24

656 26 2
                                    

***
Happy Reading ♡

"Tadi soal apaan dah susah banget, mana otak gue gamau muter lagi." Ucap Rayn frustasi.

"Otak lo terlalu kecil untuk menampung soal-soal ujian kaya tadi, gue turut prihatin Ray." Ken menepuk pundak Rayn dengan wajah sok sedih nya.

"Lo ngejek gue hah?!." Ucap Rayn menatap Ken dengan tidak bersahabat.

"Gue ga ngejek ya, cuma prihatin aja sama lo." Rayn hanya menanggapi dengan tatapan sinis ke arah Ken.

"Tadi soal nya gampang banget elah." Ucap Marvel.

Ken menatap Marvel "emang nya lo bisa ngerjain Vel? Sok-sok an bilang gampang."

"Kaga sih." Marvel tersenyum dengan tampang polosnya.

"Ye si anjing, terus ngapain tadi bilang gampang?."

"Gampang menurut Vano Ray, yakali gampang menurut gue. Lo kan tau pinter nya gue itu bisa di itung."

"Kalau kalian belajar, semua soal pasti jadi gampang. Makanya belajar jangan main mulu." Titah Vano.

"Lo mah dari orok udah pinter Van, jadi gue ga heran." Ucap Rayn.

"Vano." Panggilan itu sukses membuat Vano melihat ke arah depan dan menatap Shila.

Vano menaikkan satu alisnya seolah bertanya 'kenapa?', Shila dan ketiga teman nya terlihat berlari ke arah mereka.

Shila mendekati Vano ketika sudah sampai di samping Vano, Vano merangkul pundak Shila dengan satu tangan nya.

"Gimana? Bisa ga ngerjain nya tadi?."

Shila mengangguk "bisa sih Van tapi ada juga yang gabisa."

Vano mengangguk tersenyum. "Gapapa, yang penting kamu udah berusaha sebisa mungkin."

Sama dengan Fira, Fira menghampiri Marvel dan berdiri di samping nya.

"Kamu tadi ga nyontek kan Vel?."

Marvel menggeleng "engga dong sayang, aku mah pinter."

"Bohong, bohong dosa lo Vel masuk neraka." Sela Rayn.

"Berisik lo jamet."

Rayn mencoba mendekati Vika yang, Vika menatap malas Rayn, pasti Rayn akan menganggu nya.

"Vik, lo gaada niatan nanyain gue gimana ujian tadi?." Rayn mengedipkan sebelah matanya.

Vika memutar bola matanya malas "ga, ga penting."

Hal itu mampu membuat Rayn tersenyum kecil "alah lo malu-malu kan, yaudah biar gue yang tanya. Tadi gimana kamu bisa ga ngerjain nya sayang?." Rayn sengaja menekan kata sayang.

"Najis, minggir lo ah gausah pegang-pegang gue." Vika berusaha menyingkirkan tangan Rayn yang bertengger di pundak nya.

"Jangan mau sama Rayn Vik, mulut dia bau ga pernah sikat gigi." Timpa Ken dengan senyuman mengejek.

"Wah bener-bener temen gaada guna lo."

Tanpa babibu Rayn mendekati Ken dan memiting leher Ken di bawah ketiak nya.

"Lepas woy nanti gue mati goblok, mana ketiak lo bau." Ken mencoba memberontak tapi Rayn tidak melepaskan begitu saja.

Shila hanya menggeleng heran dengan kelakuan teman-teman nya cowo nya itu.

"Gara-gara lo Vik si Ken jadi korban."

Vika menunjuk dirinya sendiri "lah kok jadi salah gue?."

"Tau, jangan sok jual mahal Vik nanti lo beneran jatuh cinta sama Rayn gue ketawa paling depan di muka lo." Ucap Fira.

Kita Berbeda (New Version) // (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang