Avengers Imagines

Bucky Barnes X You

∆Requested by potatobuckybear and everyone who's requested Bucky X Readers
.
.
.

Background song :

-Cheap Thrills (Sia)-

!! Musik diputar dari awal membaca cerita !!

Enjoy~
.
.
.

[Title : You]

Your Room, 23.52 PM

'Jangan lagi,'

"You know where to find me, Buck."

Pip!

Panggilan diputus sepihak olehmu karena sudah lelah mendengar celotehannya yang terdengar panik karena keadaanmu saat ini. Benda pintar itu kamu simpan agak kasar keatas meja dan mulai merias wajahmu yang awalnya terlihat lusuh karena kantung mata. Membuatmu terlihat seperti panda.

Kamu tersenyum tipis menatap pantulan wajahmu dari kaca setelah selesai mengenakan make up. Setelah itu kamu melirik arloji di pergelangan tanganmu lalu mengambil tas tangan yang berada di atas meja rias.

Kaki jenjangmu terarah untuk memakai sepasang high heels berwarna navy yang setara dengan mini dress yang kamu kenakan malam ini. Lampu kamar kamu padamkan sebelum kamu melangkah keluar dari dalam kamar dan berjalan menuju garasi.

Kamu segera melajukan mobilmu keluar dari pekarangan rumah menuju club langgananmu di pusat kota. Kamu hanya membutuhkan kesenangan malam ini, moodmu benar-benar sedang hancur karena Bryant.

Keka– atau lebih tepatnya mantan kekasihmu itu baru saja memutus hubungan kalian sepihak. Tanpa ada alasan jelas, dia hanya membentakmu dan memintamu menjauh. Mengatakan jika semuanya sudah berakhir tepat didepan teman-temanmu.

Sekali lagi, di depan teman-temanmu. Memalukan!

"Hhh~" kamu menghela nafas pelan seraya menatap jalanan kota New York yang masih cukup ramai.

Otakmu memutar kembali kejadian hari itu, hari dimana kamu melihatnya berjalan berpaut tangan bersama gadis lain –atau bisa kamu sebut temanmu sendiri? Kamu benar-benar tak menyangka jika Grace dan Bryant dapat mengkhianatimu seperti ini.

Walau kamu tak serius menjalin hubungan dengan pria itu, tetap saja kamu adalah gadis yang memiliki perasaan –yang didefiniskan sebagai cinta atau hanya sekedar gengsi semata? Haish, kamu yang berencana untuk main-main, kenapa sekarang kamu yang malah dipermainkan?

Dunia terlalu adil. Apalagi bagi gadis sepertimu yang memiliki standart dan gengsi setinggi langit.

"Yah, seharusnya hari itu aku membunuh mereka saja." Gumammu pelan, meruntuki kebodohanmu yang malah berjalan pergi dan berlaku seolah kamu tak pernah melihat itu sebelumnya.

Lihat sekarang, kamu yang dipermalukan.

Pedal rem mobilmu diinjak hingga membuat mobil berhenti didepan club tujuanmu. Kamu segera masuk kedalam dan berjalan menuju bar lalu mendudukkan diri disana.

"Seperti biasa," katamu pada Jeff, salah satu bartender yang langsung mengangguk dan memberimu satu gelas dan sebotol white wine.

"Hhh~" ringismu pelan saat menenggak gelas pertama. Setelah itu kamu terus menuang dan meminumnya.