BAB 17

3K 478 27
                                    

Sorenya jadi mundur ke malam, gais. Maaf ya hehe 😢

***

"Bang, temen lo ada yang di Bali kan? Ada yang kerjanya jadi manager hotel nggak? Gue capek banget nyari hotel yang harganya murah meriah buat stay 5 hari 4 malam di sana. Udah bengek banget gue ngeluarin duit tabungan," Mark meringis sekaligus sesak napas ketika ingat tabungannya yang cukup banyak terpakai. Hmm ... Sebetulnya tidak sih, dia saja yang lebay. Tabungan Mark cukup banyak untuk ukuran mahasiswa tingkat akhir. Ia menabung sejak semester 1 dan tiap bulan bisa menyisihkan uang sekitar limaratus sampai tujuhratus ribu. Kalian tebak saja berapa uang tabungan Mark saat ini. By the way, ia sudah akhir semester 5.

Tinggalkan persoalan tentang berapa banyak tabungan Mark. Kembali pada persoalan soal dimana Mark dan Renjun akan tinggal selama 5 hari 4 malam di Bali.

Mark sudah ikut mencari bahkan ia menemukan kamar seharga sembilanpuluh lima ribu tapi sayang ketika kembali untuk mengecek ulang kamar itu sudah dibooking orang lain. Sial betul. Akhirnya memutuskan untuk memohon pada Johnny, siapa tau ada kenalannya yang bisa dimintai potongan harga. Ayolah dia dan Renjun kan anak sekolah.

"Ada. Lo pasti mau minta cortingan kan?" tebakan itu tepat sekali dan membuat Mark tersenyum lebar pada sambungan telepon.

"Hehe iya, biar beban gue nggak terlalu berat sama doi," balas Mark dengan tawa kecilnya.

"Nggak bisalah, dia cuma manager bukan yang punya hotel. Emang lo mau nginap di mana?" Johnny menolak tapi ya memang benar apa yang dibilang Johnny.

"Denpasar aja, lebih dekat ke tujuan wisata gue," jawab Mark.

"Gini deh dari pada gue ngelobby sama yang punya hotel, mending lo cari aja mau hotel yang mana di Denpasar. Kasih gue total pembayarannya, nanti biar gue yang bayar, anggap aja ucapan selamat karena lo punya pacar juga," saran dari Johnny membuatnya nyaris memekik girang.

"Eh serius?! Lo mau bayarin gue stay cation di hotel 5 hari 4 malam?!" pekiknya.

"Iye. Hotel aja ya, jangan resort atau villa. Emang mau honeymoon lo berdua?" Johnny mengiakan dengan nada malas, tanpa Mark tau, Johnnya juga memutar matanya.

"Doain adeknya nikah, bang. Tapi tetap lo duluan ya hahaha."

"Iya, jangan lupa lo!"

"Iya, bang. Makasih banyak ya!"

"Sama-sama, gue tutup ya?"

"Iya!"

Sambungan telepon itu ditutup dan Mark bisa bernapas lega karena ia dan Renjun tidak perlu menanggung biaya sewa kamar. Punggung sudah ia rebahkan di atas ranjang, tapi ia tiba-tiba terpikirkan sesuatu. Apa Johnny tau jika ia dan Renjun sepakat menggunakan dua single bed?

"Ah ntar aja gue kasih taunya pas udah nemu kamar yang cocok," gumam Mark dan kembali berselancar di aplikasi booking online.

Senyumnya mengembang ketika menemukan kamar yang setidaknya cukup murah dan free breakfast. Selama ini ia mencari yang paling murah justru tidak dapat sarapan gratis. Dari pada kehabisan, ia segera membooking kamar tersebut untuk 5 hari 4 malam dan memberikan total keseluruhan pada Johnny. Biarkan abangnya yang membayar hahaha sudah tugas abang bayarin adiknya.

[WhatsApp]

Renjun
Online

Today

Officially Missing You 📌 MarkRen ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang