"Welcome, Thorin and company.., to The Woodlan Realm.."
Para dwarfs berhenti di dekat gerbang. Ann tersenyum ke arah mereka, jarinya menunjuk rombongan itu satu persatu, dia mengabsen.
"Oke.. Thorin, Dwalin, Ori, Kili, Balin, Oin, Bifur, Gloin, Bombur, Dori, Fili, Nori, and.. Bofur! yep, mereka semua sudah disini! bawa mereka masuk.."
"Alright then, close the gate!" perintah Legolas.
Rombongan sudah berjalan di depan bersama Legolas, gerbang masih belum sepenuhnya tertutup. Ann masih berdiri di samping gerbang masih tersenyum, dia menunggu Bilbo untuk masuk ke gerbang itu hingga sepenuhnya tertutup.
Ann berjalan cepat mengikuti kemana rombongan ini dibawa. Gadis ini cengar-cengir, Legolas menoleh ke arahnya dan terkekeh.
"Sekarang aku percaya sepenuhnya, kau tahu tentang masa depan.."
"Oh? berarti sebelumnya kamu ga percaya?"
Tauriel dan elves lainnya tertawa kecil, kepercayaan Thranduil pada gadis ini akhirnya terbukti. Perhitungan Ann sangat tepat, dwarfs ini datang pada tanggal 16 November. Dalam benak rombongan ini bertanya-tanya, elves di Mirkwood yang terkenal mengerikan tanpa ampun, mengijinkan seorang manusia bersama mereka.
Dengan langkah cepat Ann berjalam mendahului Legolas, dia menuju ke salah satu dwarf yang ada di ujung paling belakang, yaitu Bofur.
Ann menunduk dan berbisik di telinga Bofur "Sstt.. tenang, Bilbo ada di belakang.."
Terkejutlah dia, Bofur menatap Ann yang tersenyum jahil. Sadar dia diperhatikan Legolas, gadis ini mengganti topik dan bersuara lebih keras agar tak dicurigai.
"Heyya Bofur! gimana rasanya dibakar sama trolls? haha.."
Bofur membulatkan mata, bibirnya mengaga. Tak percaya apa yang diucapkan anak manusia ini. Ann terkekeh, tanpa perlu mendengar jawaban dia berjalan lebih cepat mendahului rombongan ini. Otomatis dia dilihat oleh seluruh dwarfs yang sedang digiring, mereka semua terpana.
Gadis itu cantik dengan anting-anting elven di telinga serta kalung botol keramik di lehernya. Ann juga menatap satu persatu dwarfs di sana, dengan menebar senyuman. Sekarang, gadis ini ada di baris paling depan.
"How?? how did she- who the hell is her!?" tanya Bofur masih menganga. Ellon yang di sampingnya tertawa kecil, lalu menunduk ke arah Bofur.
"She is.. our Lady.."
Tak menunggu waktu lama, rombongan ini sudah sampai di Halls of Thranduil. Duduklah disana pemilik tahta dengan arogan, memandang rendah para dwarfs yang ada di bawahnya. Tapi saat dia melohat Ann, senyum manisnya senantiasa berkermbang.
"I know.. i can trust you.. my dear Ann.."
"Yah.. susah juga sih ngitung tanggal nya, tapi akhirnya prediksiku bener.. thank God.."
Masih dalam keadaan bingung, Thorin meneliti anak manusia yang ada di depannya. Seraya turun dari singgasananya, Thranduil angkat bicara.
"Tell me.. apa yang membawa kalian kesini?"
Para dwarfs saling berbisik, disinilah seharusnya negosiasi dimulai. Balin mendekatkan diri pada Thorin.
"Thorin.. kita harus memikirkan ini, setelah negosiasi aku yakin dia akan mengeluarkan kita.."
"No, this elves.. i cannot trust him!"
Balin menghela napas, dia memejamkan mata dan mundur kebelakang. Sangat susah untuk berbicara pada Thorin saat ini. Dendamnya membutakan telinga dan mata. Ann masih berdiri menatap Thorin dengan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gi Melin (I Love You) The Hobbit Fanfiction [END]
FanfictionWARNING! (Mengandung spoiler berat) Our kin was cursed father! by eternal love! Seorang gadis remaja yang sangat mengagumi karya J.R.R Tolkien, berkelana di Middle-Earth dan berusaha merubah takdir yang seharusnya tertulis di buku ataupun di film. *...