Pagi hari yang cerah dihari Jumat, Chaeyeon bersiap siap untuk menjemput Sakura karena hari ini mereka akan berangkat bersama karena Sakura tidak ada yang mengantar. Chaeyeon turun dari kamarnya lantai dua dan melihat ruang tamu sudah kosong.
Dimeja makan terlihat dua buah kotak makan berisi salmon dan nasi rempah yang dibuat oleh Yeji dibantu dengan pelayan rumah Chaeyeon. Chaeyeon menatap Yeji yang terlihat serius menata kotak makan agar terlihat lebih cantik.
Chaeyeon menggeleng dengan kegiatan pagi Yeji yang ia yakini akan berakhir sia sia karena Jisu pasti tidak semudah itu menerima pemberian Yeji. Tapi Chaeyeon bangga pada Yeji yang berusaha lebih baik untuk mendapatkan permintaan maaf dari Jisu.
"Ji! Ngapain lu?" tanya Chaeyeon berbasa-basi basi pada Yeji. Yeji terkejut lalu menatap Chaeyeon yang sudah terkekeh dibelakangnya.
"Ini nyiapin bekel buat Jisu, satu lagi buat lu. Makasih ya, hyung atas semuanya" kata Yeji memeluk Chaeyeon sambil menepuk punggung laki laki yang lebih tua darinya beberapa bulan itu.
"Gak usah berterima kasih. Gue seneng lu ngakuin kesalahan lu dan mau tanggung jawab, lu laki laki sejati, Yeji-ah! Gue bangga" kata Chaeyeon lalu melepaskan pelukan mereka.
"Oh iya, Yeji denger dari Chaeryeong, Kura-noona ulang tahun besok ya? Tanggal 19 Maret kan? " tanya Yeji sambil mengepak kotak makan dan memberikan satu pada Chaeyeon.
"Iya, rencananya mau dirayain di restaurant punya appanya Yena. Lu dateng ya, besok juga sabtu jadi libur" kata Chaeyeon pada Yeji. Yeji mengangguk lalu memasukan satu kotak makan lagi untuk Jisu kedalam tasnya.
"Yaudah, hyung! Yeji pergi dulu, nanti telpon aja Yeji kalau butuh bantuan" kata Yeji pada Chaeyeon.
"Lu tenang aja, manfaatin waktu yang gue kasih buat minta maaf, Yeji" kata Chaeyeon menepuk pundak Yeji. Yeji lalu mengangguk dan pergi menuju garasi mengambil motornya menuju kediaman Jisu.
Sampai dikediaman Jisu, Yeji melihat sebuah mobil hitam sudah terparkir didepan kediaman Jisu. Yeji memarkirkan motornya lalu turun menunggu Jisu sambil bersandar di motornya.
Seseorang dari dalam mobil langsung keluar baru melihat kehadiran Yeji. Dengan segera orang itu berdiri dan bersandar dipintu mobilnya sambil menatap sengit Yeji. Sampai akhirnya keluarlah seorang wanita dari rumahnya berjalan kearah pemilik mobil.
Dengan berani, Yeji langsung menghampiri Jisu yang berusaha mengabaikannya.
"Jisu, ya!" panggil Yeji menahan tangan Jisu. Tanpa pikir panjang, Jisu menepis kasar tangan Yeji lalu menatap tajam Yeji.
"Kamu ngapain lagi sih?!"
"Kamu udah sarapan? Ini aku buatin makanan" kata Yeji mengeluarkan kotak makanan dari tasnya. Jisu menatap kotak makanan itu dan jujur dirinya merasa tersentuh, tapi saat mengingat bahwa Yeji berniat buruk padanya bahkan pernah membunuhnya, Jisu tidak menerima kotak yang disodorkan Yeji.
"Pergi!" kata Jisu tapi lagi lagi tangan Jisu ditahan oleh Yeji.
"Gak apa apa, abaikan aku. Tapi jangan abaikan kesehatan kamu, aku cuma mau kasih ini, gak lebih. Aku mohon kamu terima ya" kata Yeji memelas. Karena Jisu tidak tega pada Yeji, akhirnya wanita itu menerima dan tanpa berbicara apapun langsung masuk kedalam mobil Hyunjin.
Yeji tersenyum melihat Jisu menerima pemberiannya, tapi senyum itu menjadi agak luntur karena tatapan mengintimidasi dan juga meremehkan dari Hyunjin padanya. Hyunjin menyeringai sinis lalu bergerak masuk kedalam mobilnya dan dengan segera Hyunjin melajukan mobilnya meninggalkan Yeji yang berdiri menatap mobil Hyunjin pergi.
"Hati hati, Jisu" kata Yeji walaupun dirinya tau ucapannya tidak akan terdengar.
"Aku mencintaimu... Maafkan aku..."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Chance (END)
FanfictionProject story only! Collaboration with Thai writer Warrathaya Leungthai!