9

1.2K 51 4
                                    

***
Happy reading -!

Kini Shila tengah menunggu Vano di sebuah Masjid yang berada di dekat rumah Vano. Hari ini memang Vano akan mengajak Shila untuk makan bersama.

Adem itu yang dirasakan Shila melihat orang orang yang sedang melaksanakan shalat di dalam sana.

Vano keluar dengan menggunakan sarung dan peci.

"Udah selesai yuk."

Shila mengulum senyum melihat penampilan Vano "kamu ganteng deh serius."

"Baru tau aku ganteng? Kemana aja?." Tanya Vano bercanda.

"Ih pd. Beneran Vano kamu berpenampilan kaya gini ganteng kamu ber kali kali lipat terus muka nya lebih bersinar."

Vano tertawa kecil mendengar pujian Shila "bisa aja kamu, yaudah ayo kamu udah laper kan?."

...

"Jodoh turnkanlah langit untuk aku, aku cape ngeluh terus jodoh, mohon turunkanlah." Celetuk Rayn.

Ken datang menonyor kepala Rayn dari belakang "lagunya bukan gitu anjir."

"Terus yang bener gimana? Orang gue dengernya kaya gitu." Rayn mengusap usap kepalanya.

"Langit bisakah kau turunkan jodoh untukku? Aku cape ngejomblo mulu langit, gitu."

"Alah sama aja, sama sama ada langit dan jodohnya."

Dari arah kanan kantin nampak siswa/i berlarian ke arah sana.

"Apaan dah tu rame rame."

Rayn menghampiri kerumunan itu dan membelah melewati tengah tengah siswa/i.

Ternyata Sisca dan Shila tengah berada disana apalagi kalau bukan berantem.

"Lo tuh harusnya nyadar diri, lo tu jelek gapantes sama Vano."

"Lo yang harusnya nyadar diri, udah tau Vano pacar gue masih aja ganggu, mau jadi pho lo? Punya otak tu dipake bukan buat di tempel doang!!."

Sisca yang tidak terima dengan perkataan Shila mengambil air minum di sebelahnya dan menyiram tepat di bagian muka.

"Woy anjir Ken panggil Vano cepetan."

Shila membalas balik perbuatan Sisca, ia mengambil minuman di tangan salah satu siswa dan mengguyur Sisca dari atas kepala nya.

"Kurang ajar ya lo, berani ya lo sama gue!." Sisca hendak melayangkan tamparan ke arah Shila tapi tangan seseorang sudah terlebih dahulu menghentikan nya.

Vano menatap tajam ke arah Sisca "jangan berani berani nya lo nyakitin Shila."

Seperti biasa, Sisca selalu drama jika sudah berhadapan dengan Vano "Vano kamu ga liat aku basah kaya gini? Ini gara gara Shila."

"Cuih drama queen dimulai." Shila melipat kedua tangan nya di depan dada.

Shila menatap Sisca dari atas sampai bawah. "Mata lo buta atau pura pura buta, lo ga liat gue juga basah karena minuman gara gara lo, yang mulai lo duluan ya gue bales, gausah sok merasa paling tersakiti."

"Tuh Vano liat dia kasar banget sama aku." Sisca berjalan mendekati Vano.

"Bacot lo."

Vano mengusap bahu Shila pelan "udah gausah di balas Shil, ayo kita pergi dari sini bersihin badan kamu dulu nanti aku beliin baju di TU."

Kita Berbeda (New Version) // (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang