tak pernah bermain2 soal perasaanku padamu.

Hari ini 18 November 2019 , kau putuskan untuk menghapus pertemanan denganku di facebook . Padahal disitu satu2nya cara aku bisa melihat keadaanmu. Secara spontan ku kirim permintaan pertemanan , namun kubatalkan kembali . 3 menit setelah itu aku kirimkan kembali , tapi kubatalkan lagi . Karena aku berfikir "mungkin dia benar2 ingin bahagia denganya" .

Tak lama dari itu ku hapus jg hububgan pertemanan kita di instagram , karena aku jg tak mau dia tetap menyembunyikan hubunganya dengan yang baru . Memang di sembunyikan menyakitkan, ak pernah merasakan itu . Setidaknya kubiarkan kau bahagia .

Tapi ternyata tidak semudah itu kawan , aku tetap ingin melihatnya . Padahal aku sendiri yang mulai mengakhiri pertemanan di sosial media .

Apakah aku sangat egois ?
Atau hanya perasaan normal tak kuat menahan sakit ?

Setidaknya akan kuhilangkan rasa cintaku untukmu secara perlahan . Walau aku tak tahu kapan bisa terwujud .

-Dop

You Can Change The Pain Become StoryWhere stories live. Discover now