The Second Chance

679 110 11
                                    

Seorang Ahn Yujin sedang menatap wanita yang tersenyum manis sambil berbaring dihadapannya itu. Senyum cerah tidak bisa hilang dari wajah seorang laki laki percampuran ras golden dan poodle itu.

"Kamu udah baikan, kan? Ada yang sakit?" tanya Yujin menggengam erat tangan Minju yang tersenyum sambil mengangguk padanya.

"Kamu jangan khawatir, juga jangan kasar kayak tadi lagi. Aku takut liat kamu kasar banget kayak tadi" kata Minju sambil mengelus lembut pipi Yujin.

"Iya, aku cuma gak suka ada yang nyakitin kamu. Aku lebih mending tulang rusuk aku hancur, dari pada satu jari kelingking kamu yang patah" kata Yujin membuat geplakan penuh cinta dari Minju mendarat di pundak Yujin.

"Gak ada ya tulang hancur hancuran! Kamu gak boleh kenapa napa" kata Minju cemberut pura pura kesal pada Yujin.

"Iya, tapi ada satu hal yang aku masih penasaran... Yujin kemaren minta restu dari appa Minju, dan appa bilang Yujin boleh sama Minju, dan itu tergantung sama Minjunya. Menurut kamu gimana? Ahn Yujin bisa diterima atau enggak jadi pacarnya Minju?" tanya Yujin pada Minju.

Minju menatap Yujin yang tersenyum tengil tapi tulus padanya, pikirannya benar benar senang tapi satu sisi dirinya merasa tidak pantas.

"Kalau menurut aku, Minju seneng banget bisa dicintai terus disayang sama Ahn Yujin sepenuh hati. Dia pasti terima cintanya Ahn Yujin, tapi kamu tau sendiri kalau Minju itu cewek yang gak pantes buat cowok seperfect dan sebaik Ahn Yujin, jadi ya gak tau juga" jawab Minju. Yujin langsung meraih tangan Minju lalu menggenggam erat tangan itu dengan hangat dan dibawanya menuju pipinya.

"Aku gak habis fikir, kenapa Minju bisa bilang Ahn Yujin perfect, padahal dia cowok apaan. Ganteng enggak, pinter enggak, kalem enggak, konglomerat enggak. Ya kalau bersanding sama Minju yang merendah mulu kerjaannya, bidadari ngakunya cewek gak bener, ya cocok lah menurut aku" kata Yujin membuat Minju terkekeh kecil.

"Kalau menurut kamu cocok, yaudah berarti cocok" kata Minju menbuat senyum cerah kembali menghiasi wajah Yujin.

"Jadi kita? Pacaran nih?" tanya Yujin lagi sekali membuat Minju terkekeh.

"Siapa bilang?"

"Itu cocok itu"

"Kan Minju sama Ahn Yujin. Bukan kodok sama bulldog" kata Minju membuat Yujin menatap Minju dengan tatapan tengilnya lalu mendekatkan wajahnya dengan Minju.

"Jadi aku ga diterima nih?" tanya Yujin lagi pura pura ngambek lalu menjauhkan wajahnya.

"Bercanda, sayang... Diterima dong" kata Minju membuat senyum merekah kembali menghiasi wajah Yujin.

"Hehe, tau gak? Si Yujin tu seneng banget bisa diterima sama bidadari. Bidadarinya lagi sakit tapi, walaupun sakit bisa bisanya si bidadari tetep cantik" kata Yujin pada Minju membuat pipi Minju memerah lalu terkekeh pelan.

"Jangan sakit sakit lagi ya, sayang. Aku gak mau liat kamu baringan kayak gini di kamar rumah sakit, apalagi yang lain khawatir banget sama kamu. Tapi gapapa deh itung itung latihan kitanya, terutama aku cepet banget bawa kamu kerumah sakit, biar siap siap" kata Yujin membuat Minju menatap Yujin kebingungan.

"Siap siap apaan?" tanya Minju bingung.

"Liat kamu kesakitan, terus terbaring lemah kayak tadi dijagain sama temen temen kamu dan aku sama yang lain jagain diluar. Aku gak mau kejadian ini yang buat kita harus nunggu begini"

"Tapi yang tadi tu buat latihan aja, kalau nanti aku sama kamu udah nikah, kamu mau lahiran aku cepet ngangkatnya terus anterin ke rumah sakitnya, terus temen temen nunggu akunya khawatir ter---awww sakit, seyeng" kata Yujin mengusap telapak tangannya yang ditepuk oleh Minju.

"Abisnya kamu mikirnya kejauhan, sih.. Apaan tu sampe lahir lahiran segala cihh" kata Minju dengan pipi memerah. Yujin lalu tersenyum dan mengusap lembut surai hitam Minju sambil tersenyum.

"Cepet sembuh ya, sayang. Sehat sehat, biar kita bisa pacaran terus nikah hehe-awww kok ditepok lagi?" tanya Yujin sambil mengusap telapak tangannya yang ditepok oleh Minju.

"Pacaran! Nikah! Itu aja yang ada diotak kamu, isss! Cari kuliah dulu, kerja" kata Minju pura pura sebal.

"Iya iya, pasti itu" kata Yujin.

Diluar kamar Minju, kelima orang sedang menunggu diluar. Tiba tiba salah satu dari mereka mendapat telepon masuk dan langsung mengangkat telepon itu. Setelah berbicara sebentar, ditutup lah telepon itu dan di tataplah keempat orang sisanya.

"Guys, gue cabut ya. Adik gue dirumah sendirian, gue mau balik" kata salah satunya yang bernama Sakura.

"Iya, tapi lu balik pake taksi lagi?" tanya Jisu pada Sakura.

"Iya hehe, daddy gue belum pulang kerja, adik gue nangis" jawab Sakura sambil mengotak atik ponselnya memanggil taksi online sampai tangan kekar langsung mengambil ponselnya dan mencancel pesanan Sakura.

"Loh Chae? Kok dicancel? Gue harus pulang" kata Sakura pada pensil Inul eh Chaeyeon.

"Aku anter! Gak baik cewek pulang sendiri, ntar digondol kucing akunya yang gak rela" kata Chaeyeon langsung merogoh kantongnya berisi kunci mobil lalu berpamitan pada yang lain dan menuju mobilnya meninggalkan Sakura yang cengo menatap Chaeyeon.

"Akheemm! Itu bapak konglomerat mau dianggurin? Gak baek loh mbak kembang" kata Ryujin sambil main game Pou.

"Iya mbak,si bapak gak rela mbak digondol kucing mbak. Terima aja mbak biar nanti gak jadi perawan lapuk loh. Jarang loh konglomerat mau action, gass keun mbak" kata Yeji heboh yang diangguki oleh Jisu membuat pipi Sakura memerah.

"Yaudah deh, gue duluan. Oh iya, Yeji juga digaskeun ya, nanti Jisu digondol kucing baru nyesel" kata Sakura langsung berjalan menuju parkiran tempat Chaeyeon sudah menunggu.

"Ciaaahhh! Digondol kucheeng, disamain sama ikan asin mbaknya" kata Ryujin mengejek Jisu sambil mandiin Pou.

"Kan emang udah digondol kucing" kata Jisu menatap Yeji membuat Yeji salah tingkah lalu menaikan alisnya sebelah sambil tersenyum.

"Bucheeen" kata Ryujin berjalan meninggalkan kedua orang itu.

"Mau kemana lu?" tanya Yeji agak teriak pada Ryujin.

"Kantin! Mau beli mie" kata Ryujin melambaikan tangannya. Ryujin berjalan ke kantin sambil memberi makan Pou di ponselnya.

"Tumit jempol~tumit jempol~" gumam Ryujin bersenandung sampai seseorang menabrak pundak Ryujin membuat ponsel Ryujin terjatuh.

"Yahhh, Pounya mati" kata Ryujin berjongkok mengambil ponselnya.

"Maaf ya, saya tidak sengaja. Saya liat HP dari tadi soalnya" kata seorang wanita menepuk pundak Ryujin.

"Loh?? Chaeyeon-hyung?? Jadi cewek?? Ha?? Bukannya pulang??" Ryujin menatap wanita itu sambil bertanya tanya.

"Kamu kenal sama oppa saya? Saya cari oppa saya, katanya dia disini" kata wanita itu.

"Adiknya Chaeyeon-hyung?? Hyung udah pulang nganter pacarnya. Nama pacarnya Sakura" kata Ryujin asal jeplak.

"Chae oppa punya pacar?? Kok gak bilang sama Chaer?" tanya wanita itu.

"Mungkin masih malu malu babi dek. Oiya, nama kamu Chaer?" tanya Ryujin pada wanita itu.

"Kenalin oppa, saya Lee Chaeryeong... adiknya Lee Chaeyeon-oppa..."

Vomments and happy reading! 🐱🐱🐱

The Second Chance (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang