18

754 29 0
                                    

***
Happy Reading ♡

Vano tengah berbaring di kasurnya, pikiran nya tiba tiba ke arah Shila, perasaan nya tiba tiba tidak enak tentang Shila.

Vano mencoba menghubungi Shila berkali kali tapi tidak diangkat, apa Shila nya sesibuk itu sampai telfon Vano tidak diangkat?.

Kembali menghubungi Shila tapi nihil, Shila tetap tidak mengangkat telfon nya.

Bergegas Vano mengambil jaket dan kunci motornya, mencoba untuk ke rumah Shila dan memastikan apakah Shila baik baik saja?.

"Lo mau kemana malam malam gini?." Virgo melihat Vano yang terburu buru ke luar rumah, bahkan melihat atau menyapa Virgo saja tidak.

"Gue mau ke rumah Shila, tolong bilangin ke Mamah, gue buru buru." Vano mengatakan nya tanpa melihat ke arah Virgo.

"Hati hati lo, jangan ngebut."

Vano mengendarai motornya dengan kecepatan 80 km/jam, tidak pernah Vano berkendara sekencang itu.

Vano memakirkan motornya di teras rumah Shila, mengetuk pintu rumah Shila dan berharap Shila yang membuka pintunya.

Pintu terbuka "loh Vano? Malam malam kesini ada apa?."

Vano mencium punggung tangan Shinta "Vano mau cari Shila, Shila nya ada di rumah Bu?."

"Loh? Ibu kira tadi Shila pergi sama kamu, soalnya tadi Shila pamit mau jalan kirain Ibu sama kamu."

"Engga Bu, Shila ga jalan sama Vano."

"Duh Shila kemana, Ibu jadi ikutan khawatir, udah malam juga."

Vano mencoba menenangkan Shinta yang tampak khawatir "Ibu tenang aja, Vano bakal cari Shila sampai ketemu."

"Tolong ya Vano."

"Iya ibu, yaudah Vano pamit dulu." Vano pamit kepada Shinta, mencium punggung tangan Shinta.

Vano mencoba untuk ke rumah teman nya, Vika. Vano yakin Vika mengetahui dimana keberadaan Shila.

"Lo Van, kenapa malam malam kesini?."

"Lo tau kan Shila pergi sama siapa malam ini."

Jujur Vika enggan menjawab pertanyaan Vano, tapi Vika rasa Vano harus tau. Vika juga sama seperti Vano, perasaan nya tidak enak.

"Shila jalan sama Angga, tapi gue gatau mereka pergi kemana Van."

"Sama Angga?." Vika mengangguk.

Handphone Vano yang berada di saku bergetar, Vano segera mengangkat nya.

"Vano tolong aku, aku takut."

"Hey tenang, kamu lagi dimana? Bilang sama aku. Aku bakal susul kamu sekarang juga." Vano mencoba menenangkan Shila, Jujur Vano khawatir karena Shila menelpon nya dengan menangis.

"Aku lagi di club--" Belum sempat Shila menjelaskan berada dimana, handphone nya sudah terlebih dahulu di rebut sama Angga.

Kita Berbeda (New Version) // (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang