Semua team sudah duduk diruang tamu rumah Chaeyeon yang sangat besar itu. Semuanya kecuali Minju dan Jisu sudah berkumpul, bahkan Yujin juga sudah kembali dan benar benar emosi saat ini.
"Jadi selama ini kita sia sia?! Kita semua sia sia nyari pelaku yang ternyata ada dalam team kita sendiri?!! Gini aja perjuangan kita balik ke masa lalu?!!" kata Yujin menaikan nada karena emosi.
"Gue bener bener minta maaf, gue gak inget sama sekali soal apapun! Gue gak pernah maksud untuk ngelakuin itu, kalau gue tau gue adalah pelakunya, gue sudah hukum diri gue sendiri" kata Yeji menunduk enggan menatap orang orang yang berada diruangan itu.
"Gue berasa sia sia!! Gue sama Yujin mati matian ngerancang semuanya dan buat resiko kembali ke masa lalu! Dan semuanya hancur karena elu ternyata adalah pelakunya!!" tambah Ryujin emosi.
"Gak ada yang sia sia! Seengaknya Jisu selamat, dan mau Yeji pelakunya juga Yeji sudah direhabilitasi dan Jisu udah selamat sekarang!" tegas Chaeyeon tidak mau memperkeruh suasana.
"Memang gak ada yang sia sia!! Tapi rasa respect dan loyal gue sama Yeji hyung, sudah hancur!!" kata Yujin langsung beranjak meninggalkan ruangan.
"Adik gue aja ilang respect cuma dari denger cerita kita, gimana gue yang denger langsung! Gue juga kasian sama Hyunjin, dia jadi korban juga dan bukan cuma Jisu!! Lu terburuk, hyung!" kata Ryujin langsung ikut beranjak pergi meninggalkan ruangan. Saat ini diruangan hanya ada Chaeyeon, Sakura dan Chaeryeong. Yeji masih menunduk tidak berani menatap ketiganya dan juga rasa bersalah menjalar dalam hati Yeji.
"Tau begini, apa yang mau lu lakuin?" tanya Chaeyeon pada Yeji.
"Gue gak tau, gue bakal minta maaf. Gue bakal lakuin apapun biar dia maafin gue" jawab Yeji lemas.
"Apa lu yakin dia maafin lu? Gimana caranya?" tanya Chaeyeon lagi.
"Gak tau. Gue bakal cari tau, dan siapin cara apapun itu" jawab Yeji lagi.
"Yang terpenting lu tau kesalahanlu, dan lu bener bener nyesel. Gue bakal kasih waktu seminggu buat lu minta maaf, dan gue bakal taruh lu dalam laporan pelaku di website lewat bukti perkataan Hyunjin ke masa depan dan langsung tersebar ke media. Lu harus tanggung jawab sama apa yang lu lakuin, apa lu siap?" tanya Chaeyeon.
"Kalau emang gue salah, gue siap untuk dihukum. Gue Terima kalau nama dan wajah gue terpapang di media sebagai pembunuh" kata Yeji yang diangguki Chaeyeon.
"Walau gimana pun, lu tetep gue anggep sebagai adik gue. Lu pelaku dan lu sudah berubah, itu yang terpenting. Gue bangga sama lu karena lu terima konsekuensi atas kesalahan, dan itu yang harus lu tau, Hwang Yeji" kata Chaeyeon memeluk Yeji yang sedang rapuh.
"Minta maaf sama Jisu, tapi jangan sakitin dia. Biarin dia milih semuanya, tugaslu cuma berusaha dan membuktikan kalau lu berubah, gue sama Sakura juga adek gue bakal ada buat lu, buat nyemangatin lu" kata Chaeyeon menepuk pundak Yeji, sedangkan Yeji hanya bisa mengangguk pasrah. Dihatinya dirundung rasa bersalah yang amat besar pada Jisu, orang yang sangat ia cintai tapi ternyata pernah dirinya bunuh.
Pantas saja kalau dianalisis lagi kenapa dirinya bisa dengan mudah jatuh cinta pada Jisu, karena dahulu memang dirinya sempat suka bahkan terobsesi pada wanita itu.
Hari sekolah seperti biasa, Yeji sudah siap didepan rumahnya Jisu dengan motor yacht sambil menunduk. Beberapa saat kemidian, Jisu keluar dari rumahnya sambil menatap Yeji tajam.
"Ngapain kamu kesini? Mau nyulik aku?!" tanya Jisu menantang Yeji. Yeji hanya menunduk sambil menggeleng.
"Kamu bisu? bisa bicara, kan? Aku gak punya waktu untuk orang yang gak bisa bicara!" kata Jisu berjalan berlalu meninggalkan Yeji, tapi tangannya tertahan oleh tangan Yeji.
"Aku mau minta maaf" kata Yeji pelan akhirnya menatap mata Jisu. Dengan kasar Jisu menepis tangan Yeji lalu menatap tajam Yeji.
"Memang aku masih selamat sekarang, aku masih hidup, tapi mendengar apa yang terjadi kalau aku gak kembali di selamatin, aku gak mau deket lagi sama kamu!" kata Jisu.
"Aku gak akan nyerah... Aku bakal terus minta maaf sama kamu" kata Yeji membuat Jisu menatap Yeji berani.
"Terus aja minta maaf, terus aja sampe kamu bosen! Karena aku gak akan maafin kamu, kamu camkan itu!" kata Jisu kembali meninggalkan Yeji, tapi lagi lagi tangannya ditahan oleh Yeji.
"Tolong lepasin aku sekarang! Sebelum aku panggil satpam rumah aku dan make kekerasan kekamu!" kata Jisu tegas yang akhirnya melemahkan cengkraman tangan Yeji di lengan Jisu. Jisu lalu kembali pergi meninggalkan Yeji yang menatap bersalah pada Jisu.
Disekolah, Yujin dan Minju sedang berada di taman sekolah. Minju benar benar seperti mayat hidup. Dirinya pucat dengan mata sembab karena menangis semalaman, Yujin terus setia berada di sisi Minju walaupun beberapa kali mendapat penolakan dari Minju.
"Kamu makan ya? Kamu belum makan dari kemarin siang, nanti kamu lemes" kata Yujin mengusap lembut kepala Minju yang berakhir celengan lemah dari Minju.
"Sayang, jangan gini dong. Gak akan ada yang berubah dari aku ke kamu, rasa cinta dan sayang aku gak bakal berubah... Aku sayang sama kamu" kata Yujin memeluk Minju tapi dengan lemas Minju mendorong tubuh Yujin menjauh membuat Yujin sedih dan frustasi.
"Kamu boleh sedih, boleh marah, boleh nangis. Keluarin semuanya... aku bakal disini buat kamu. Tapi jangan pernah paksa aku pergi dari kamu, karena itu gak mungkin buat aku lepasin kamu" kata Yujin memohon pada Minju. Minju hanya terdiam sambil kembali melamun, fikirannya benar benar kacau kali ini.
Sampai disekolah, Jisu berpapasan dengan Hwang Hyunjin. Orang yang merupakan kakak dari Yeji yang diketahui menolongnya kemarin.
"Hai, Jisu-ya!" sapa Hyunjin pada Jisu.
"Hai! Hyunjin kan? Yang kemarin?" tanya Jisu sambil tersenyum.
"Iya, maaf ya kemarin buat kamu kejut, soalnya aku tiba tiba narik kamu kemarin" kata Hyunjin tersenyum.
"Gapapa, maaf ya. Aku juga makasih banget kamu mau nolong aku. Salam kenal ya" kata Jisu mengulurkan tangannya. Hyunjin menatap tangan Jisu lalu menjabat tangan Jisu dengan senyum senang. Setelah agak lama, jabatan tangan mereka lepas.
"Jisu-ya, nanti pulang sekolah kamu ada acara gak?" tanya Hyunjin pada Jisu.
"Enggak sih, paling gak tau kalau Sakura atau Minju ngajak keluar" kata Jisu ramah.
"Pulang sekolah nanti..."
"... aku anter pulang ya?" tanya Hyunjin ragu ragu. Jisu menatap Hyunjin lalu tersenyum pada Hyunjin.
"Aku tunggu diparkiran nanti sore..."
Vomments and happy reading! 😸😸😸
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Chance (END)
Fiksi PenggemarProject story only! Collaboration with Thai writer Warrathaya Leungthai!