Pagi yang dingin dan tenang, begitulah seharusnya. Semua itu tergantikan dengan teriakan, panas, dingin, api, panik, dan mati.
Dari atas menara Bard bersusah payah untuk menumbangkan biang kebakaran Laketown. Sisik Smaug sangatlah kuat bagaikan baja, panah kecil yang digunakan Bard sama sekali tak berguna.
Bain berlari bersama Ann membawa black arrow menuju menara.
"Bain, naik kesana.. awas! ati-ati ya.."
"Kau tak ikut Lady?"
"Menaranya ga kuat buat tiga orang! cepetan! naik!"
Bain mengangguk dan segera memasang langkah seribu. Mata gadis ini mengedarkan pandangan dan akhirnya dia berlari menuju suatu atap rumah yang ada tepat di samping menara.
Panah kecil terakhir sudah ditembakkan Bard, tak ada harapan baginya. Smaug masih terbang kesana-kemari membakar habis semuanya. Tapi tiba-tiba Bain muncul dan memberinya black arrow.
"Bain.. you go back! you get out of here.. Now!" Bard menangkup pipi putranya.
Belum sempat Bain turun, Smaug dengan kecepatan tinggi menyambar puncak menara hingga hancur. Membuat Bain hilang keseimbangan dan terjatuh dari menara.
"NOOOO!!!!" teriak Bard, beruntung Bain masih bisa berpegangan pada kayu "AAAHHHH!!!"
Dengan sigap Bard menarik putranya keatas dan mengambil black arrow darinya. Sayang sekali, busur yang sebelumnya digunakan Bard sudah patah, hanya ada satu cara.
Smaug menyadari jika dirinya akan dibunuh, dengan cepat dia berjalan menuju arah Bard dan siap menyemburkan api untuk membakarnya.
Ann membelalak, bukan ini yang ada di film, mereka akan mati, pasti mati. Jarak Smaug dengan Bard tinggal tiga ratus meter, dan semakin mendekat. Dengan cepat Ann memanjat atap rumah, dia membusungkan dada dan berteriak.
"WOEEEE!!! SMAUUUUGGGG!!!"
Smaug segera berhenti menoleh ke arah suara. Ann berada di sisi kanan Smaug, maka dari itu terlihatlah sisik yang sudah copot di bagian sayap kirinya. Bard menyadari hal itu, Ann mempertaruhkan nyawanya untuk memberi Bard kesempatan.
Segera Bard menancapkan kayu pada tiang dan mempersiapkan tali lalu meminta putranya berdiri untuk menjadi busur.
"SIAPA KAU?.... TUNGGU.. AKU TAHU DIRIMU.."
"KAMU GATAU APA-APA!!"
"AKU TAHU! I AM A KING UNDER THE MOUNTAIN! KAU! MEMPUNYAINYA.. THE DARKNESS.. YOU ARE HIM!"
Ann terdiam jantungnya berdebar tak karuan. Di hadapannya bukan naga mainan, naga ini bisa membakarnya kapan saja. Tapi gadis ini menolak untuk takut, sebisa mungkin dia tak bergetar walaupun sulit.
"AKU BUKAN DIA! AKU MANUSIA! DAN KAMU! SMAUG! GAPUNYA HAK DISINI! PERGI KAMU! PERGIII!"
Dari mata sang naga, tubuh Ann memancarkan aura yang bercampur, ada bayangan sekaligus cahaya disana. Ann maju satu langkah, Smaug gentar kemudian mundur satu langkah. Ann maju dua langkah, Smaug pun mundur juga.
Tapi akhirnya Smaug sadar, ada cahaya putih yang hampir membutakan matanya. Naga ini kemudian menggeleng dan tersenyum.
"I'M NOT AFRAID OF YOU.. YOU.. WOULD DISOBEY HIM.. I KNEW.. YOU NO MORE PART.. OF HIM.."
Bard masih membidik lubang di sayap kiri Smaug, sulit sekali karena naga ini terlalu banyak pergerakan.
"IF I BURN YOU.. HE WILL.. PRAISE ME.. LOVE ME.. MUAHAHHAHA HOW THE BEST WAY I COULD BURN YOU?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gi Melin (I Love You) The Hobbit Fanfiction [END]
FanficWARNING! (Mengandung spoiler berat) Our kin was cursed father! by eternal love! Seorang gadis remaja yang sangat mengagumi karya J.R.R Tolkien, berkelana di Middle-Earth dan berusaha merubah takdir yang seharusnya tertulis di buku ataupun di film. *...