Pertarungan berdarah yang menguras habis semua, sudah sampai pada akhirnya. Buku harus sudah ditutup dan digantikan dengan lembaran baru. Lembaran yang penuh sendu maupun haru.
"Ann..? kenapa kau sampai berbuat seperti itu?" Legolas menggendong Ann di belakang. Membiarkannya bersandar, menghilangkan rasa penat dan takut.
"..Maksudnya?"
"Kata Eryn, kau menantang pasukan Gundabad sendirian.., kau tahu, nyawamu bisa melayang!"
Sejenak Ann tidak menjawab, matanya sayu, dan membenamkan wajah pada punggung ellon di depannya. Sangat nyaman dan tenang, akhirnya Ann bisa mendekap Legolas lagi, serta mencium aromanya.
"Hmm.. aku udah ga peduli sih.. bodo amat.."
"Ann.. please, kau sangat berharga bagiku.. lebih dari apapun.., mungkin aku akan mengakhiri hidupku jika kau mati"
"What!? goblok! jangan mati!" Ann memukul Legolas pelan "Kalo kamu mati, aku kutuk kamu sekalian sama makamnya! aku gabakal maafin kamu!"
Legolas tersenyum kecil, sangat melegakan, masih bisa melihat Ann yang bertingkah ceria seperti biasanya.
"Maka dari itu.. teruslah selalu bersamaku.. apapun yang terjadi.. jangan tinggalkan aku.." semburat merah tertera di pipi Legolas.
Ann menaikan kedua alisnya, ia pun tertawa kecil "I love you Legg.."
"Ehh!? kau bilang apa??"
Legolas terkejut bukan main dan jantungnya berdegup kencang, wajahnya merah semerah tomat.
"I love you.. as my family.." lanjut Ann.
Seketika wajah merah Legolas hilang, tergantikan dengan ekspresi datar. Legolas menghela napas panjang, lalu tersenyum ala kadarnya.
"Oh.. i.. love you too.., i love you Ann.."
"Bagaimana denganku?" kata Thranduil tiba-tiba.
Jangan dikira perjalanan ke camp hanya milik dua love bird ini. Sedari tadi Thranduil ada di depan mereka, mendengarkan tiap percakapan dan pura-pura tak peduli. Tetap saja, lama-lama Thranduil risih dan ingin menghentikan percakapan mereka.
"I love you too.. Thranduil.. i love you soooo much!" kata Ann melebarkan tangan, lalu kembali mendekap leher Legolas.
"Yes.. i love you too.." Thranduil tersenyum "Bagaimana tubuhmu? tubuhmu penuh sekali dengan luka, bahkan kau kehilangan banyak darah. Hebat sekali, kau masih bisa sadar dan ceria seperti ini, tapi aku lega.."
Ya, Ann sudah tidak punya tenaga untuk berjalan. Bahkan berdiri pun, dia sudah tidak sanggup. Sejujurnya, Ann ingin sekali pingsan, tapi entah mengapa, matanya menolak untuk terpejam. Sekujur tubuhnya serasa sakit dan ditusuk.
"Emm.. masih sakit, banget malah.. tapi gapapa.., mungkin ini konsekuensinya.."
"Lain kali.. jangan bertindak gegabah, aku tidak mau hal ini terulang lagi.. okay?"
"...Yes sir.."
Legolas tidak berniat menjawab kalimat Ann, menurutnya dia sudah cukup tahu kalau Ann kesakitan, tak perlu dibahas lagi.
"Apa kita akan pergi ke Dale, father?" tanyanya
"Yes.. aku akan menemui Bard, dan memintanya mengembalikan Arkenstone. Lalu aku ingin kau mengembalikan Orcrist milik Thorin di peti matinya"
"Sudah ku kembalikan.."
"Oh ya? tapi kenapa masih ada padaku sekarang?"
Legolas terkejut, memang benar dia sudah mengembalikan Orcrist pada Thorin atas keinginan Ann. Tapi pedang itu sekarang ada di balik jubah ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gi Melin (I Love You) The Hobbit Fanfiction [END]
Fiksi PenggemarWARNING! (Mengandung spoiler berat) Our kin was cursed father! by eternal love! Seorang gadis remaja yang sangat mengagumi karya J.R.R Tolkien, berkelana di Middle-Earth dan berusaha merubah takdir yang seharusnya tertulis di buku ataupun di film. *...