Bagian 43

2.3K 247 25
                                    

Pangeran Yuan Xi pergi keluar menuju ke kediaman selir Raja berada, dia melangkahkan kaki nya ke istana selir kesayangan Raja Lin.

"Pangeran Yuan Xi datang" teriak pengawal yang ada di depan kediaman.

"Suruh masuk, dan kalian semua segera siapkan jamuan yang terbaik untuk Pangeran Yuan Xi" perintah Selir Yan Xuer.

"Baik, Selir." jawab para pelayan.

Pangeran Yuan Xi masuk ke kediaman Selir Yan dan segera memeluk Selir Yan.

"Kekasihku, aku sangat merindukanmu" Pangeran Yuan Xi memeluk Selir Yan sambil mencium tengkuknya.

"Pangeranku, kenapa lama sekali kamu tidak mengunjungiku? Apa kamu sudah bosan denganku?" Selir Yan memperlihatkan kekesalannya.

Pangeran Yuan Xi tersenyum kemudian mengibaskan tangan mengisyaratkan pada para pelayan untuk pergi dan menutup pintu kediaman.

"Aku sangat merindukanmu, Yan'er" sambil erat memeluk dan menciumi tengkuk Selir Yan.

"Ada masalahkah diluar sana? Hingga membuatmu lama tidak berkunjung?" sahut Selir Yan sambil menyusuri wajah Pangeran Yuan Xi.

"Hmmm, ada sedikit hambatan. Dan itu akan segera diselesaikan, andai saja itu berakhir dengan cepat. Kemungkinan besar aku akan segera menaiki tahta Kerajaan. Akan tetapi karena semua masalah yang ada sudah dibersihkan oleh Putra Mahkota dan Putri Zetian. Jadi kami akan segera mengatur ulang semua rencana yang sudah ada" sahut Pangeran Yuan Xi dengan kesal.

"Uhmm, bagaimana dengan langkah yang selanjutnya? Apa kita akan tetap pada rencana untuk membunuh Putri Zetian dahulu? Atau dengan memberikan racun pada Raja?" tanya Selir Yan.

"Nanti aku akan memberitahukanmu langkah selanjutnya yang akan kita kerjakan, untuk saat ini ada satu cara lagi. Yaitu memanfaatkan Putri Long He. Dia sangat membenci Putri Zetian, kalau dia bisa kita manfaatkan maka kita juga akan segera bisa menghancurkan Putra Mahkota." kata Pangeran Yuan Xi dengan senyum jahatnya.

"Itu sangat bagus, kekasihku. Mari kita melepas rindu bersama" sahut Selir Yan sembari mencium bibir Pangeran Yuan Xi.

Pangeran Yuan Xi sangat mencintai Selir Yan Xuer, mereka bertemu disaat ada pemilihan Selir untuk Raja. Selir Yan Xuer adalah cinta pertama Pangeran Yuan Xi, begitu juga dengan Selir Yan Xuer. Mereka sepakat untuk memiliki hubungan di belakang Raja Lin, dan mereka juga memiliki rencana jahat untuk memberontak.

Di lain tempat terlihat Putri Zetian terbaring lemah di atas pembaringan, dia merasa sangat lemas karena kehamilannya.

"Putra Mahkota, jika diijinkan. Bolehkah aku berada di Kerajaan Nanyi sampai anak ini lahir nanti? Aku merasakan firasat tidak enak mengenai kehamilanku ini, aku ingin menjaga kehamilan ini di Kerajaan Nanyi" pinta Putri Zetian dengan lemah.

"Kalau itu yang kamu pinta, kita tunggu saja kehamilanmu ini kuat untuk perjalanan jauh. Dari sini sampai Nanyi itu membutuhkan waktu yang sangat lama, apalagi di musim seperti ini" sahut Putra Mahkota dengan sangat khawatir.

Tabib Istana memang mengatakan pada Putra Mahkota dan Putri Zetian bahwa kehamilannya ini sangat lemah. Jadi Putri Zetian disarankan untuk istirahat sementara dan tidak diperbolehkan untuk bekerja seperti biasa. Karena kata Tabib kalau mereka lengah sedikit saja bisa mengakibatkan bahaya pada kehamilan Putri Zetian. Putra Mahkota juga meminta pada Tabib Istana untuk merahasiakan kehamilan Putri Zetian. Karena Putra Mahkota sadar bahwa banyak sekali orang yang tidak suka hubungan mereka terutama Putri Long He.

Putra Mahkota juga memikirkan permintaan Putri Zetian, dia merasa bahwa permintaan Putri Zetian sangat berat akan tetapi untuk kesehatan Putri Zetian memang diperlukan.

"Bibi Yin, jaga Putri Zetian dengan baik. Berikanlah obat penguat yang diberikan oleh Tabib secara rutin, jangan sampai terlewat" perintah Putra Mahkota.

"Baik, Yang Mulia. Akan hamba laksanakan" jawab Bibi Yin.

"Putri, aku akan pergi kembali ke desa untuk menangani masalah persawahan disana. Semoga pekerjaan kedepan tidak sepadat sekarang ini, sehingga aku mempunyai waktu untuk bersama denganmu" kata Putra Mahkota dengan sedih.

"Ya, Yang Mulia. Segeralah kembali dan lakukan pekerjaanmu agar semakin cepat selesai pekerjaan disana" jawab Putri Zetian dengan lemah.

Setelah mencium kening Putri Zetian, Putra Mahkota pun segera pergi meninggalkan Putri Zetian dengan berat hati.

"Bibi Yin, ambilkan obat yang diberikan Tabib kemari" perintah Putri Zetian.

"Ini, Putri" kata Bibi Yin sambil menyerahkan beberapa bungkusan obat yang diberikan oleh Tabib Istana.

Putri Zetian pun melihat beberapa herbal yang diberikan oleh Tabib Istana.

"Bibi Yin, Tabib Istana ini aku tidak percaya dengannya. Herbal yang diberikan ini bukanlah herbal penguat kehamilan. Ada beberapa obat yang bisa menyebabkan janin menjadi keracunan. Buang obat ini dan ambilkan beberapa herbal yang aku tulis, seduhlah untuk aku minum setiap hari." perintah Putri Zetian.

Bibi Yin kaget dengan perkataan Putri Zetian, dia tidak menyangka sejahat itu Tabib Istana pada Putri Zetian.

"Dan juga, aku hanya mengijinkanmu seorang untuk menyiapkan obat ini. Karena aku tidak pernah mempercayai satu orang pelayan di Istana ini" kata Putri Zetian dengan tegas.

"Baik, Putri. Hamba akan segera menyiapkan obat untuk Putri" jawab Bibi Yin.

Memang benar apa yang dikatakan oleh Putri Zetian, bahwa banyak sekali orang yang menjadi mata - mata di sisi Putri Zetian dan Putra Mahkota. Dia juga tahu bahwa Tabib Istana adalah orang yang diutus juga untuk membuat dia mati. Tapi karena perkataan Putra Mahkota, kemungkinan besar Tabib Istana tidak akan berani untuk berkhianat. Tidak ada yang salah dengan perbuatan Putra Mahkota, karena mereka berdua tahu akan bahaya besar yang mengancam buah hati mereka nantinya.

Reinkarnasi DokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang