The Second Chance

828 118 10
                                    

Pulang sekolah, Yeji lanjut mengikuti Jisu dan berusaha mencari cari siapa pelaku dari pembunuhan itu. Yeji langsung mengikuti dari Jisu keluar dari kelas sampai naik bus.

Sedangkan, Ryujin dan Yujin langsung mencari orang orang yang memiliki ciri ciri seperti catatan yang dibuat oleh Yeji. Berdasarkan analisis dan lain lainnya Ryujin dan Yujin dapat beberapa data.

Berhasil dapatkan tiga orang yang mirip dengan daftar maupun dugaan, Yujin dan Ryujin berjalan menuju parkiran mobil. Mata Yujin melihat seorang wanita sedang bersama dengan seorang guru laki laki. Guru laki laki itu merangkul pundak Minju menuju mobilnya, sedangkan Minju hanya menunduk.

"Hyung, balik aja duluan! Yujin naik bus aja" kata Yujin. Ryujin yang kebingungan hanya bisa mengangguk dan bergegas pergi.

Dengan segera, Yujin berjalan kearah wanita itu dan mendorong guru yang merangkul wanita itu.

"Ya!! Apa apaan kamu?!" kata guru tersebut marah.

"Minju-seonbae, ikut aku! Jangan begini!" kata Yujin menarik Minju tapi ditahan oleh guru laki laki itu.

"Kim Minju, ingat perjanjian kita? Kamu mau nilai kamu saya turunin? Mau satu sekolahan tau soal ini langsung?" tanya guru tersebut mengancam lembut pada Minju membuat Minju menggeleng dengan cepat.

"Minju! Ayo kita pergi! Jangan begini, semuanya bakal lebih buruk!" kata Yujin menarik tangan Minju tapi kembali ditahan oleh guru laki laki itu.

"Status kamu meniduri guru masih rumor, dan saya bisa sebarkan foto foto kamu saat kita tidur bersama karena kamu mau naikin nilai, jadi semua orang tau kamu memang beneran cewek murahan" kata guru itu kembali mengancam kali ini mengelus pipi Minju yang membuat Yujin naik darah.

"Ya! Lepasin!! Gak usah sentuh sentuh, dasar guru cabul!" kata Yujin melepas paksa tangan guru tersebut dari pipi Minju.

"Minju, ayo kita pergi! Kamu gak us--"

"Aku gak mau orang orang tau soal ini, juga aku butuh nilai ku buat bertahan disini! Aku juga gak mau Jisu sama Sakura malah direndahin gara gara temenan sama pelacur kalau orang orang tau! Jadi, aku ikut pak guru... Maaf Yujin" kata Minju melepas tangan Yujin dari tangannya dan memotong ucapan Yujin.

"Ayo, kita masuk!" kata guru laki laki tersebut mengecup puncak kepala Minju sekilas untuk menggoda Yujin lalu membawa Minju masuk ke mobilnya.

"Ya!! Manusia tidak tahu malu!!! Dasar guru bejad!!!" teriak Yujin menendang mobil guru tersebut yang sudah pergi dan berjalan meninggalkan dirinya.

Yujin langsung berjalan gontai menuju halte bus untuk menunggu bus. Dirinya benar benar kesal dan tidak bisa membayangkan apa yang akan dilakukan guru itu pada Minju setelah mereka sampai ketempat tujuan mereka.

Di halte bus lain, bus Jisu sudah tiba dan dengan cepat Jisu naik untuk pulang. Yeji yang berada dekat langsung masuk kedalam bus dan duduk disebelah Jisu membuat Jisu melebarkan matanya melihat laki laki yang baginya sangat nekat.

"Kamu?! Kamu ngapain sih ngikutin?!" kata Jisu pada Yeji.

"Gue udah bilang sama elu. Gue bakal lindungin lu!" kata Yeji pada Jisu.

"Lu bener bener stalker ya?! Lu mau gue laporin ke polisi?" ancam Jisu pada Yeji.

"Laporin aja, asal lu aman gue gak masalah!" kata Yeji serius. Jisu menatap mata Yeji dan terlihat keseriusan yang amat serius dimata Yeji, dan Jisu perlahan goyah.

"Apa emang bener yang di bilang anak baru? Tapi apa? Gue bakal gimana?" tanya Jisu dalam hati.

"Emangnya, gue bakal kenapa sih? Kok lu kayaknya serius banget bilang gitu?" tanya Jisu melemah pada Yeji.

"Ada stalker lu, dan dia itu tingkat obsessed psychopath. Gue dateng dari tahun 2019, dan lu bakal diculik tiga hari lagi" kata Yeji membuat Jisu tidak percaya.

"Lu sering nonton soal time traveller gitu ya? Bercanda aja lu gue bakal gitu. Gue gak percaya, emangnya lu punya bukti?" tanya Jisu pada Yeji.

"Ada! Bentar, gue punya berkas soal pembunuhan lu" kata Yeji langsung merogoh tasnya tapi tidak mendapat apa apa.

"Loh? Kok gaada? Tadi gue yakin indah naruh ditas" kata Yeji merogoh tasnya tapi tidak ditemukan. Jisu menatap Yeji yang tidak bisa menunjukkan bukti lalu menghembuskan nafas kasar.

"Nama lu Yeji, kan?" tanya Jisu yang dijawab anggukan oleh Yeji yang masih mencari berkasnya.

"Yeji, kali ini gue gak bisa percaya sama lu sekarang, soalnya gaada bukti. Tapi, gue ngasih lu kesempatan buat buktiin itu kalau emang bener dan lu boleh ada dideket gue. Tapi lagi,  lu gak ada hak larang gue kemanapun, kapanpun sebelum lu buktiin itu semua" kata Jisu pada Yeji.

"Gue bakal buktiin itu secepatnya, dan gue mohon please lu jangan berfikir aneh aneh soal gue. Kalau bisa lu kasih data diri gue, foto wajah gue terus ambil tanda pengenal gue. Kalau gue macem macem, gue siap dihukum bahkan dihukum mati" kata Yeji pada Jisu.

"Iya iya, gue bakal coba berusaha sama lu. Dan please, lu jangan hancurin kepercayaan gue ke elu" kata Jisu yang diangguki oleh Yeji.

"Btw, lu lahir di Bucheon ya? Tinggi 163cm dan lu anak pengusaha Choi Byungchan?" tanya Yeji membuat Jisu terkejut karena Yeji tau soal itu.

"Dari mana lu tau itu?" tanya Jisu.

"Itu data yang ada di berkas kasus lu dimasa depan. Gue cuma mau nyocokin aja" kata Yeji lalu mengalihkan pandangannya menuju arah lain.

Jisu mencerna kata kata Yeji yang terlihat sangat serius. Tidak mungkin orang tau tinggi spesifik dirinya jika bukan dirinya atau keluarga dan teman dekatnya yang memberi tahu.

"Menurut lu, gue mati kenapa? Gue bakal diapain sama stalker psychopath gue?" tanya Jisu mencoba pada Yeji.

"Gue gak tau detailnya, yang gue baca dari artikel pembunuhan lu juga yang tertera dalam berkas kasus, lu mati setelah diculik selama 10 hari. Lu di perkosa bergiliran dan di siksa, sepuluh hari kemudian lu ditemuin mati di sebuah lorong deket sekolah" kata Yeji.

"Kalau dia berniat jadi pelaku, dia gak akan sadar ngomong soal artikel bahkan seharusnya dia bisa jelasin detail" batin Jisu mulai percaya.

"Gue gak tau lu masih gak percaya sama gue atau percaya, yang gue butuhin bukan lu percaya sama gue. Tapi lu berhati hati dan jangan ketempat berbahaya tanpa gue atau orang rame... "

"... seengaknya lu ditempat rame dan bisa selamat dari penculikan. Karena kalau lu gak selamat, gue gak bisa balik ke masa depan... "

Vomments and happy reading! 🐱🐱🐱

The Second Chance (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang