BAB 8

5.2K 836 87
                                    

Setelah acara Tebaran Benih, Mark dan Renjun benar-benar seperti dipisahkan secara jelas. Bahkan bertemu di kantin atau berpapasan di koridor juga sudah tidak pernah. Mark selalu berusaha mencari Renjun tapi hasilnya selalu nihil. Entah ia yang terlalu lama atau Renjun memang tidak ingin ditemui. Alam dan waktu seperti tidak mengizinkan mereka untuk bertemu walau satu detik saja.

Sedikit banyak kehadiran Renjun bisa merubah dan mengalihkan seorang Mark. Hatinya tidak tenang, pikirannya kacau dan ia hanya ingin Renjun. Mark ingin bertemu sebentar saja, menjelaskan semuanya dan meminta maaf. Tidak apa jika perasaannya ini ditolak oleh Renjun, asalkan ia masih bisa bertemu dan berbicara dengan Renjun.

Memang sepertinya ia hanya membuat rencana pribadi dengan Renjun di luar jam kuliah. Mark mengambil ponselnya dan segera membuka grup Line gabungan angkatannya dan angkatan Renjun.

[LINE]

TIB

Today

Mark Lee
Renjun mana?

Lucas
Kenapa nanyain Renjun?

Chenle
Kenapa nanyain Renjun, kak?

Doyeon
Hayo siah

Hendery
Mau apa lo cari Renjun?

Yeri
Aduh mules gue liat gc.

Mark Lee
Gue nanya, apa gabisa lo pada jawab langsung tanpa harus nanya kenapa?

Jeno
Renjun nggak akan gue izinin ketemu sama lo, kak.

Mark Lee
Gue cari sendiri kalau gitu.

Mark keluar dari aplikasi Line. Ia mencengkram ponselnya kuat-kuat. Terlalu banyak rasa kesal yang berkumpul di dalam dadanya.

"ARGH SIALAN!"

Mark berjalan di sepanjang koridor dengan langkah cepat dan lebar, auranya cukup menyeramkan ditambah lagi dengan ekspresi galak yang ditunjukan oleh pemuda itu. Saat ia melintasi koridor gedung CB, ia melihat Renjun yang keluar dari dalam laboratorium kultur jaringan.

Dadanya mencelos, perasaannya terlampau lega saat ia bisa melihat Renjun di depan matanya. "RENJUN!" Mark berteriak dari ujung koridor dan membuat semua orang menoleh ke arahnya termasuk Renjun.

Renjun hanya bisa mematung sambil menenteng sepatunya saat melihat Mark yang berjalan menghampirinya dari ujung koridor. "K-kak Mark," cicitnya.

"Hey," sapa Mark dengan napas terengah-engah, baju kemejanya basah, dahinya berkeringat tetapi ia tidak lupa tersenyum pada Renjun.

"I-iya, kak? Kenapa manggil saya?" tanya Renjun yang masih setengah sadar.

"Ada beberapa hal yang mau gue omongin sama lo, lo ada waktu?" tanya Mark pada Renjun.

"A-ada kok, kak. Mau ngobrol dimana?" balas Renjun yang mulai santai.

"Mau di kanpat atau kantin yang depan aja? Atau mau di Prima?" tawar Mark pada Renjun. Laki-laki yang lebih muda terlihat berpikir.

"Di Prima aja yuk, ada kursinya. Sekarang?" balas Renjun sambil menatap Mark.

Mark mengangguk kemudian berjalan beriringan dengan Renjun menuju supermarket dekat kampus.

"Rapi banget, kak? Habis MIB atau mau kuliah MIB?" tanya Renjun yang memecah keheningan selama mereka berjalan menuju Prima.

Mark menunduk untuk menatap pakaian yang dikenakannya kemudian tertawa sumbang, "Iya, abis MIB. Pakaian gue kaya orang kerja ya?"

Officially Missing You 📌 MarkRen ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang