Thorin and company terombang-ambing mengikuti arus sungai yang kian deras. Berita tentang kaburnya tahanan sudah menyebar ke seluruh kerajaan. Tauriel dan Legolas yang memimpin penangkapan kembali para dwarfs yang kabur.
Dari pintu air rombongan dwarfs meluncur, hampir saja mereka mencapai gerbang air. Tapi, Legolas memperintahkan Feren untuk menutupnya, segera Feren meniup terompet. Dengan sinyal tersebut, penjaga pintu air langsung menarik tuas hingga pintu air tertutup.
Dwarfs terjebak disana, penjaga yang sudah mendapat kembali tahanannya bersiap untuk meringkus.
Tiba-tiba panah lusuh melesat dan menancap di dada mereka. Pasukan orcs dari yang dipimpin Bolg menyerang seluruh elves penjaga pintu air beserta dwarfs disana. Ann sudah memperingatkan Thranduil akan serangan ini, penjaga di pintu air lumayan banyak. Tapi masih tetap kalah, mereka dipukul mundur oleh orcs yang jumlahnya lebih banyak.
Memanfaatkan kesempatan, Kili mencoba menarik tuas pintu air agar terbuka. Sembari bertarung melawan orcs, Kili berjalan menuju tuas, namun sayang, Kili lupa peringatan Ann tentang panah yang akan ditembakkan ke kakinya. Dari arah kanan, Bolg membidik kaki Kili, kemudian melesatkan panahnya tepat sasaran.
"KILI!!!" teriak Fili.
Kili terjatuh kesakitan, hampir saja dia terbunuh oleh orc yang ada di depannya. Seketika panah Tauriel membunuh mahkluk biadab itu. Bukan hanya Tauriel, elves lainnya juga ikut untuk bertarung melawan orcs, tak tertinggal Legolas.
Karena ada celah, Kili langsung menarik tuas tersebut, hingga terbukalah pintu air. Para dwarfs terhanyut dan jatuh dari atas. Fili sangat setia dengan adiknya, dia menahan gentong agar Kili bisa keluar dari sana. Panah masih tertancap di kakinya, Kili melompat masuk ke dalam gentong, *klak panah tersebut patah karena panjangnya melebihi diameter gentong. uhh sakit
Akhirnya para dwarfs bisa kembali mengikuti arus sungai, walaupun masih dikerjar kumpulan elves dan juga orcs.
...................
............Tubuh Ann gemetar, dia meringis dan memejamkan mata, menunggu rasa sakit yang akan datang.
Bukan tamparan keras yang didapat, tapi belaian lembut dari Thranduil yang dirasakannya. Mengerjapkan mata, Ann mendongakkan kepala, menatap sosok di depannya.
"Jangan berpikir aku akan menamparmu.. i have done knowing your scar in your chest and thigh.. no more, no more.." bisik Thranduil seraya mendekap gadis kecilnya.
Ann menangis dan membalas pelukan Thranduil. Tapi seketika dia mendorong Thranduil, nafas gadis ini tersengal, dia panik.
"But! Thrand! many of orcs is down there! the elves! the dwarfs! the elves.. they.. they! they gonna die! Bolg!... is the leader! we must... protect this kingdom! and we mus-"
"Sshhhh calm down... calm down.. it's okay.. it's okay my dear.. trust me they will be fine.." bisik Thranduil sambil membelai lembut kepala Ann.
Gadis ini mengatur napas untuk menenangkan diri. Senyum hangat bertengger di bibir Thranduil.
"Berkat informasi darimu, aku bisa meminimalisir korban. Tenanglah, aku sudah mengerahkan pasukan untuk ini.."
"Okay.. i.. i'm so sorry.. aku memang bebasin dwarfsnya.. tapi aku harus.."
Thranduil masih tersenyum "Aku tak sebodoh itu, dulu kau bilang Thorin akan datang ke Mirkwood kemudian dia mati di Erebor. Artinya, dia pasti bebas dari dungeon, dengan atau tanpa bantuanmu.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gi Melin (I Love You) The Hobbit Fanfiction [END]
FanficWARNING! (Mengandung spoiler berat) Our kin was cursed father! by eternal love! Seorang gadis remaja yang sangat mengagumi karya J.R.R Tolkien, berkelana di Middle-Earth dan berusaha merubah takdir yang seharusnya tertulis di buku ataupun di film. *...