Hari ini mentari terbit dengan cahaya yang sedikit redup. Gadis yang tertidur perlahan-lahan membuka matanya. Bak beruang yang baru saja terbangun dari tidur panjangnya selama hibernasi. Rambutnya acak-acakan, kakinya meninggalkan bekas gigitan, dan matanya merah.
"Hei.. you awake!? it's a miracle!" terdengar suara Tauriel di sebelah gadis itu. Semula elves ini sedang membersihkan serta menajamkan daggersnya. Tapi saat tau gadis itu sudah terbangun, Tauriel segera membantunya untuk duduk dengan menopang punggungnya.
"Yeaa.. good morning Tauriel" gadis ini duduk sambil mengucek matanya yang masih merah.
"Really.. it's a miracle. Kau digigit baru kemarin siang dan kau sudah bangun sekarang? woah.."
Gadis ini hanya melongo, nyawanya belum terkumpul sempurna dari tidur lelapnya. Tauriel tau itu, segera dia mengambil segelas air serta wadah baskom berisi air tak ketinggalan dengan handuknya.
"Here, minumlah dulu.. jika sudah, basuh wajah dan tubuhmu dengan ini, setelah itu ganti bajumu"
"Thank you.."
Di genggaman gadis ini terdapat botol kecil antidote. Dia diam memandangi botol itu mengusap-usapnya, lalu tersenyum. Botol kecil itu ditaruhnya di atas meja tepat di sebelah kasur. Tangannya menjulur mengambil segelas air kemudian meminumnya dengan cepat.
Lalu dia mengambil handuk yang sudah disodorkan Tauriel padanya. Perlahan gadis ini mencelupkan handuk ke dalam air dan dibasuhkan ke wajahnya. Sedangkan Tauriel pergi untuk mengunci pintu lalu mengambil baju ganti.
"Take off your clothes, kau masih belum sadar, biar aku yang membasuh badanmu. After that, aku akan meminta seseorang untuk merawat lukamu.."
"Kamu yakin? mau mandiin aku?"
"Aku diperintah Raja untuk merawatmu, lagipula aku juga senang punya teman baru" jari Tauriel mengetuk hidung gadis itu. Mereka saling bertukar senyuman.
"Okay.. makasih Tauriel"
Perlahan gadis ini membuka bajunya, Tauriel terkejut melihat bagian dada dan paha yang penuh luka. Nampak luka itu adalah bekas sayatan lama yang tak terawat dan membekas sampai sekarang. Sebenarnya Tauriel ingin sekali bertanya, tapi hal itu hanya akan merusak privasi gadis ini. Sekarang gadis di depan Tauriel sudah tak memakai sehelai benangpun.
Dengan hati-hati Tauriel membasuh punggung gadis ini dengan handuk basah. Tangan gadis ini menyelampirkan rambut panjangnya ke depan agar punggungnya bisa terekspos.
"How's your body feel?"
"Umm.. i'm fine, rasanya kaya lahir lagi, badan ku udah ngga lemes sih.. tapi kaki ku masih sakit"
"Syukurlah, setidaknya antidote yang diberikan padamu bisa bekerja dengan baik, bahkan terlalu baik.."
Selama gadis ini dimandikan, Tauriel banyak bercerita tentang Mirkwood padanya. Dengan mudah mereka jadi teman akrab. Merasa badannya sudah cukup bersih, Tauriel menyerahkan baju bermodel gaun berwarna hijau pada gadis ini.
"Pakai ini, Raja memberikannya untukmu.."
"Woahh.. bajunya bagus banget!" reaksi gadis ini sama seperti anak kecil yang dibelikan mainan baru, refleks Tauriel tertawa.
"Pakailah.. pasti sangat cocok untukmu.."
Dalam posisi terduduk di kasur, gadis ini memakai gaun yang diberikan. Beruntung gaun itu longgar, jadi tidak perlu susah payah memakainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gi Melin (I Love You) The Hobbit Fanfiction [END]
FanfictionWARNING! (Mengandung spoiler berat) Our kin was cursed father! by eternal love! Seorang gadis remaja yang sangat mengagumi karya J.R.R Tolkien, berkelana di Middle-Earth dan berusaha merubah takdir yang seharusnya tertulis di buku ataupun di film. *...