Pagi harinya, seorang Hwang Yeji sudah siap dengan seragam Chungdam Highschool. Laki laki tampan bermata sipit itu memoles sedikit make up ke wajahnya lalu berpakaian rapi. Dirinya langsung keluar dari kamarnya dengan tas, buku dan alat tulis menuju kearah meja makan.
Terlihat Ryujin dan Yujin yang sedang heboh membalikan telur dadar yang hampir jatuh dari teflon akibat berniat gaya gayaan ala master chef.
"Yak! Hyung! Offside hyung! Dikit lagi, hyung! Aduh hampir, hampir... Iyak!" kata Yujin menatap Ryujin yang susah payah membalik telur yang diambang kejatuhan.
"Iyak! Kiri lagi! Kiri! Sekarang oper kanan! Iyaakkkk lanjut! Kiri! Dan....... Berhasil kawan kawan! tambah Yujin hingga Ryujin akhirnya berhasil membalik telur. Yeji menggelengkan kepala melihat kelakuan kedua orang dewasa berkelakuan anak PAUD tersebut.
" Hampir saja, bung! Kita tidak jadi sarapan telur dadar" kata Ryujin lalu menyajikan telurnya diatas piring lalu membawanya ke meja makan.
"Good morning, brother! Mau sarapan telur? Kita buat tel--"
"Enggak makasih, gue sarapan roti sama selai kacang aja. Telur buatan lu pada offside, gak higienis" kata Yeji memotong ucapan Ryujin lalu duduk mengambil setangkup roti dan selai kacang dimeja makan.
"Sombong amat, lu! Sok pake gak higienis segala" kata Ryujin yang misuh misuh lalu duduk disebelah Yeji yang asik makan roti diikuti oleh Yujin yang ikut ngambil roti.
"Lu berdua juga sekolah ditempat yang sama kan?" tanya Yeji pada mereka.
"Iya, Ujin dikelas 11, Udin kelas 10" kata Ryujin pada Yeji sambil makan telur dadar offside.
"Kita dikenal jadi murid baru kan?" tanya Yeji pada mereka.
"Kagak, elu doang. Kita sudah terdaftar jadi murid sejak semester lalu" kata Yujin menjawab.
"Oke, ntar gue bilang apa nih? Gue harus langsung deketin atau gimana?" tanya Yeji.
"Ya... Terserah lu. Anggep aja lagi deketin cewek, tapi ini tujuannya bukan buat pacaran, tapi nolong tu cewek dari kematian" jawab Ryujin yang diangguki oleh Yujin.
Setelah itu mereka pergi menuju Chungdam. Yeji diberikan kunci motor oleh Ryujin dan Yujin sedangkan mereka berdua pergi dengan mobil.
Yeji bergerak menuju ke Chungdam Highschool yang adalah sekolah kelas atas di Seoul, yang pastinya bukan level dirinya dan keluarganya yang hanya anak seorang kepala polisi.Sampai, Yeji langsung turun dari motornya dan berjalan menuju ruang kepala sekolah. Seluruh pasang mata menatap laki laki yang belum pernah mereka lihat sebelumnya berada disekolah mereka.
Saat berjalan menuju ruang guru, berpapasanlah Yeji dengan seorang wanita yang sedang berbincang dan bercanda dengan dua orang temannya. Wanita itu berjalan biasa melewati Yeji yang membuat Yeji berhenti sejenak karena wanita itu adalah wanita yang sama dengan yang di kasusnya.
Lamunannya buyar saat dua orang menepuk bahu kanan dan kirinya bersamaan.
"Itu dia hyung, sekarang tugas hyung adalah nyari tau tersangka otakku itu siapa. Soalnya tau sendiri, kepolisian gak ngungkapin mereka karena dibawah umur" kata Yujin sambil merangkul Yeji berjalan menuju ruang kepala sekolah.
Setengah jam diinterview di ruang kepala sekolah, Yeji langsung ikut menuju ke kelasnya dengan guru mata pelajarannya dan bergerak menuju ke kelasnya.
Semua berdiri kalau guru dan Yeji tiba dikelas. Selama perkenalan, Yeji terus mengamati seisi kelas barunya dan mendapati beragam murid yang pastinya orang kaya karena masuk sekolah elit.
Ada yang terlihat seperti preman sekolah, nerd atau anak culun, ada yang terlihat seperti gadis populer dan kawanan gadis biasa. Berdasarkan nilai, Yeji sangat baik dan berhasil masuk ke kelas unggulan ini.
"Ahn Yeji-sshi! Silahkan duduk dibangku yang kosong, ada dua di depan baris ke dua dan dipojok belakang" kata wali kelas mereka. Yeji langsung mengambil posisi dipojok belakang sesuai ilmu pengintaian yang ia ketahui, karena pojok belakang adalah tempat yang paling jelas untuk melihat semuanya.
Mata tajam Yeji terlihat terus mengamati sekitar dan ternyata dirinya tidak sekelas dengan wanita yang harus dilindungi nya.
Yeji langsung mengeluarkan buku yang ia bawa lalu mengorak orek ciri ciri pelaku yang ia dapatkan.
"Otakku, berarti dia suka anime dan manga... Kemungkinan besar mereka menjadi psikopat dan obsesi bukan karena anime biasa, mereka nonton anime porno" gumam Yeji pelan menganalisis.
"Dibawah umur, berarti tidak mungkin satu angkatan, kelas tiga diantara 17-18 tahun, dan pasti adik kelas..."
"Jarak kelas bawah dan atas kemungkinan 5-10 menit, jadi stalker akan ada 5-10 setiap jam istirahat kalau memang stalker kelas gila, aku harus bersama wanita ini lebih cepat..." tambah Yeji.
"Tuan Ahn!! Apa kamu lain lain dihari pertamamu bersekolah?!" teriak guru didepan membuat Yeji menutup orak orek nya lalu menatap kedepan. Semua pasang mata menatap Yeji saat ini terutama guru yang mengajar menatapnya dengan garang.
"Pergi kedepan dan kerjakan soal ini!!" kata guru tadi.
"Tapi seongsaenim, itu adalah Trigonometri Fungsi, ini adalah semester baru, dan materi ini belum sepenuhnya dibahas" kata Yeji. Guru tersebut terkejut karena Yeji tau soal materi ini belum penuh dibahas.
"Baiklah, la--"
"Tapi saya akan coba jawab" kata Yeji langsung maju kedepan dan menjawab soal. Yeji menjawab dengan cara yang lengkap, bahkan mengisi beberapa tulisan catatan untuk dicatat teman temannya.
Guru didepanpun melongo melihat Yeji yang mampu mengerjakan soal. Bagi Yeji itu mudah saja, karena dirinya sudah membahas di SMA sebelumnya, bahkan matematika adalah pelajaran yang disukainya.
Setelah mengerjakan, Yeji kembali duduk ke bangkunya lalu kembali mengorak orek bukunya tanpa menghiraukan pandangan dari teman teman dan guru yang menatapnya kagum.
"Tambahan... Pelaku adalah orang yang sangat kaya, karena menurut kronologis, dia mengikuti wanita ini sejak wanita ini berada di Canada..." gumam Yeji menambah tulisan di catatannya. Yeji langsung merogoh tasnya dan menemukan data diri wanita yang harus di lindungi nya beserta alamat dan juga riwayat hidup. Bahkan Yeji tidak yakin kapan kertas ini ia masukan dalam tasnya.
"Choi Jisu, usia 18 tahun. Lahir di Bucheon dan pernah tinggal di Toronto, Canada. Masuk club musik dan putri dari seorang pengusaha kaya Choi Byungchan..."
Vomments and happy reading! 🐱🐱🐱
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Chance (END)
FanfictionProject story only! Collaboration with Thai writer Warrathaya Leungthai!