Bagian 26

5.9K 625 22
                                    

Putri Zetian terlihat sedang berjalan di koridor istana menuju ke Taman Istana, di seberang koridor yang lain terlihat seorang wanita sebaya dengan Putri Zetian. Putri Long He namanya, dia adalah teman masa kecil Putra Mahkota dan dia adalah seorang Putri dari Perdana Menteri di Istana Lin Hua. Putri Long He terlihat sangat membenci Putri Zetian, dia merasa bahwa Putri Zetian sudah merebut kekasih masa kecilnya.

"Terlihat sangat murahan" kata Putri Long He dengan senyuman sinisnya.

"Siapakah yang kamu maksud dengan sangat murahan itu, Putri Long?" tanya seseorang dengan tiba - tiba membuat Putri Long terkejut.

"Maafkan Hamba, Putri Lin Xia. Hamba hanya mengatakan dengan tidak sengaja" jawab Putri Long He dengan gugup.

"Putri Long, jangan kamu kira aku tidak mendengar apa yang kamu katakan. Kalau kamu merasa tidak terima dengan keadaan ini, kenapa kamu tidak meminta pada Raja Lin Hua untuk mengadakan pesta rakyat. Dengan hanya menggunakan cara itulah, maka akan terlihat apakah kamu atau Putri Zetian yang pantas mendampingi Putra Mahkota!" ujar Putri Lin Xia.

"Ide dari Putri Lin Xia sangat bagus sekali, jelas saja Putri Zetian akan kalah. Karena di Kerajaan Lin Hua siapa yang tidak mengenal Putri Long He" jawab Putri Long He dengan senyum percaya dirinya.

"Huh, sombong sekali. Aku mengharap kamu akan kalah dan sangat dipermalukan apabila Ayahanda mengabulkan keinginanmu" kata Putri Lin Xia dalam hati.

"Baiklah, bergegaslah kamu meminta persetujuan dari Ayahanda Raja. Bagaimanapun juga kamu sudah sangat disayang oleh Ayahanda Raja" kata Putri Lin Xia dengan senyum manisnya.

"Hamba akan segera menghadap pada Paduka Raja. Terima kasih atas saran dari Putri Lin Xia, Hamba mohon undur diri" jawab Putri Long He sambil melangkah menuju Aula Istana untuk menghadap Raja Lin Hua.

"Maaf, Putri. Apakah tindakan Putri Long He kali ini tidak akan ceroboh? Hamba hanya merasa Putri Long He membunuh dirinya sendiri di depan orang - orang. Dari kabar yang Hamba dengar para rakyat sangat tidak suka dengan Putri Long He" kata Pelayan Shiang yang sudah mengabdi pada Putri Lin Xia semenjak Putri Lin Xia lahir.

"Huh, aku sangat senang mendapatkan kakak ipar sebaik Putri Zetian. Sejak kecil aku sudah membenci Putri Long He, aku sangat tidak sabar untuk melihatnya dipermalukan di depan orang - orang. Sudah ayo kita temui kakak ipar, aku ingin belajar darinya banyak hal" kata Putri Lin Xia.

Mereka pun berjalan menghampiri Putri Zetian yang sedang berada di Taman Istana.

"Kakak ipar" panggil Putri Lin Xia.

Putri Zetian terkejut karena ada yang menyapa dan dia pun menoleh.

"Oh, Putri Lin Xia. Maafkan hamba tidak mendengar dan melihat kedatangan Putri" jawab Putri Zetian dengan hormat.

"Kakak ipar, jangan sungkan begitu. Panggil saja aku ini adik Xia. Karena kakak sudah menikah dengan kakakku Li. Aku mendengar dari Ayahanda dan Putra Mahkota, kalau kakak ini sangat pandai dalam bidang herbal. Apakah itu benar kakak?" tanya Putri Lin Xia.

"Benar adik Xia, kenapa kamu menanyakan hal itu? Apakah kamu tertarik dalam ilmu pengobatan?" tanya Putri Zetian.

"Iya kak, aku sangat takjub dengan ilmu pengobatan yang kakak miliki. Aku mendengar bahwa kakak sudah banyak membantu para rakyat yang menderita, aku sungguh sangat senang sekali" kata Putri Lin Xia dengan mata berbinar - binar.

"Baiklah, lusa nanti aku akan mengajarimu beberapa ilmu pengobatan. Tetapi sebelumnya aku akan mengajarimu tekhnik berkebun tanaman herbal, tanaman ini sungguh sangat diperlukan untuk para rakyat dan semua yang ada di istana" sahut Putri Zetian.

Putri Lin Xia sangat senang mendapatkan kakak ipar yang sudah cantik, baik dan sangat pintar.

"Putri Long He, kamu sungguh kasian membanding-bandingkan dirimu sendiri dengan kakak ipar. Ternyata kakak ipar jauh lebih hebat darimu, dan itu bukan hanya isapan jempol belaka" kata Putri Lin Xia dalam hati.

"Kakak ipar, apabila nanti ada pesta rakyat. Akankah kakak ipar akan ikut didalamnya?" tanya Putri Lin Xia.

"Kenapa harus tidak? Apakah kakakmu ini tidak pantas ikut andil dalam pesta rakyat nanti?" jawab Putri Zetian dengan senyuman termanisnya.

"Aku kira kakak tidak akan ikut dalam pesta rakyat nantinya" kata Putri Lin Xia.

"Tentu saja kakak akan berpartisipasi dalam acara tersebut, kalau kakak tidak ikut nanti kakak mu yang malu" kata Putri Zetian tertawa dan membuat Putri Lin Xia ikut tertawa.

Kemudian Putri Zetian pamit untuk kembali ke kamarnya. Putri Lin Xia tidak henti - hentinya memandang Putri Zetian dengan senyum yang mengembang.

"Putri Zetian sangat baik hati, Putri. Tidak salah Putra Mahkota memilihnya, ternyata kebaikan dan kemurahan hatinya sangat terlihat sekali" kata Pelayan Putri Lin Xia.

"Ya, apa yang sudah kakakku pilih. Itu adalah yang terbaik untuknya, dan aku tidak menyangka kalau Putri Zetian akan sebaik itu. Ayo kita kembali ke kamar" kata Putri Lin Xia.

Mereka pun kembali ke arah yang berlawanan menuju ke kamar Putri Lin Xia. Di dalam benak Putri Lin Xia, dia akan berjuang sepenuh tenaga dalam belajar mendalami semua ilmu yang akan di dapatnya dari Putri Zetian. Karena menurutnya Putri Zetian adalah tombak menuju kedalam kejayaan di Kerajaan Lin Hua.

Reinkarnasi DokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang