Have You Eat?

995 111 82
                                    

Jalan panjang memutar harus dilalui pengungsi Laketown agar bisa mendapat tempat berlindung. Dale, hanya satu-satunya tempat tujuan mereka. Warga kelaparan, sakit, susah, kedinginan, sedih, dan berkabung. Suasana yang benar-benar tak mengenakkan.

Dua jam setelah Ann tak sadarkan diri, dia kembali sehat seperti semula. Teriakan, erangan, dan ketakutan yang tadi menghantuinya seakan hilang ditelan angin. Ann berjalan di samping Bard, dan kini berada di barisan paling depan. Bard takut jika hal yang sama terjadi lagi pada Lady of Mirkwood.

"Bard.. aku takut.."

"He? takut kenapa?"

Ann mendengus "Smaug udah mati, kamu tahu.. apa kejadian abis ini?"

"I don't know... apa yang kau lihat?"

"...I saw death.. so many died Bard.. man, orcs, elves, dwarfs.. Erebor sama Dale bakal jadi kuburan.."

Bard membulatkan mata "Kau.. yakin!? melihat itu semua?"

"Iya.. makanya aku disini, mau merubah itu semua.."

"Apa akan ada peperangan!? apa yang terjadi??"

"Hemm.. aku.. gamau cerita sekarang, nanti kamu tau sendiri.. terus, semoga aja Thorin masih mau bagi emasnya.."

"Thorin and company survived?"

"Ha'ah.. iya, mereka selamet.."

"Syukurlah.. tapi aku ingin tahu, Lady Ann.. kenapa kau tadi? tiba-tiba lemas menjerit kesakitan dan sekarang sudah pulih.. bahkan seperti tak ada apapun.. kenapa? ada apa?"

Ann terkekeh dan tersenyum kecut "Hah? eh.. emm.. gapapa kok, cuma capek aja.."

"Tidak mungkin sampai seperti itu. Lady apa yan-"

Tak menghiraukan kalimat Bard, gadis ini berjalan menghampiri seorang wanita tua.

"Nanna.. (nenek bahasa saya) mau dibantu bawa tasnya? keknya berat deh.. sini aku bantu.."

"Oh.. it's okay My Lady, i can carry by my own.."

"Ahh.. gapapa nanna, jalannya masih jauh loh, sini aku bawain..

"Hoo... i can't refuse then.. thank you My Lady.."

"Hehe.. your welcome nanna.."

Hari sudah menjelang senja, kumpulan pengungsi Laketown mulai memasuki kota mati yang ditinggalkan. Dinginnya salju dan runtuhnya bangunan membuat suasana tambah tak mengenakkan.

Banyak tergeletak di jalan, mayat manusia yang sudah jadi kerangka. Tertimbun oleh salju dan lumut, wajah Ann menatap sekitarnya, serius.

"Sire! Lady! up here! quickly! up! up!"

Mendengar teriakan Alfrid, Ann dan Bard segera naik ke tempatnya. Mereka melihat obor dari gerbang Erebor menyala, Alfrid kesal karena dwarfs mengambil semua emas untuk mereka sendiri.

"Tenang Alfrid.. ada cukup emas disana untuk kita semua.." Bard menengok ke bawah "Kita menginap disini! buat api dan cari tempat ternyaman!"

Ann menatap gerbang Erebor tak percaya, usahanya merubah Thorin sia-sia. Dragonsickness masih menyerang otaknya. Hari yang sangat menjengkelkan!

Dengan setengah berlari, Ann turun ke bawah untuk memandu semua warga menemukan tempat tidur dan beristirahat.

"Kau jaga malam Alfrid.." lanjut Bard

Sebuah ruang yang lumayan luas dipilih untuk jadi tempat ungsian. Kekurangan makanan dan air jadi kendala terbesar. Luka fisik dan mental sangat membentur para pengungsi.

Gi Melin (I Love You) The Hobbit Fanfiction [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang