"Lo tuh kalau suka lakuin sesuatu dong! Jangan diam aja!"
"Saya harus ngapain?"
"Ya deketin atau apa gitu?! Apa lo nggak kesal lihat Kak Mark sama Haechan mulu?!"
"Ya nggak, kenapa saya harus kesal?"
"ANJRIT! LO JANGAN SENYUM-SENYUM TERUS!!! GUE YANG GEMAS JADINYA!!!"
"Renjun tuh aneh. Padahal orang yang dia suka, sukanya sama orang lain. Teman sekelas, dekat pula. Tapi masih sempat-sempatnya senyum-senyum nggak jelas. Lo serius nggak sih?!"
"Kok kalian marah-marah sih sama saya?"
"TAU AH!"
"BODO AMAT!"
Saya cuma bisa nyengir tanpa dosa.
***
Saya sangat menghargai usaha teman-teman sayaㅡiya, kebetulan saya punya temanㅡyang berusaha mendekatkan saya dengan Kak Mark, tapi mereka lama-lama gemas karena ada saja hal yang saya lakukan supaya bisa menjauh dari Kak Mark. Karena jujur saja, dekat-dekat dengan Kak Mark itu nggak bagus buat kesehatan jantung saya. Belum lagi aroma tubuhnya yang segar membuat saya lemah sampai ke saraf. Err...berlebihan ya?
Jaemin, Chenle dan Jeno tak habis pikir dengan saya, begitu katanya. Saya tuh paling malas kalau urusan PDKT, saya juga enggak pernah pacaran dari kecil sampai sekarang saya berumur 20 tahun. Terakhir putus juga dengan tali pusar.
Saya berprinsip, jangan terlalu berharap lebih pada manusia karena pada akhirnya kamu akan sakit. Itu yang selalu saya tanamkan dalam diri, makanya kata orang, saya itu santai banget.
Begitu juga saat saya mulai menyukai Kak Mark, kakak tingkat yang sukses menarik perhatian saya hanya karena mata bulatnya dan pipi tirusnya. Cintai sekedarnya, jangan melebihi cinta pada diri sendiri apalagi melebihi cinta pada Tuhan.
Ya makanya, sampai sekarang kisah percintaan saya gini-gini aja. Nggak ada perkembangan hehe.
***
NCT 127'S MARK LEE X NCT DREAM'S HUANG RENJUN
© copyright 2019 by junwookshi
COMING SOON
KAMU SEDANG MEMBACA
Officially Missing You 📌 MarkRen ✔️
FanfictionDimatamu itu hanya ada Haechan, tanpa mau melihat saya sedikit pun. Saya tau, saya tidak semenarik Haechan dan harusnya saya juga tau diri untuk menyukaimu. Tapi hati siapa yang tau? Saya hanya bisa memandangmu dari jauh sambil sesekali berkata "I m...