35

415 14 0
                                    

***
Happy Reading ♡

Beberapa bulan setelah kelulusan, Vano, Shila dan teman-temannya akhirnya keterima di kampus impian mereka.

Shila, Ken, dan Fira satu universitas, Rayn, Marvel dan Vika mereka juga satu universitas, sedangkan Vano di universitas yang berbeda dengan teman-temannya.

"Gue ga nyangka kita udah kuliah, perasaan dulu kita masih suka bolos. Apalagi lo Shila and kawan-kawan lo yang hampir tiap hari kena hukuman sama Pak Botak." Ken mengingat-ingat masa putih abu-abu dulu.

Shila terkekeh mendengar penuturan Ken. Shila baru sadar jika dia dan teman-temannya dulu memang senakal dan sebandel itu. Setiap hari selalu kena marah sama Pak Botak.

"Gue diajak Shila bolos, kalau ga diajak gue gabakalan mau bolos. Gue tu sebenarnya anak baik." Fira menoleh ke arah Shila sekilas. Shila yang ditatap oleh Fira hanya mendelik tajam.

Shila menautkan kedua alisnya. "Apaan lo nyalahin gue. Yang ada itu lo yang selalu ngajakin gue bolos sama Vika juga."

Ken menatap heran kedua temannya yang kini berada di sebelahnya. "Ye, malah salah-salahan kalian berdua. Udahlah kalian berdua sama-sama salah, sama-sama bolos juga."

"Udahlah ngapain juga bahas bolos, mending kita masuk. Lima menit lagi udah masuk."

Disisi lain Rayn, Marvel dan Vika tengah makan bersama di kantin universitas mereka.

"Pacar gue lagi ngapain ya disana." Gumam Marvel sembari mengaduk-aduk es jeruk yang berada di depannya.

"Lagi selingkuh." Celetuk Rayn.

Marvel yang mendengar celetukan Rayn menoleh ke arahnya, tisu yang berada di genggamannya Marvel lemparkan ke muka Rayn. "Mulut lo, enak begitu?!."

Rayn yang tidak terima Marvel melemparkan tisu pun membalas nya dengan hal yang sama. "Tisu bekas lo ya anjing, jangan lempar-lempar ke muka gue yang kaya Tom Holland."

"Tom Holland aja ogah dimiripin sama lo, mual duluan dia."

"Sembarangan ya lo, gelud aja sini, ayo bye one kita." Rayn berdiri dan  menggulung kemeja nya mengepalkan kedua tangan nya di depan dadanya seolah-olah ingin memukul Marvel.

Marvel pun tidak diam saja, Marvel ikut berdiri dan menggulung kemejanya. "Lo pikir gue takut hah?!."

Vika mendengus kesal melihat kedua temannya yang menurutnya seperti anak kecil. Kantin sedang sangat ramai dan yang pasti semua Mahasiswa/i memperhatikan ke meja mereka.

Vika hanya menunduk menahan malu sembari mengepalkan kedua tangannya dibawah meja. Kalau dikantin tidak ramai, sudah pasti Vika akan menonjok mereka berdua.

"Lo berdua bisa diem duduk anteng aja ga? Ga malu lo diliatin sama mereka semua?." Vika dengan mati-matian menahan emosinya agar tidak tumpah dikantin.

Marvel dan Rayn memperhatikan sekitar dan benar saja mereka menjadi pusat perhatian.

"Gara-gara lo sih, ngapain ngajak gelud gue."

"Lo juga salah, kenapa lo ngeladenin gue?."

"Kalau ga gue ladenin, nanti lo pikir gue takut sama lo."

Kita Berbeda (New Version) // (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang