Keesokan harinya, semuanya sudah mulai sekolah sepertinya biasa. Hanya sama Minju harus terlihat mengenakan beberapa plester di tubuhnya karena lukanya.
Yujin dengan setia terus menggengam tangan Minju yang memeluk lengannya erat sambil menggengam tangannya tanpa mau melihat kerumunan yang menatap dirinya tidak suka.
Kerumunan hanya bisa menatap Minju tidak suka dan tidak bisa berkomentar apapun karena disana ada Chaeyeon yang berjalan didepan Yujin dan Minju, juga sahabat sahabat yang lain berada dibelakang Yujin dan Minju.
Yujin langsung masuk ke kelas Minju mengantarkan Minju sampai kedalam dan duduk di bangkunya lalu menarik kursi didepan bangku Minju untuk duduk berhadapan.
Minju terlihat agak menunduk dan masih memikirkan kejadian sebelumnya membuat Yujin khawatir. Terlebih nanti dirinya harus ditinggal oleh Yujin karena beda kelas dan tidak ada sahabat sahabatnya yang melindunginya.
"Kamu kenapa? Jangan dipikirin ya... Aku janji gak akan terjadi apa apa sama kamu, dan aku gak akan biarin siapapun lukain kamu" kata Yujin mengelus pipi Minju lembut.
"Aku cuma takut..." kata Minju pelan membuat Yujin segera menggengam tangan Minju erat untuk menenangkan kekasihnya itu.
"Jangan takut, kamu gak sendirian" kata Yujin pada Minju yang hanya bisa mengangguk pada perkataan Yujin.
Jam masuk kelas tiba, Yujin sudah balik menuju kelasnya dan tersisa lah Minju yang sedang menunduk enggan menatap sekitar karena tatapan para teman teman kelasnya yang sangat menggangu.
"Ya! Kim Minju! Bagaimana rasanya dibela sama orang kaya? Seneng lu? Lu ngelayanin Yujin berapa lama sehari sampe dia tergila gila sama lu? tanya seorang wanita tiba tiba datang dan menggebrak meja membuat Minju kembali bersedih.
" Ya! Lu tuli ya? Atau bisu? Gak punya mulut lu buat jawab?" tanya seorang wanita kembali menggebrak meja karena kesal Minju hanya diam dan tidak menjawab.
"Gue... Ga--"
"Setau gue oppa gue sudah ngewarning tukang bully kayak lu semua buat diem deh?! Kurang tegas?! Apa butuh gue yang turun tangan ngeluarin kalian dari sekolah ini?! Hah?!!" tanya seorang wanita yang membuat wanita yang menggebrak meja langsung terdiam.
"Kalian tau gue siapa kan?! Apa ada yang gak tau siapa gue? Jawab!!" tanya wanita itu berjalan kearah kelompok wanita yang membully Minju.
"Lee Chaer... yeong" jawab siswi tersebut pelan tapi serempak.
"Yepp dan oppa gue udah titip pesen sama gue, buat jagain dia! Kalau kalian berani macem macem, gue gak segan segan nyoret nama kalian jadi murid di Chungdam Highschool, ngerti lu pada?" tanya Chaeryeong dengan nada lebih santai yang dijawab anggukan takut semua murid disana. Chaeryeong lalu tersenyum dan duduk di kursi kosong dibelakang Minju.
Jam istirahat, Jisu dan Sakura sudah duduk manis dikantin menunggu kehadiran Minju. Beberapa saat menunggu, hadirlah Minju yang menggengam tangan Chaeryeong sambil berjalan menuju kantin dan duduk dihadapan Jisu dan Sakura.
"Kura-eonnie! Kura-eonnie gabung disini juga?" tanya Chaeryeong membuat Jisu dan Minju menatap Sakura bingung karena Chaeryeong bisa tau soal Sakura.
"Loh? Chaeryeong kenal sama Sakura-eonnie?" tanya Minju pada Chaeryeong.
"Kenal dong, Kura-eonnie ka--"
"Chaeryeong-ah! Kesini juga?" tanya seseorang memotong ucapan Chaeryeong membuat Sakura menghembuskan nafas leganya.
"Iya hehe, Ryu oppa sendirian? Yang lain mana?" tanya Chaeryeong pada laki laki yang ternyata Ryujin.
"Gak tau, kan beda kelas. Chaer jadi beli celana training olahraga gak? Ayo oppa anterin!" kata Ryujin pada Chaeryeong.
"Oke deh. Eonnie deul! Chaer beli training dulu ya bareng Ryu oppa, see you later!" kata Chaeryeong langsung berjalan pergi bersama Ryujin.
Ketiganya lalu lanjut mengobrol sambil memesan beberapa makanan. Jisu dan Sakura sangat excited untuk bercerita banyak, tapi Minju asik dengan makanannya dan terus menunduk.
Terus menunduk, akhirnya Minju menaikan wajahnya mendongak saat dirinya merasakan tangan kekar bertumpu dimeja dikanan dan kiri badannya juga badan besar dan tinggi berdiri dibelakangnya sambil menopang dagu diatas kepalanya.
"Hai, sayang" kata orang dibelakang Minju yang adalah Yujin. Bukan hanya Yujin, ada Yeji dan Chaeyeon juga yang sedang berdiri dibelakang Yujin.
"Ngapain berdiri disana? Ayo sini duduk!" kata Jisu pada Chaeyeon dan Yeji. Yujin langsung duduk disebelah kiri Minju, Yeji langsung berjalan mengambil posisi duduk diujung kanan sebelah Jisu sedangkan Chaeyeon duduk dihadapan Sakura yaitu sebelah kiri Yujin.
"Lagi ngomongin apa sih?" tanya Yeji buka suara.
"Biasa wanita, banyak yang dibahas pastinya. Paling Jisu bahas ditembak sama lu kemarin, abis gitu mereka heboh" jawab Chaeyeon yang berakhir tatapan tajam dari Jisu.
"Sirik aja sih! Sok tau juga!" kata Jisu sebal.
"Maklumin aja masih jomblo... Makanya udah ada didepan mata tu langsung gas, jangan dianggurin dong" tambah Yujin membuat semuanya terkekeh. Chaeyeon dan Sakura cuma bisa tersenyum menanggapi ucapan teman temannya karena, sebelum mereka jadian Chaeyeon dan Sakura memang udah pacaran sebelum mereka jadian.
"Sabarin aja, umur gaada yang tau" batin Chaeyeon menatap kucing dan anjing. Percakapan kembali terjadi dengan kedua pasangan yang bucin, sedangkan Sakura dan Chaeyeon hanya bisa saling tatap sambil bermain kaki dibawah.
Kegiatan Chaeyeon terhenti saat ponsel Chaeyeon tiba tiba berdering membuat Chaeyeon langsung mengambil ponselnya dan mengangkat telepon.
"Yeobseo?"
"Yeobseo! Chae, lu dimana? Gue ada kepikiran sesuatu nih"
"Kepikiran apaan bek?"
"Lu kesini dulu deh kepusat WiFi, bareng Sakura biar gak jomblo dia disana sendirian"
"Okedeh! Lu tunggu ya"
"Siap!"
Pip!
"Guys, gue dipanggil sama Yena, juga Saku-chan kamu dipanggil sama Hyewon" kata Chaeyeon pada mereka.
"Ngapain Saku-chan dipanggil sama si lempeng? Tiati loh Chae, keduluan tau rasa lu" kata Yujin yang cuma dijawab senyuman oleh Chaeyeon.
"Santai aja elah... Gue sama Kura cabut ya" kata Chaeyeon yang dijawab anggukan oleh semuanya. Chaeyeon langsung pergi menuju pusat koneksi WiFi bersama Sakura.
Saat dirasa langkahnya sudah jauh dari kantin, Chaeyeon langsung memperlambat langkahnya dan menggengam erat tangan Sakura sambil tersenyum. Sakura juga ikut tersenyum dengan pipi menghangat sambil mengeratkan tangannya.
Sampai tempat tujuan, terlihatlah bisnis illegal sedang terjadi disana, bisnis mutilasi katak. g.
Terlihatlah kedua orang yang seenaknya meng-hack WiFi utama sekolah untuk keperluan mereka. Yena dan Hyewon sedang fokus pada pekerjaan mereka dan langsung menunjukkan sesuatu pada Chaeyeon dan Sakura.
"Gue udah ngehack CCTV Seoul dan berhasil dapet beberapa data" kata Yena membalik laptopnya dan menunjukkan sesuatu. Ada rekaman CCTV bahwa seorang laki laki paruh baya bertemu dengan terduga pelaku didekat apartement terduga pelaku.
"Itu kepala Polisi Hwang Minhyun, dan dia ketemuan sama terduga pelaku dan keliatannya ada percakapan panjang yang enggak mulus dari keduanya karena sempet dorong dorongan..."
"... dan menurut gue ada sesuatu yang disembunyiin appanya Yeji dan ada kerjasama juga antara appanya Yeji sama terduga pelaku"
Vomments and happy reading! 🐱🐱🐱
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Chance (END)
FanfictionProject story only! Collaboration with Thai writer Warrathaya Leungthai!