Jam makan siang, Yeji langsung bergegas duduk didekat kelas Jisu sambil berpura pura melihat lihat. Dilihatnya Jisu keluar dari kelasnya lalu dengan cepat Yeji mengikuti Jisu menuju kantin sambil berjaga jaga, melihat orang orang yang menatap Jisu.
Jisu adalah anak yang cantik dan populer, tapi bukanlah anak nakal. Dirinya memiliki kehidupan seperti siswi SMA biasanya, belajar, bermain dengan teman dan mengoleksi barang barang wanita seperti bros, jepit rambut, topi baret, dll.
Yeji ikut memesan makanan lalu makan siang sambil mengamati Jisu dan sekitarnya. Dirinya agak kesusahan karena banyak laki laki yang memperhatikan kawanan Jisu.
Yeji mengamati sampai seorang teman Jisu pergi dari Jisu menyisakan Jisu dan seorang temannya yang masih makan sambil mengobrol.
Ditoilet seorang manusia peranakan poodle dan golden berlari sangat kencang sambil meluncur kekamar mandi.
Sampai depan toilet, anjing satu ini langsung masuk dan menyelesaikan panggilan alamnya. Setelah selesai, dirinya tidak sengaja mendengar seorang wanita sedang menangis didalam kamar mandi wanita.
Hatinya ragu ragu ingin tau soal alasan wanita itu menangis, satu tapi disisi lain dirinya gak enak masuk kamar mandi perempuan. Dengan terpaksa, laki laki jangkung itu menunggu wanita itu keluar dari kamar mandi.
Beberapa menit kemudian, seorang wanita keluar dari kamar mandi dengan mata kodok yang sembab.
"Wanita!" panggil si guguk pada wanita itu.
"Manggil gue?" tanya wanita bermata kodok itu. Guguk mengangguk cepat lalu mendekati kodok.
"Gue Ahn Yujin, padahal udah ketemu beberapa kali tapi ga sempat kenalan" kata Yujin pada wanita itu sambil mengulurkan tangan.
"Kim Minju" kata wanita itu tanpa menerima uluran tangan Yujin.
"Kamu abis nangis ya? Aku maunya nanya tapi gak enak masuk toilet" kata Yujin blak-blakan.
"Eh?? Suara tangisannya kedengeran?" tanya Minju terkejut yang dijawab anggukan oleh Yujin.
"Gak usah sedih, berita cuma berita. Seengaknya kamu masih punya dua sahabat kamu yang masih mau temenan sama kamu" kata Yujin tersenyum.
"Kamu gak ngerti, dan gak akan ngerti!" kata Minju ketus lalu berjalan meninggalkan Yujin tapi langkahnya terhenti saat tangan kekar menahan tangannya.
"Makanya, kasih tau aku, biar aku ngerti" kata Yujin menatap lekat mata Minju.
Dikantin, Yeji masih mengamati Jisu sampai matanya menangkap seorang laki laki yang datang menghampiri keduanya. Perawakannya garang dan dipastikan dia adalah preman sekolah.
Yeji berdiri lalu agak mendekat ingin mengetahui apa yang orang itu akan lakukan pada Jisu. Ternyata orang itu memberikan bunga dan menembak Jisu membuat Yeji semakin penasaran apakah laki laki ini adalah sang pembunuh karena laki laki itu terlihat sangat menyukai Jisu.
Yeji langsung bergerak melompati meja saat melihat laki laki itu mulai marah dan melemparkan bunga ke lantai membuat Jisu dan satu temannya terkejut. Dengan segera Yeji berdiri dan menahan tubuh laki laki emosi yang mau mendekati Jisu.
"Mau apa? Jangan sakiti wanita, jangan jadi pengecut! Lu gak akan diakui jadi jagoan kalau lu sampe mukul cewek!" kata Yeji cepat.
"Anak baru! Wow! Berani banget anak baru, lu gak tau gue siapa?!! Apa masalah lu kalau gue mau deketin pacar gue?!" tanya laki laki itu pada Yeji dengan nada meninggi.
"Minho! Gue gak nerima lu! Jad--"
"Diam!! Gak ada penolakan!!" kata laki laki itu pada Jisu.
"Minho-ya, kita bisa diciduk guru" kata seorang laki laki kawanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Chance (END)
FanfictionProject story only! Collaboration with Thai writer Warrathaya Leungthai!