Bagian 9

13.1K 1.2K 4
                                    

Keadaan kota Nanyi sangat gempar karena berita seorang tabib wanita yang mempunyai penyakit menular. Rakyat sangat mempercayai berita itu, dan berita itu terdengar sampai ke telinga Putra Mahkota.

Putra Mahkota marah dengan adanya berita bohong itu, dia memerintahkan untuk menyelidiki darimana berita itu menyebar. Putra Mahkota segera pergi menyamar untuk mengawasi keadaan Putri Zetian dari jauh.

Putra Mahkota terkejut melihat Putri Zetian dengan santai menjalani hari-harinya, dia merasa lega karena telah merasa khawatir dengan berlebihan.

Dari kejauhan tampak seorang pelayan berjalan dengan cepat menuju ke arah Putri Zetian bercocok tanam. Semua tanpa terkecuali terlihat oleh Putra Mahkota.

"Putri, Pelayan Qin menghadap" kata pelayan itu.

"Bagaimana hasil penyelidikanmu?" tanya Zetian.

"Berita itu menyebar dari dalam istana, Putri" jawab Pelayan.

"Sudah kuduga pasti saudara perempuanku, biarkan saja kita tidak perlu bergerak. Pasti akan hilang dengan sendirinya berita itu" sahut Zetian.

"Baik Putri, Hamba laksanakan" jawab Pelayan Qin.

"Sekarang bantu aku dan yang lain berkebun" perintah Zetian.

"Baik Putri" sahut Pelayan Qin lalu pergi berjalan membantu Zetian dan para pelayan yang lain.

Dari kejauhan tampak Putra Mahkota menyunggingkan senyum, dia merasa bangga dengan keputusan bijak yang diambil oleh Putri Zetian. Dengan memilih berdiam diri akan membuat berita itu hilang sendirinya, akan tetapi Putra Mahkota juga sudah menduga bahwa itu semua adalah perbuatan dari orang yang tidak suka terhadap hubungannya dan Putri Zetian.

Dilain tempat nampak Putri Wu Yuanshun sangat marah karena berita yang sudah tersebar seakan tidak mendapat tanggapan dari Putri Wu Zetian. Dia sangat marah akan hal itu.

"Pelayan, bagaimana pekerjaanmu? Kenapa Putri Zetian nampak tenang saja?" gertak Putri Yuanshun.

"Ampun Putri, Hamba sudah mencari tahu di kota nampak begitu ramai orang memusuhi Putri Zetian. Dan kemarin Hamba sudah mengintip di Paviliun Putri Zetian, dia asyik dengan tanaman herbalnya" jawab Pelayannya.

"Kurang ajar berani nya dia meremehkanku. Pelayan, hancurkan tanaman herbal yang ada dikebun Putri Zetian. Jangan sisakan satupun" perintah Putri Yuanshun.

"Baik, Putri. Hamba laksanakan" jawab Pelayan itu.

Tanpa mereka ketahui bahwa pembicaraan mereka telah di dengar oleh Pasukan Khusus yang dilatih Jendral Yan untuk menjaga Putri Zetian. Dan mereka ditugaskan Putri Zetian untuk memata-matai keadaan di sekitar Paviliun Putri Wu Yuanshun. Mereka lalu melesat pergi untuk melaporkan kejadian itu ke Putri Zetian.

"Lapor, Putri" kata Prajurit Mo.

"Ada berita apa, Mo?" jawab Putri Zetian.

"Hamba mendengar Putri Yuanshun memerintahkan kepada pelayannya untuk menghancurkan semua tanaman herbal Putri Zetian yang ada di halaman" ujar Prajurit Mo.

Dahi Putri Zetian berkerut, dia tidak menyangka akan menjadi seperti itu.

"Perintahkan para pengawal yang setia di depan untuk membantuku menyembunyikan tanaman herbal yang sangat berharga di ruang rahasia." perintah Putri Zetian.

"Hamba Laksanakan, Putri" jawab Prajurit Mo kemudian dia pergi secepatnya.

Terlihat beberapa saat kemudian para pengawal dan pelayan kepercayaan Putri Zetian memindahkan beberapa herbal yang sangat berharga di dalam ruang rahasia.

Setelah larut malam mereka telah selesai dan akan pergi beristirahat. Namun Putri Zetian mencegah mereka untuk pergi, karena mereka akan melakukan penjebakan.

Putri Zetian meskipun cantik dan terlihat sangat bodoh tetapi sebenarnya cukup cerdik dan sangatlah pintar memasang strategi.

Para Pengawal dan Pelayan yang mengikutinya merasa sangat beruntung, mereka bersumpah untuk selalu menjaga dan melayani Putri Zetian.

Putri Zetian memadamkan lampu dikamarnya, mereka sengaja diam dan tidak bersuars untuk melihat apa yang akan terjadi di halaman depan paviliun.

Putra Mahkota yang diam-diam juga mengawasi merasa heran kenapa kediaman Putri Zetian padam. Dan dia merasa curiga akan kedatangan 3 orang berpakaian pelayan mengendap-endap seperti ada hal yang mencurigakan. Mereka seperti melakukan beberapa hal di taman depan tempat tanaman herbal itu di tanam.

"Apa yang mereka lakukan?" kata Putra Mahkota dari dalam hati.

Putra Mahkota tetap mengawasi apa yang mereka lakukan dari kejauhan. Dia merasa kaget bahwa mereka sudah melakukan perusakan terhadap tanaman herbal yang Putri Zetian tanam berhari-hari.

Putra Mahkota merasa marah dengan apa yang sudah dilakukan oleh para pelayan itu. Kejadian itu sudah terasa keterlaluan bagi Putra Mahkota.

Dikediaman Putri Yuanshun terdengar dia merasa gembira dengan kejadian yang sudah dikerjakan oleh para pelayannya, kali ini dia merasa bahwa besok Putri Zetian akan merasa stres berat. Putri Yuanshun tidak berhenti tertawa mengingat apa yang akan terjadi nanti.

Pagi itu para pengawal dan para pelayan Putri Zetian sudah menjalankan tugas bermain sandiwara seperti yang mereka rencanakan sejak kemarin. Mereka berteriak kaget melihat tanaman herbal yang sudah hancur dan menghitam di halaman paviliun Putri Zetian. Raja Li Zhi dan Putri Wu Yuanshun datang mengunjungi paviliun Putri Zetian.

Terlihat Putri Zetian depresi dengan kejadian itu, bibir Putri Wu Yuanshun tersungging senyuman sinis.

"Rasakan pembalasanku Zetian, kamu yang sudah menghancurkan hidup ibuku dan hidupku. Inilah sekarang pembalasannya" kata Putri Yuanshun dalam hati.

"Apa yang terjadi dengan kebun herbalmu, anakku" tanya sang Raja.

"Aku tidak tahu ayah. Aku bangun tidur merasa kaget dengan semua ini, kebun herbalku rusak. Padahal ini semua untuk membantu pengobatan para rakyat dan orang-orang di istana" jawab Putri Zetian.

"Mungkin ini ada hama Ayah" sahut Putri Yuanshun.

"Jelas ini perbuatan orang, bukan hama. Kalau ada hama tidak mungkin langsung mati seperti ini" jawab Putri Zetian marah.

Putri Yuanshun tersenyum lalu berkata, "Mungkinkah ada yang ingin mencelakakanmu kakak?"

"Andai aku tahu siapa orang itu, aku akan menghukum seberat-beratnya" jawab Putri Zetian tegas dan itu membuat para pelayan Putri Yuanshun gemetar.

"Putriku, jangan khawatir ayah akan berusaha mencari tahu akan adanya kebenaran ini. Kamu sudah bersusah payah menanamnya untuk kepentingan rakyat dan keluarga istana, itu adalah sebuah bukti kecintaanmu pada kami" kata sang Raja.

"Tolong ayah, bantu aku untuk menangkap perusak kebun herbalku" jawab Putri Zetian.

Reinkarnasi DokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang