33

439 22 8
                                    

***
Happy Reading ♡

"Makanan nya jangan di aduk terus Van, dimakan dong." Tegur Mawar pasalnya sedari tadi Vano terus mengaduk makanan yang ada di depan nya.

Vano tersentak lalu menatap Mawar dengan sedikit senyuman "Vano ga nafsu makan Mah, Vano ke kamar dulu ya." Vano bangkit dari tempat duduknya meninggalkan kedua orang tuanya dana Abangnya di meja makan.

"Vano kenapa ya Mah? Pulang liburan bukan nya seneng malah jadi sedih kaya gitu." Randu menatap heran anak kedua nya itu, apa ada masalah ketika Vano dan teman-teman nya liburan?.

"Mamah juga kurang tau Pah, nanti coba Mamah susul Vano ke kamar."

Suara ketukan pintu kamar Vano menggema di telinga Vano, dengan cepat Vano menyeka air matanya yang entah sejak kapan turun.

"Masuk aja, ga dikunci."

Mawar masuk dengan nampan yang berisi makanan dan satu air putih, ditaruhnya di atas nakas. Mawar mendekat ke arah putranya, Mawar tau pasti putranya lagi ada masalah.

"Vano? Vano gamau cerita sama Mamah? Disini cuma ada kita berdua, Mamah sama Vano, Vano kalau mau cerita Mamah siap dengerin."

Runtuh sudah pertahanan Vano yang sejak tadi Vano tahan. Mawar terkejut lalu mengangkat dagu Vano, mengusap air mata nya yang jatuh.

"Kenapa sayang? Kamu kenapa?."

Vano menetralkan nafasnya "Vano udah putus sama Shila Mah, waktu malam terakhir liburan, Shila mutusin Vano."

"Alasan nya apa? Kenapa Shila tiba-tiba putusin kamu?."

"Mamah tau alasan nya. Vano tau Mah, Vano tau kalau kejadian ini bakal terjadi kapanpun itu. Tapi kenapa Vano gabisa nerima ini semua?." Vano menatap wajah Mamahnya seolah bertanya, kenapa Vano tidak bisa menerima kejadian malam itu?.

Mawar menatap sendu putranya, sejujurnya Mawar belum pernah melihat Vano seperti sekarang ini.

"Vano dengerin Mamah, semua udah ada jalan nya masing-masing sayang. Kamu gabisa mengubah takdir begitupun juga Shila."

Vano memeluk Mawar menyalurkan rasa sedihnya kepada Mamah nya "Vano masih cinta sama Shila, Mah."

"Mamah tau sayang. Tapi kamu juga gabisa memaksakan." Mawar mengusap rambut putranya.

Vano melepas pelukan nya menatap Mawar "iya Mah, Vano paham kok. Kalau gitu Vano mau istirahat ya, Vano cape."

"Makan dulu, Mamah gamau anak Mamah nanti sakit."

Mawar menyodorkan makanan nya ke Vano, Vano menerima makanan tersebut. Sebenarnya Vano tidak nafsu makan tapi perut nya juga harus diisi. Apalagi Mawar sudah memasak makanan untuk Vano dan yang lain nya.

...

Pagi ini Shila sudah sampai di sekolah. Hari ini sekolah mengadakan gladi bersih untuk acara wisuda besok.

"SHILA!." Teriak Fira dari kejauhan.

Shila menghampiri Fira dan Vika. Vika memperhatikan wajah Shila, mata yang bengkak, hidung yang merah, dan juga mata panda.

Kita Berbeda (New Version) // (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang