"Keluarga tuan Seo sudah tiba, tuan," nada penuh sopan itu meluncur keluar dari mulut seorang maid berkepala empat yang mengabdi di rumah keluarga Hariansyah. Membuat Edmund, si tuan besar yang sedang duduk di sofa tunggal seraya menyesap kopinya menoleh.
"Baik, terima kasih," nada tak kalah sopan Edmund balaskan, tak lupa seulas senyum tipis saat maid itu undur diri.
Diletakkannya kopi nya diatas piring kecil dan berdiri. Hendak menyambut langsung sahabat lama nya itu.
Tepat di pintu utama, tiga orang dengan setelan pakaian santai, namun elegan berdiri seolah menantinya.
Sebuah reuni kecil nan singkat terjadi, Edmund menyalami tuan Seo dan istrinya dengan tawa hangat, lalu menyapa pemuda tinggi yang sejak tadi hanya menampilkan wajah datar. Namun pemuda itu menunduk penuh hormat saat menghadap Edmund.
"Wah, udah sampai?" Sapaan lembut lainnya datang dari Gricia yang menyusul mereka dari dapur.
Ia juga menyalami tuan Seo dan ber-cepika-cepiki dengan nyonya Seo.
"Wah, kamu tambah ganteng aja ya, John," kata Gricia menggoda si pemuda tinggi.
"Tante juga tambah cantik," pemuda itu membalas. Ia memberikan sebuket bunga mawar merah yang sedari ia pegang kepada Gricia.
"Wah, buat tante?"
Pemuda itu mengangguk.
"Yakin? Bukan buat Cecilia?" Gricia menggoda, disambut gelak tawa dari tuan dan nyonya Seo.
"Tapi sayangnya ini harus buat Prema," sahut Edmund dengan senyum yang ia paksakan. Ia mengambil buket bunga itu dari tangan istrinya dan menyuruh salah satu maid untuk membawanya.
"Ingat umur, Ed. Kau sudah bertambah tua tapi tetap saja posesif," tuan Seo menyindir.
"Setua apapun aku, dia tetap istriku, Jason," Edmund menyahuti.
"Sudah, sudah, ayo masuk. Aku membuat jamuan spesial malam ini," lerai Gricia.
Kelimanya kemudian memasuki rumah Hariansyah yang lebih patut di sebut mansion itu. Para orang tua bercakap-cakap dan sesekali tertawa, meninggalkan si pemuda tinggi yang menyapu pandangannya pada setiap sudut rumah.
Setibanya di ruang makan, Gricia meminta dua orang maid untuk memanggil Yuta dan Mark.
Edmund duduk di kursi paling ujung, dan Gricia di sisi kananya. Keluarga Seo duduk di sisi kiri.
Tak lama, Mark dan Yuta datang. Mereka berdua turun berurutan dari tangga yang menyambungkan ruang dapur dengan lantai dua. Setelan yang mereka kenakan sangatlah terlihat santai.
Mark mengenakan kemeja putih dan melapisinya dengan baju lengan panjang berwarna hitam, membiarkan kerah kemejanya menghiasi area lehernya dan dipadukan dengan celana jeans berwarna biru tua.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cinderella
Teen FictionAlika, cewek dingin yang dijuluki ice cream oleh teman-temannya. Dingin, tapi manis. Menjadi dingin setelah sang ibunda wafat. Alika, cewek yang sukses membuat Alka, si pangeran cuek jatuh pada pesonanya. Bercerita tentang Alka yang berusaha masuk...