998 Daechi-dong, Gangnam-gu, Seoul - South Korea, Jumat 15 November 2019.
Gangnam Police Departement
19:20 KSTSidang sedang berlangsung, seorang laki-laki bertopeng masuk dan bergerak masuk kedalam ruangan kepala Polisi. Dengan berhati hati, diselipkan nya kertas didalam berkas yang sudah selesai dianalisis. Setelah berhasil laki laki itu langsung keluar dari ruangan kepala Polisi.
"Selamat malam, Tuan Hwang Minhyun!" kata beberapa orang pada lelaki paruh baya bernama Minhyun itu.
"Selamat malam! Hati hati!" kata Minhyun berjalan keluar dari kantor tempatnya bekerja lalu berjalan menuju mobilnya dan menjalankan mobilnya kekediamannya di kawasan Apgujeong.
Sekitar 30 menit berkendara, Minhyun tiba ke kediamannya dengan berkas berkas ditangannya yang baru saja ia bawa dari pengadilan setelah kasus selesai atau kasus ditutup.
Minhyun memarkirkan mobilnya lalu masuk kedalam rumahnya. Didalam terlihat istrinya sedang menyiapkan makan malam dan seorang anak laki laki yang adalah putranya.
"Sudah pulang? Bagaimana kasusnya?" tanya istri dari Minhyun yang langsung memeluk lalu mengecup bibir suaminya sekilas.
"Lagi lagi pembunuh itu tidak dijatuhi hukuman seumur hidup, memang pengacara yang diambilnya terlalu hebat" kata Minhyun memeluk istrinya lalu melepaskan coatnya dan menggantung coat di gantungan coat.
"Appa! Kasus yang ini sudah selesai kan?" tanya putra Minhyun yang dijawab anggukan oleh Minhyun.
"Boleh minta berkas berkasnya?" tanya putra Minhyun.
Minhyun kebingungan karena putranya itu senang sekali meminta berkas berkas kasus pembunuhan yang ia tangani setelah kasus berhasil ditindak ataupun hanya ditutup.
"Yeji-ah, kamu minta itu buat apa sih?" tanya Minhyun duduk disebelah putranya.
"Ya buat koleksi aja, biar Yeji liat liat. Soalnya Yeji kan mau jadi polisi hebat kayak appa" kata Yeji pada Minhyun.
"Bagus! Kerja keras dulu, fokus sama kuliah. Aigoo, anak appa sudah dewasa, sudah mikirin mau jadi apa" kata Minhyun bangga pada Yeji.
"Yeji sudah 22 tahun! Jadi udah dewasa lah" kata Yeji protes dirinya dijadikan seperti anak kecil oleh ayahnya.
"Anak siapa dulu? Anak Jung Chaeyeon pasti tidak mengecewakan" kata ibu Yeji sambil meletakan makanan diatas meja.
"Kapan kamu kembali ke asrama? Apa kepala asrama baik padamu?" tanya Minhyun lagi.
"Kepala asrama tegas dan baik, aku nyaman" kata Yeji mengambil piring bersiap makan. Minhyun tersenyum menatap putranya yang sudah tumbuh dewasa dan sangat baik pada kedua orang tuanya.
Yeji juga sangat bersemangat dalam cita citanya menjadi kepala polisi sepertinya membuat Minhyun bangga dengan putranya.
Mereka lalu makan malam bersama sambil tertawa. Yeji adalah anak tunggal karena kembarannya sudah meninggal. Kematian Hyunjin sangatlah tidak wajar membuat Yeji menjadi tertarik dengan kabar pembunuhan dan lain lainnya.
Setelah makan malam, Yeji kembali ke kamarnya membawa berkas yang diberikan ayahnya. Yeji duduk didepan komputer miliknya lalu menatap layar yang sudah tersambung pada aplikasi Naver.
Yeji melihat lihat kasus yang ia kumpulkan. Kali ini dirinya langsung menganalisis berkas baru dari ayahnya dan mencari cari kasus tersebut di internet.
Rasa iba muncul dalam diri Yeji pada para korban, dirinya lalu menganalisis beberapa berkas dan mecatat pengamatannya terhadapnya kasus juga solusi yang ia catat untuk dirinya sendiri.
Sedang asik melihat lihat berkas, Yeji melihat sebuah kertas dengan foto, artikel dan data diri korban, juga ada tulisan website yang tertulis dikertas itu.
Foto seorang wanita cantik berusia 18 tahun yang dibunuh oleh tiga orang otakku gila yang memburunya kemanapun wanita itu pergi atau stalker kelas psikopat ditahun 2012 alias 7 tahun yang lalu. Kejadiannya pada tanggal 16 Maret 2012 dan mayat wanita tersebut ditemukan 10 hari setelahnya dengan kondisi mengenaskan dan tubuh rusak.
Membaca berkas itu, Yeji langsung mengetikan nama wanita itu dan kasus di Naver lalu muncullah artikel tentang pembunuhan itu. Wanita itu diikuti dari sekolahnya menuju rumah lalu diculik dan dibawa keapartement milik pelaku.
Wanita itu diperkosa bergiliran, disiksa dan di sakiti tanpa ampun oleh ketiga psikopat itu untuk memenuhi nafsu bejat mereka. Bahkan wanita ini sudah diikuti sejak masih berada di Canada, ketiga pelaku sudah mencari wanita ini dan berusaha menculik namun gagal.
Tapi saat wanita ini kembali ke Korea, para pelaku lebih gencar dan leluasa akhirnya berhasil menculik dan menyiksa wanita ini. Yeji membaca kronologis kejadian dan kembali dibuat tertarik sekaligus geram atas kasus ini.
Yeji melihat kembali berkas lalu penasaran mengapa berkas tahun 2012 ada di berkas kasus baru milik ayahnya. Yeji menelusuri berkas kembali dan sampailah ke sebuah website aneh dibawah berkas.
Rasa penasaran tinggi, Yeji langsung mengetik website tersebut lalu munculah beberapa tulisan di website tersebut. Yeji membaca isi website tentang kasus wanita itu lalu di bagian bawah, terdapat tulisan
Terima kasus atau tolak kasus
Karena penasaran dan merasa seperti ini adalah website game, Yeji langsung mengklik 'terima kasus' tanpa pikir panjang. Setelah terima kasus, Yeji langsung mematikan komputernya dan pergi tidur karena besok dirinya akan pergi bertemu teman temannya untuk menghabiskan liburan musim panasnya.
Yeji tidur lelap dikamarnya menanti hari esok yang masih menjadi misteri...
Vomments and happy reading! 🐱🐱🐱
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Chance (END)
FanfictionProject story only! Collaboration with Thai writer Warrathaya Leungthai!