Bagian 4

20.5K 2K 16
                                    

Pagi hari matahari sudah terasa terik, aku sudah membersihkan diri dengan ramuan herbal. Dan sudah memakai baju yang pantas untuk menyambut kedatangan Putra Mahkota. Entah terjadi apa, Putra Mahkota berhalangan datang ke kediaman Kerajaan Nanyi. Aku lalu melanjutkan lagi pekerjaanku untuk menanam herbal di paviliunku.

Pelayan datang membawa makanan yang sudah diantar dari dapur. Aku mengecek makanan itu dengan jarum perak dan seperti biasa aku memerintahkan Bibi Yin untuk membuang makanan itu. Tanpa mereka sadari aku memerintahkan Bibi Yin untuk membuat dapur kecil dibelakang Paviliun untuk memasak makanan yang akan kami makan sehari-hari. Aku menanam berbagai macam sayuran juga untuk kami makan.

"Putri Wu Yuanshun datang berkunjung" teriak pengawal dari luar.

Kami pun bergegas membersihkan meja tempat kami makan, dan menyambut kedatangan sang Putri Selir.

"Silahkan masuk" kataku dari dalam.

Bibi Yin segera membuka pintu paviliun untuk membiarkan Putri Selir masuk.

"Huh Zetian, bagaimana kabarmu saudariku?" tanya nya sinis.

"Terima kasih atas perhatiannya Yuanshun" sahutku lembut.

"Putra Mahkota berhalangan untuk hadir hari ini karena ada urusan keluar Kerajaan, dia pergi berperang. Putra Mahkota yang sebentar lagi akan menjadi milikku ha ha ha" ujar Wu Yuanshun sinis.

"Mungkin Putra Mahkota sedang mengalami musibah di peperangan jadi beliau berhalangan hadir" jawabku.

"Nikmati saja sisa hidupmu selagi bisa Zetian" sahutnya.

"Ayo kita kembali" lanjutnya lalu pergi meninggalkan paviliunku.

Aku menggertakkan gigi menahan amarah yang sangat besar. Ternyata beginilah nasib Wu Zetian semasa hidupnya, aku merasa kasihan terhadapnya.

"Tunggu sebentar Wu Zetian, aku akan membalaskan dendammu kepada mereka" kataku pada diri sendiri.

Aku kembali berkutat mengerjakan pekerjaan bercocok tanam tanaman herbal, tanpa kusadari dari kejauhan ada seorang mengawasi paviliunku.

Lelaki itu melompati beberapa atap lalu menuju kedalam hutan. Menemui seseorang yang duduk bersila.

"Lapor, Yang Mulia" kata lelaki itu.

Lelaki yang bersila membuka matanya. Lalu menganggukkan kepalanya.

"Bagaimana dengan pengawasanmu Lian?" tanya lelaki itu.

"Hamba melihat Putri Tian sedang bercocok tanam Yang Mulia, dan tadi Putri Wu Yuanshun datang menjenguk sepertinya hubungan mereka tidak baik karena hamba melihat setelah kepergian Putri Wu Yuanshun. Putri Tian seperti menahan amarah, Yang Mulia" terang lelaki yang ternyata adalah Lian.

"Hmm, malang sekali keadaan Putri Tian. Putri yang sangat pandai dalam pengobatan dan bertutur kata seperti itu harus mengalami keadaan yang seburuk itu" kata lelaki yang dipanggil Yang Mulia dan ternyata adalah Putra Mahkota Kerajaan Lin Hua Ying Li Yunxiao.

"Pengawal Lian, kabarkan ke Kerajaan Nanyi. Aku akan datang berkunjung besok untuk bertamu kesana" perintah Putra Mahkota.

"Laksanakan, Yang Mulia" jawab Pengawal Lian lalu pergi meninggalkan Putra Mahkota.

"Hmm, bagaimana ekspresimu kala kita akan bertemu besok Putri Tian. Aku tidak sabar menunggu sampai besok" ujar Putra Mahkota sambil tersenyum.

Reinkarnasi DokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang