Dinner Invitation

1.1K 98 95
                                    

Ini beneran ga ada ya? yang penasaran sama nama aslinya Ann? hemm..
Yaudah deh sesuai janji, saya akan memberikan chapter spesial sebelum perang dimulai. Selamat membaca (。’▽’。)♡

🌺🌺🌺

4 July Third Age 2934

Pagi hari yang cerah, matahari bersinar terang di kota yang padat. Penuh lalu lalang manusia mengisi jalanan berkayu yang berada di atas danau. Kota ini mengambang, atau lebih tepatnya berbentuk panggung, di atas danau besar. Ya, ini adalah Laketown.

Atau bisa disebut juga dengan Esgaroth. Sebuah kota kecil yang dilanda kemiskinan setelah Smaug menyerang Erebor.

Dalam suatu kota, pasti ada si miskin dan si kaya. Pastinya yang kaya adalah Walikota Laketown. Bagaimana tidak? setiap anggur yang dikirim oleh Walikota ke Woodland Realm, pasti selalu mendapat imbalan emas yang banyak. Dan lagi, emas itu disimpan untuknya sendiri.

"Sire, aku dengar kalau Woodland Realm telah menobatkan seorang manusia menjadi Lady"

"Hah? kau dengar dari mana?"

"Dari elves yang mengangkut bahan makanan tadi pagi, kata mereka Lady ini sudah diberi gelar sejak tiga tahun lalu"

"Huh! paling dia hanya wanita tua yang tau soal politik!"

Alfrid menyeringai "Bukan Sire.. aku dengar dia adalah gadis muda"

"Gadis..? muda..?" Walikota berbalik, ikut menyrringai pada Alfrid "Ceritakan lebih jelas.."

"Ya.. gadis muda, mereka tidak mengatakan padaku tentang asal-usulnya, tapi yang mereka katakan gadis ini sangat cantik, dan berbeda dari kita"

Senyum seringai menjijikan makin ditampakkan oleh Walikota. Atas dasar motif apa Alfrid menceritakan ini, saya juga tidak tahu.

"Cantik huh? seberapa cantik dia?"

"Rambutnya panjang dan hitam sehitam malam, bibir merah mudanya kecil dan tipis, kulitnya bersih seperti susu, matanya lebar dan gelap seperti langit berbintang, dan dia lumayan pendek"

Rasa penasaran Walikota semakin meningkat, dengan mengusap dagunya, Walikota menatap Alfrid seperti menemukan mangsa baru.

"Alfrid... siapa namanya?"

-----•••°•••-----

5 July Third Age 2934

Semerbak bau tanah di dalam gua indah, memenuhi indra penciuman seorang elves yang tengah sibuk dengan kertas dan anggurnya.

Jemarinya yang lentik memainkan pena, menuliskan kata demi kata. Sesekali dia menyesap anggur untuk sekedar menuntaskan dahaga.

"My Lord Thranduil.." suara elves dari seberang pintu menyapa telinganya.

"Feren kah?.. masuk"

Pengawal setia Raja Thranduil, masuk dengan terburu-buru. Nampak di wajahnya keringat dingin, serta penuh kecemasan. Sesaat memasuki ruangan, Feren membungkuk lalu menyampaikan pesannya.

"My Lord..., ini sangat penting, saya mohon Anda segera pergi ke ruang singgasana"

Thranduil sedikit terkejut, hal apa yang mengganggu pikiran pengawal setianya sampai dia kelabakan seperti ini. Tapi Raja satu ini tetap tenang, ia menghela napas panjang, lalu berdiri.

Gi Melin (I Love You) The Hobbit Fanfiction [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang