7th February, Third Age 2931
Hutan di pagi hari terasa sangat menyegarkan, angin semilir dengan kicauan burung menambah suasana nyaman. Pohon rindang yang hidup memberi atap pada mahkluk di bawahnya.
Harusnya suasana hutan itu tenang dan damai, tapi kini dirusak oleh anak manusia yang mengumpat tiada henti. Ann berlari mengenakan baju hijau yang dihadiahkan Thranduil untuknya. Thrand kek sugar daddy
"Huft!! huhaaahhh.. haaahh!! berapa jauh hhaaah!! lagiii?!?"
"Keep going Ann! just keep going! kami di belakangmu!" teriak Legolas.
"Haha! running is fun right? kita akan berhenti sampai di hilir! jangan berhenti oke?" tambah Tauriel.
"Haaahhh!?! HILIR!? ITU JAOOOHH BAMBAANK!!"
Kemarin tanggal 4 Februari, Thanduil meminta anaknya dan Tauriel untuk mengajari Ann dasar-dasar bertarung. Tentu saja Ann diberi senjata sendiri khusus untuknya. Tak tanggung-tanggung, senjata itu bisa dibilang harta berharga kaum eldar.
Ada busur umurnya ribuan tahun, panah khusus dari perak, daggers tua bekas perang, belati legendaris, dan pedang langka tempaan pada masa First Age. Namun, pemberian itu semua sia-sia. Ann tak dapat menggunakannya.
.....................
.............6th February, Third Age 2931
"Just grip like this, come on i trust it! you can do this!" kedua tangan Legolas memegangi lengan gadis di depannya. Di tangan Ann, ada dagger yang cantik penuh ukiran.
Setelah menguatkan genggaman pada daggers Ann, Legolas melepaskan tangannya. Ann mencoba memegang daggers itu selama yang dia bisa. Namun, senjata itu jatuh lagi ditanah, jari-jari Ann gemetar.
"Aahh!! aku gatau! kenapa aku gabisa!? kita udah latihan 4 hari! tapi tangan ku masih aja gemeteran!"
"Hemm.., she cannot grip even a dagger. Kurasa tangannya masih terlalu lemah, atau.. Ann kau takut?" tanya Tauriel yang bersandar di pohon tumbang.
Ann terduduk di tanah, raut wajahnya muram, tangan kanannya menopang dagu "Sumpah deh! aku ga takut! beneran! tapi waktu pegang dagger, tanganku rasanya lemes, terus gemeteran.. aku gatau kenapa!"
Ikut duduk di depan gadis ini, Legolas meminjam kedua tangan Ann dan melihatnya dengan teliti.
"Bukan cuma daggers, panah, pedang, belati, bahkan hanya busur pun tangan mu tak kuat menggenggam. Padahal kau bisa mengangkat tiga box wine yang beratnya sepuluh kali daggers"
Kalimat Legolas menambah curam wajah Ann, tersadar akan raut muka itu, Legolas terkekeh. Dia membelai lembut kepala gadis di depannya.
"But it's okay, kau juga tak perlu bertarung.. lagipula kau dari dunia lain, yang mungkin tak perlu susah payah mengangkat senjata.."
"Yep, Ann tak apa, kau tak perlu senjata. Hmm.. bagaimana kalau diganti dengan.. lari mungkin? kau bisa kabur dari musuh tanpa bertarung!" kata Tauriel.
Wajah Legolas langsubg berbinar "Tauriel! that's a good idea! Ann kami akan mengajarimu lari secepat angin!"
Ann tampak pucat biru, dia tersenyum pahit. Seorang nolep macam dia akan diajak berlari, mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gi Melin (I Love You) The Hobbit Fanfiction [END]
Hayran KurguWARNING! (Mengandung spoiler berat) Our kin was cursed father! by eternal love! Seorang gadis remaja yang sangat mengagumi karya J.R.R Tolkien, berkelana di Middle-Earth dan berusaha merubah takdir yang seharusnya tertulis di buku ataupun di film. *...