27 November, Third Age 2941
Rangkaian sesi pemakaman sudah digelar tiga hari sebelumnya di Dale. Hari ini adalah hari kepulangan sisa prajurit dan Rajanya dari perang. Walaupun banyak dari mereka yang kembali, tapi banyak pula yang harus tinggal di Dale, terkubur dalam tanah.
Kepulangan pasukan elves Woodland Realm disambut dengan Arien atau Maiar matahari, bersinar jingga dan siap tenggelam ke barat. Digantikan oleh cahaya lembut dari Tilion, Maiar bulan.
Ketika Thranduil beserta jajaran prajurit yang selamat memasuki kerajaan, tangis sedih merebak. Ada banyak elleth yang mondar-mandir mencari suami, kekasih, ataupun anak mereka. Tapi tidak dari mereka semua bisa menemukannya.
Terjadi reuni besar-besaran, serta perkabungan besar pada hari ini. Thranduil bergegas pergi ke ruang kerjanya, meninggalkan suasana berat itu, untuk mengurus yang lainnya.
"Welcome back My Lord.." kata salah satu ellon yang menyambut kepulangan Thranduil dan membuka pintu untuknya.
"Thanks Rissien.." balas Thranduil memasuki ruang kerja, diikuti Rissien dibelakangnya "Bagaimana kerajaan sewaktu aku pergi?" Thranduil menyerahkan jubahnya pada Rissien.
"Semua aman terkendali, My Lord.."
Rissien membantu Thranduil untuk membuka armornya "Oh, dan juga Pangeran Legolas beserta Lady Ann sudah pulang kesini.."
Thranduil menoleh "Syukurlah.. apa Ann sudah sembuh?"
Armor dan segala baju besi sudah tertanggal dari tubuh Thranduil. Tinggal pakaian dan celana panjang yang ia kenakan.
"Maaf, tapi Lady belum sembuh" Rissien memakaikan tunik, ditambah jubah hangat warna merah pada Thranduil "Bahkan dia belum bangun dari pertama kali sampai kesini.."
Thranduil terkejut "Are you sure?"
"Yes.. My Lord.." Rissien mundur dan membungkuk, karena Thranduil sudah selesai berganti pakaian.
"Lalu mana Legolas?"
"Pangeran... selalu ada di dalam kamar" kata Rissien menghela napas dengan ekspresi pasrah "Kamar Lady maksudku, dia tidak mau pergi dari sana sebelum Lady bangun, katanya.."
"Oh My Eru! sifat keras kepala itu memang benar dari ibunya.." Thranduil memijit pangkal hidung "Thank you Rissien.. aku akan pergi" katanya berjalan keluar.
"Eh? To where?" tanya Rissien mengekor Rajanya.
"Tentu saja ke kamar mereka"
Di sebuah kamar, terbaring satu anak manusia, dari kerajaan yang hanya ditinggali elves. Bernafas lemah seperti kucing, dengan wajah merah dan tubuh yang bersuhu diatas sewajarnya.
Tepat di sebelah gadis itu, duduk seorang ellon yang setia menggenggam tangannya, sesekali mengecek suhu tubuh yang belum menurun. Raut wajah cemas, jelas terpancar dari Legolas.
Sejak pertama kali pulang, setelah Ann pingsan di gerbang Erebor, Legolas belum tertidur sedikit pun. Meski merasa lelah, Legolas sama sekali tidak berniat tidur sebelum Ann terbangun dan keadaannya membaik.
Hal ini masih bisa diterima, alasan Legolas begitu keras kepala, karena selama ia hidup lebih dari 2800 tahun, tak pernah sekalipun ia melihat manusia yang sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gi Melin (I Love You) The Hobbit Fanfiction [END]
FanficWARNING! (Mengandung spoiler berat) Our kin was cursed father! by eternal love! Seorang gadis remaja yang sangat mengagumi karya J.R.R Tolkien, berkelana di Middle-Earth dan berusaha merubah takdir yang seharusnya tertulis di buku ataupun di film. *...