Renjun sibuk rebahan di atas ranjang sambil scroll timeline twitter. Tidak ada hal lain yang bisa ia lakukan karena ini juga sudah malam.
"Eh, kelompok tebaran udah keluar!"
Si Mungil berseru saat melihat ada pop up notifications dari grup Line dengan segera ia membuka dokumen tersebut kemudian mencari namanya yang berada dalam daftar. Ia berada di kelompok Jati atau Tectona grandis bersama dengan Jaemin, YangYang dan Mark Lee. OkㅡWHAT?!!
Renjun sampai terbangun dari posisi rebahannya hanya untuk memastikan ia benar-benar sekelompok dengan crushnya. Entah ia harus senang, sedih atau marah.
"Astaga! Saya satu kelompok sama kak Mark. Kemarin pas mau ambil hasil kuis aja jantung saya sudah gila-gilaan. Ini gimana kalau seharian sama dia?!" Renjun menggigit bibir bawahnya, jujur saja ia panik padahal acaranya masih minggu depan.
Renjun menggeleng kuat, terkadang ia menyesali perasaannya untuk Mark. Benar-benar bikin jantung tidak sehat. Hft.
"Kenapa juga saya harus suka sama kakak tingkat sih?! Dari awal masuk kuliah lagi. Seandainya move on itu gampang, saya lebih baik suka sama kak Hendery aja," gumamnya kemudian ia kembali menjatuhkan tubuhnya pada ranjang.
Kedua mata indahnya terpejam, ia memegang dada kirinya yang terasa bergetar hanya karena kakak tingkatnya itu. Selama ini Renjun selalu berusaha menutupi semuanya dari orang lain bawah ia ternyata sesuka itu pada Mark. Bahkan ia hapal suaranya, tawanya sampai aroma tubuh Mark. Nyatanya perasaannnya harus bertepuk sebelah tangan ketika ia tau kalau Haechan dan Mark itu dekat, ya memang mereka sedang berada di fase pendekatan.
Renjun kembali membuka kedua matanya kemudian ia tersenyum lebar, "Memang saya nggak boleh terlalu berharap sama manusia karena pada akhirnya saya sendiri yang akan sakit karena nggak sesuai ekspektasi."
Renjun mengambil ponselnya kemudian memilih lagu di Spotify. Ia sangat menyukai Westlife, maka dari itu ia memilih untuk memutar salah satu lagu dari personil boy group tahun 90-an itu. Shane Filan - Everything To Me.
"...Cause I don't need the sunlight shining on my face
And I don't need perfection to have the perfect day
I just want to see you happy a smile on your face
Nothing else matters
Cos you're everything to me, to me, to me
You're everything to me..."Renjun tertawa pelan, "Ya asal kamu senyum, saya juga pasti senyum, kak."
Namun senyum itu tidak bertahan lama.
"Saya bucin banget dih."
Renjun menghardik dirinya sendiri.
"Udahlah move on aja, capek juga jatuh cinta sendirian."
***
Tidak terasa besok sudah acara Tebaran Benih saja. Bahkan ia baru tadi melihat kelompok mana yang akan ia masuki untuk besok. Malam harinya Mark tidak menyiapkan apapun, ia memilih untuk duduk santai di balkon kamarnya sambil memainkan gitar. Kegiatannya saat malam-malam begini biasanya menelepon Haechan dan bicara ngalor-ngidul sampai nyaris tengah malam, hanya saja akhir-akhir ini Mark mulai jarang menghubungi Haechan hanya untuk sekedar bertelepon ria.
Ada bayangan orang lain yang menginvasi pikirannya akhir-akhir ini, siapa lagi kalau bukan Si Imut dari kelas TIB 2 P3. Semenjak pertemuan mereka dikelasnya beberapa kali, Mark jadi susah tidur. Padahal ia yakin betul kalau ia jatuh cinta pada Haechan.
"Bisa-bisanya gue nggak tau kalau Hendery dekat sama adik tingkat imut kaya gitu. Manis, cantik pula tapi ganteng juga, sopan banget, matanya itu loh indah banget. Kalau gue tau dari awal dia anak TIB, udah gue deketin dari dulu. Kenapa gue baru tau dia anak sejurusan kemarin?!" Mark berteriak frustasi.
![](https://img.wattpad.com/cover/207029702-288-k802906.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Officially Missing You 📌 MarkRen ✔️
FanficDimatamu itu hanya ada Haechan, tanpa mau melihat saya sedikit pun. Saya tau, saya tidak semenarik Haechan dan harusnya saya juga tau diri untuk menyukaimu. Tapi hati siapa yang tau? Saya hanya bisa memandangmu dari jauh sambil sesekali berkata "I m...