D U A B E L A S

883 30 0
                                    

"Hape lo bukan?"

Tepat saat Alika sudah berdiri dari kursinya. Sebelah alisnya terangkat heran melihat ponselnya berada ditangan Alka.

"Thanks," tanpa ada basa-basi lebih lanjut, Alika segera mengambil kembali ponselnya dan berjalan pergi hendak menyusul Cecilia di kantin, mengingat Anna tengah mengantar buku ke ruang guru bersama Angga.

"Lo gamau tau gimana cara gue dapetin itu?"

Suara Alka membuat langkah Alika yang hampir sampai diambang pintu terhenti.

"Atau soal chat yang kemaren gak sengaja gue baca tentang 'sick'?"

Tercekat. Alika merasa udara disekitarnya hilang dalam sepersekian detik sehingga ia tersedak air liurnya sendiri.

Alika mengangkat ponselnya dan melihat dua deret pesan dari Adef. Dan seketika, udara yang tadinya menghilang mendada kembali muncul memenuhi paru-parunya.

"Gausah lebay, itu cuma check up biasa." Alika membalas tanpa menoleh.

Merasa tidak ada lagi jawaban dari Alka, Alika segera pergi dan menghilang setelah berbelok.

Sementara Alka masih berdiri ditempatnya, menatap kepergian Alika, "kalau itu cuma check up biasa, lo gak perlu obat kan?"

Sekilas, Alka melirik ke laci Alika. Dimana tadi pagi, ia tak sengaja melihat sebotol obat yang letaknya jauh didalam laci pada saat hendak membersihkannya dalam rangka piket.

Alka menghela nafas sebentar sebelum beranjak pergi, melakukan apa yang biasanya dilakukan siswa lainnya pada saat jam istirahat.

***


Ingat dengan janji Alika yang akan joging sembari membeli syomai minggu ini bersama Cecilia dan Anna?

Janji itu benar-benar mereka tepati. Ketiganya sudah berlari sebanyak tiga putaran, dan sekarang mereka tengah menyantap syomai juga menjadi hal yang dijanjikan.

Sebenarnya Anna meragukan hal yang mereka katakan jongging ini. Heol, setelah lelah membakar lemak, sekarang mereka kembali menimbun lemak dengan bumbu kacang dan minyak.

"Besok, kalo joging mending di hutan aja deh. Gini mah bikin capek doang yang ada," cibir Anna sembari mengunyah syomainya.

"Yee, kan sekarang tujuan joging buat jajan," balas Cecilia.

Anna merotasikan bola matanya malas dan menatap Alika yang menyantap makanannya dengan tenang.

"Lik, sir James waktu itu minta tolong bukan sih sama lo buat gantiin anak muridnya buat penggerek besok?" Kata Anna.

"Hm," Alika berdehem singkat.

"Katanya besok pembina kita bakal dari kapolsek," ucap Anna lagi, menyeruput es teh pesanannya.

"Hih, bakal lama dong!" Cecilia berteriak protes dengan mulut penuhnya.

"Hm, kayanya," balas Anna yang kembali menyendok makanannya.

Alika yang tadinya hanya fokus pada makanannya, kini terdiam. Ia memikirkan upacara untuk besok. Memang, salah satu gurunya meminta tolong padanya untuk menjadi penggerek bendera karna siswi yang seharusnya tengah sakit dan tak bisa melaksanakan tugasnya.

"HM?!"

Tiba-tiba Cecilia menggumam keras membuat Anna dan Alika menatapnya heran. Gadis berkuncir dua kanan-kiri itu terlihat melotot kearah ponselnya dengan mulut menggembung penuh.

My Cinderella Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang