(warning trigger and anxiety)
Sore hari yang penuh dengan suara merdu, lagu perkabungan. Jantung berpacu semakin cepat, tubuh bergetar hebat, darah menetes satu per satu. Sakit.
"Haa.. haa.. ishh.. akh!.."
Sayatan yang sudah tak beraturan, di tangan kanan ataupun kiri, sama saja. Lantai di bawah hampir penuh dengan pola tetesan merah pekat.
Klek
Suara knop pintu terbuka, membuat Ann menghentikan aksinya. Langsung melihat bingung dan pikirannya buyar, pada sosok yang sudah berhasil membuka pintunya yang terkunci.
"Ann..? What are you doing?.."
Tak bisa berkata apa-apa, Ann kepergok melukai diri sendiri, dengan sebuah pisau kecil. Kedua tangannya gemetar, dia ketakutan.
"A-aku.. udah kunci pintu.. ke-kenapa? kamu bisa buka?" kata Ann dengan suara bergetar.
"Jangan lupakan sepuluh tahun lalu aku pemilik kamar ini, pasti aku punya kuncinya" jawabnya, ellon ini mendekati Ann, berlutut di depannya "I ask you.. what are you doing?"
"I.. I-i just.."
"Give me that knive!"
"......"
"Just give me that knive!"
Pisau yang semula dipegang Ann, perlahan diberikan. Pisau tersebut langsung dimasukkan secepatnya dalam saku. Segera ellon tersebut berdiri mengambil wadah berisi air beserta kain. Lalu kembali berlutut di depan Ann.
"Ulurkan tanganmu.."
"Legg.., aku.."
"Ulurkan saja tanganmu" perlahan, sangat lembut, Legolas mengusap tangan berdarah itu dengan kain basah.
Ann meringis perih, mulutnya mendesis.
"Ada apa?" kata Legolas sedih "Aku kira kau sudah tidak akan melakukan ini lagi, tapi tetap saja.."
Tidak ada jawaban, Ann masih terdiam.
"Are you feel depressed?.. you can tell me about everything" katanya lagi "Ada apa?"
Bibir Ann bergetar "Aku.. aku yang buat mereka semua mati!" kali ini giliran tetes air mata yang mengalir.
"Itu bukan salahmu.."
"ITU SALAHKU! SEMUA SALAHKU LEGG!" jawab Ann tiba-tiba dengan nada tinggi "KALO AJA AKU GA KIRIM MEREKA PERANG! MEREKA MASIH HIDUP!"
"......"
"AKU GA GUNA! AKU SAMA SEKALI GABISA SELAMETIN MEREKA! AAHH!! aku.. PEMBUNUH! PEMBUNUH" emosi Ann meluap-luap seperti air mendidih. Legolas hanya diam mendengarkan sambil membersihkan luka sayatan.
"KENAPA AKU DIBOLEHIN HIDUP!? THORIN, FILI, KILI, ELVES! MEREKA SEMUA MATI!!" nafas Ann makin terengah "AKU KEJAM! AKU PEMBUNUH! AKU GA GUNA! Aku.. aku.."
Merasa diabaikan, Ann sedikit geram.
"Legg! jawab! kok kamu diem aja!?"
Tersenyum lembut, Legolas mendongak "Aku tahu.. kau punya masa sulit, jadi aku hanya ingin kau untuk mengeluarkan emosimu.."
"....Ha?"
Ann keheranan dengan jawaban Legolas. Wadah air yang semula bening, menjadi merah seperti sirup cocopandan.
Sambil mengusap pelan luka itu, Legolas kembali berkata, hal yang mungkin sangat ingin didengarkan oleh Ann selama hidupnya.
"Kau depresi, ya.. aku tahu itu. Tapi ingatlah.. your skin is not a paper. Kau tidak boleh memotongnya sesuai keinginanmu" katanya "Memang ini tubuhmu, tapi tubuhmu sendiri tidak ingin dilukai seperti ini.. jangan kau lakukan itu lagi okay?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gi Melin (I Love You) The Hobbit Fanfiction [END]
FanfictionWARNING! (Mengandung spoiler berat) Our kin was cursed father! by eternal love! Seorang gadis remaja yang sangat mengagumi karya J.R.R Tolkien, berkelana di Middle-Earth dan berusaha merubah takdir yang seharusnya tertulis di buku ataupun di film. *...